Jisung terdiam. Ia menatap sekeliling yang terasa asing bagi nya.
Tersadar akan sesuatu, ternyata dirinya sedang duduk di sebuah kursi taman berwarna putih dengan beberapa burung merpati yang sedang memakan biji-bijian di sisi kain kursi.
Ia melihat seseorang di sana. Lelaki dengan jas hitam rapih.
Postur yang tinggi tegap. Gagah dan tampan
Lelaki itu menggendong seorang anak lelaki yang menangis. Anak lelaki itu terlihat sangat manis dalam tangis nya, memiliki hidung bangir seperti nya dan bibir seperti Chenle.
Tapi bukan itu fokus nya saat ini, melainkan lelaki dewasa yang sedang menggendong si kecil.
Itu dirinya.
Jisung memimpikan dirinya sendiri? Tapi kenapa rasanya seperti nyata?
Ia tidak yakin dengan perasaan nya kali ini. Tapi yang jelas Jisung membenci suasana nya kali ini.
Dimana Chenle?!! Kenapa yang ia lihat hanya dirinya saja dengan seorang bocah lelaki?!
Apakah itu anak nya dengan Chenle kelak??
Jisung bangkit dari duduk nya hendak menghampiri lelaki itu, namun baru dua langkah kaki nya berjalan. Bel berdenting.
Itu bukan bel sekolah nya.
Bel ini terdengar mengerikan baginya.
Itu adalah bell-
DEG!
Jisung membuka mata dan mendapati dirinya tertidur di kelas.
"Sial!!"
Jisung bangkit dengan segera. Berlari keluar kelas secepat yang ia bisa untuk menuju kelas kekasih nya.
Beberapa siswa dan siswi Jisung tabrak dalam larinya.
Jisung tidak peduli. Ia harus bertemu Chenle kali ini.
"Chenle!!"
Chenle menoleh lalu tersenyum lebar kemudian. Jisung menarik tangan Chenle, membawa nya pergi keluar kelas. Tapi tidak terlalu keras karena ia tau Chenle sedang sakit di bagian belakang tubuh.
"Loh. Ji, sebentar lagi bel masuk. Lo mau bawa gue kemana?"
Jisung tidak menjawab, ia tetap menarik lembut tangan Chenle agar mengikuti nya keluar kelas.
Chenle yakin ada sesuatu yang terjadi pada kekasihnya saat ini, jadi Chenle memilih diam dan mengikuti nya saja keluar kelas.
===
Keduanya sampai di dalam gedung renang indoor. Sengaja Jisung memilih tempat tersebut karena hanya tempat itu yang tidak akan di sisir penjaga sekolah.
Keduanya membolos satu mata pelajaran. Jisung tidak peduli, yang ia inginkan hanya bersamaan dengan Chenle lebih lama.
"Jisung.. Lo ga apa-apa kan?"
Pasal nya sejak tadi kekasihnya hanya duduk termenung tanpa mengucap sepatah kata. Jelas Chenle khawatir melihat nya.
"Hey.. Ada masalah?"
Chenle menggenggam jemari kekasihnya dengan dua tangan, bersamaan dengan itu Jisung menyandarkan kepala nya pada bahu Chenle diikuti helaan nafas panjang.
"Le.. Apa menurut lo hubungan kita ini udah bener."
Chenle berdegup. Kenapa tiba-tiba Jisung berbicara seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange [jichen] END
ФанфикOriginal Story @Ddongie_ Orange [Minsung] Chenle di beri kesempatan kembali ke masa lalu untuk memperbaiki sesuatu. masa depan nya adalah sebuah kehancuran. dan dia tidak ingin hidup dalam bayang kesalahan dan penyesalan. jadi, Chenle melakukan nya...