A Flor de Flor🥀 {Sellen}

4'Black, Dark, Night

Allen membuka matanya perlahan-lahan. Meregangkan otot-ototnya selepas tidur, kemarin ia tidur terlalu larut karena Jungmo dan Woobin menganggunya di kamar.

Jam menunjukkan pukul 7.15 pagi hari, jam makan pagi dimulai pukul 8.00 sehingga Allen masih bisa bersantai sebentar terlebih dahulu.

Allen membuka tirai jendela lalu membukanya agar sehelai udara pagi dan secercah sinar matahari pagi bisa menembus ke kamar Allen, walau helaian angin pagi dingin namun itu menyejukkan bagi Allen.

Allen beranjak dari ranjang miliknya, atensinya kemudian tergubris ketika ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok..Tok..

Ia segera menuju kedepan tempat pintu itu berada, lalu membukanya. "Serim? Sedang apa kau disini?"

Serim tersenyum perlahan.

"Aku hanya ingin memberimu ini" Serim mengulurkan tangannya, ia membawa sebuah bekal makan pagi untuknya.

Allen kaget.

"Kenapa kau repot-repot membawakanku sarapan?"

"Aku hanya memberikanmu ini karena kau harus menyimpan tenagamu di pagi hari"

"Karena hari ini adalah jadwal latihan fisikmu. Nanti malam"

"Nanti malam? Apa maksudmu"

"Maksudku nanti malam kita akan memulai latihan fisik"

Allen kemudian membulatkan matanya seketika, kaget.

"K-kenapa malam hari? Kita bisa melakukannya pagi ini"

Serim menunjukkan taringnya.

"Aku vampire bagaimana bisa aku berkeliaran di tempat terbuka saat matahari masih menampakkan batang hidungnya?"

Allen mengerutkan keningnya perlahan.

Betapa bodohnya dirinya, ia lupa kalau Serim adalah Vampire bukan manusia.

"Sudahlah, terima ini"

Allen kemudian menerima bekal sarapan tersebut. "Eum, terima kasih"

"Baiklah kalau begitu aku pergi"

"Sampai jumpa nanti malam"

"Eum"

Ketika dirasa Serim sudah sedikit menjauh Allen pun menutup pintunya perlahan. Bingung, mengapa mentornya itu bersikap baik padanya.

Kemudian ia mengintip paper bag yang berisi sebuah kotak makan di dalamnya. Allen pun mengeluarkan kotak makan tersebut, meletakkannya di meja dan membukanya.

Allen tersenyum kecil.

"Roti isi? Lagi?"

Saat ia melihat isi bekal itu, Allen langsung menghembuskan nafasnya perlahan. Ia tidak habis pikir kenapa Serim memberikan roti lapis, lagi, kepadanya.

"Apa dia menyukai roti isi?" gumamnya yang kemudian meraih roti isi tersebut dan memakannya.

Ngomong-ngomong roti isi kali ini berbeda. Kemarin Serim memberikan roti isi dengan isian Telur, daging, dan juga selada disertai Saus tomat dan mayo.

Jika hari ini bisa dibilang lebih simple  karena hanya berisikan Selai stroberi dan beberapa Raisin di dalamnya. (Plis aku jdi ngidam).

Allen menutup kotak bekal makan itu meletakkannya di sembarang tempat. Lalu ia meraih sebotol air mineral di meja sebelah ranjang, kemudian ia meminumnya beberapa tegukan.

Ting!
Ting!
Ting!
Ting!
Ting!
Ting!
Ting!

Suara notifikasi dari ponsel Allen itu membuatnya sedikit pusing karena tidak hanya sekali melainkan berkali-kali notifikasi itu berbunyi.