"Ayo kita kencan!" tiba-tiba ucapan tersebut terlontar dari mulut Jaehyun.Padahal sebenarnya Jennie juga ingin mengucapkan kalimat tersebut.
Flashback on
"Aku mau Jaehyun maafin aku, dia tadi kecewa banget sama aku" ucap Jennie sedikit frustasi.
"Aku ada cara buat Jaehyun maafin kamu sih Jen"
"Apa?" tanya Jennie dengan mata berbinar.
"Ajak Jaehyun kencan"
"YAK! LALISA!" ucap Jennie sambil menonyor jidat Lisa.
"Tidak ada salahnya kan? Lagipula katamu ingin Jaehyun memaafkanmu"
Jennie menghela nafasnya kasar.
"Tapi itu menurunkan harga diri ku Lis!"
Lisa menggedikkan bahunya acuh.
Flashback off
Jennie menghembuskan nafasnya pelan, dia merasa bimbang lagi.
Jennie akhirnya mengangguk tanda menyetujui ajakan Jaehyun.
Jaehyun tersenyum senang lalu memeluk Jennie.
"Terimakasih Jen telah memberi saya kesempatan ini"
Jennie mengangguk, omong-omong pelukan Jaehyun ini sangat erat sekali.
"Jaehyun aku ga bisa nafas" ucap Jennie sambil menepuk punggung Jaehyun keras.
"Eh maaf Jen"
Jaehyun mengusap tengkuknya yang tidak gatal.
"Besok malam ya Jen? Saya jemput kamu ya" ucap Jaehyun dengan mata berbinar
"Saya janji Jen besok malam saya akan menyakinkan perasaan kamu terhadap saya" ucap Jaehyun sambil menggenggam tangan Jennie
Jennie mengangguk, di dalam hatinya dia berharap agar pilihannya tak salah
"Kamu sudah makan?"
Jennie menggeleng.
"Mau saya masakin?"
"Ngga perlu Jae, aku saja" ucap Jennie
Jaehyun menganggukan kepalanya lagipula dia belum pernah memakan masakan Jennie.
"Mau makan apa Jae?"
"Terserah kamu, saya makan apapun masakan kamu" ucap Jaehyun sambil tersenyum.
"Steak mau?"
"Boleh"
Jennie mengangguk.
"Sebentar ya Jae"
"Okay"
Walaupun begitu Jaehyun mengekori Jennie sampai ke dapur.
Jennie mengambil 2 daging steak lalu melumurinya dengan olive oil, garam dan oregano.
Tiba-tiba Jaehyun memeluknya dari belakang.
"Eh Jae duduk dulu aja nanti aku gabisa masak dengan leluasa" ucap Jennie
Jaehyun menggeleng
"Gapapa kamu masak sambil saya peluk, siapa tau masakannya tambah enak"
"Ngaco, mana ada teori kayak gitu?"
"Barusan,teori dari saya. Pokoknya saya peluk kamu kayak gini aja ya"
Jennie pasrah dengan pelukan yang Jaehyun berikan toh kalau menolak juga percuma.
"Jen kamu suka nonton drakor?" tanya Jaehyun
"Suka, kenapa tanya begitu?"
Bagaiman Jennie tidak suka dengan drakor. Di sanalah Jennie bisa halu sepuasnya, lagipula dia juga akan mendapatkan inspirasi untuk ceritanya.
Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
"Nah saya peluk kamu gini saja supaya sama kayak adegan-adegan di drakor yang kamu tonton" ucap Jaehyun sambil terkekeh.
Apakah tidak menggelikan mereka memainkan peran seperti itu?
Tapi Jennie rasa mungkin cocok-cocok saja toh Jaehyun juga eum sedikit tampan (?) seperti yang ada di drakor.
Jennie memasak steaknya tadi kedalam teflon yang tentunya sudah dia beri dengan bawang putih dan margarin.
"Maaf ya Jae masaknya cuma steak"
"Gapapa tau Jen, kan saya sudah bilang apapun yang kamu masak saya akan makan" ucapnya sambil menghirup aroma rambut Jennie.
Jennie menyiapkan steak yang telah jadi keatas piring.
Karena Jennie hendak membawa kedua piring itu mau tak mau Jaehyun harus melepaskan pelukannya.
Jaehyun kembali mengekori Jennie meletakkan piring yang berisi steak dimeja makan, lalu mengikuti Jennie mengambil gelas, mengikuti Jennie yang mengambil botol air dingin.
Seperti anak ayam yang mengikuti induknya.
Akhirnya Jaehyun dan Jennie pun duduk dan menikmati steak dihadapan mereka.
"Ini sangat enak Jen!" ucapnya penuh semangat dengan mata berbinar.
Jennie terkekeh, menurutnya Jaehyun terlalu berlebihan dalam menilai makanan yang dia buat. Lagi pula masak steak sangat mudah.
"Kamu terlalu berlebihan Jae" ucapnya jujur, Jennie bahkan yakin masakan Jaehyun lebih lezat dari masakannya.
"Ngga kok, ini beneran enak. Lagipula ini masakan pertama kamu untuk saya jadi saya sangat senang" ucapnya kembali menusuk daging steak tersebut lalu memakannya.
Setelah percakapan tersebut mereka melanjutkan acara makannya dengan tenang.
Setelah selesai makan Jennie membereskan piring mereka dan menuju ke dapur untuk mencucinya dan lagi-lagi Jaehyun mengikutinya.
Jaehyun menatap Jennie ketika sedang mencuci piring, menurutnya Jennie itu sangat cantik dan menggemaskan dalam keadaan apapun.
Apalagi jika Jennie tengah mengandung anaknya, ah betapa bahagianya dia.
Jaehyun yang membayangkan Jennie sedang mengandung anaknya jadi senyum-senyum sendiri.
Jaehyun mengedarkan pandangannya, setelah mendapat yang ia maksud ia mendekati Jennie dan menguncir rambut Jennie.
Jennie yang mendapatkan perlakuan tersebut sontak terkejut.
Mata Jennie bersibobrok dengan mata Jaehyun selama beberapa detik mereka saling menatap, Jaehyun inisiatif untuk mendekatkan wajahnya kepada Jennie.
Jaehyun meniup mata Jennie. Jennie lalu mengedip-ngedipkan matanya
"Untung saya ga khilaf Jen"
Setelah berbicara seperti itu Jaehyun meninggalkan Jennie yang sedang melongo.
Setelah selesai dengan pekerjaannya Jennie menghampiri Jaehyun yang sedang menonton TV.
"Jen?"
"Iya?" balas Jennie lalu menoleh kearah Jaehyun.
"Saya boleh nginep disini ngga?"
-BERSAMBUNG-
Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan comment.
Terimakasih sudah membaca cerita ini bund🙂
Gua ngetiknya sambil dengerin covernya Jaehyun yang I Like Me Better😂
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM• JAEHYUN
Fanfic[Completed] Jennie merupakan salah seorang penulis yang sedang kekurangan ide untuk menciptakan sebuah cerita baru. Hingga pada malam harinya terlintas ide di dalam pikirannya untuk menulis kisah hidupnya. WARNING!! BANYAK TYPO BAHASA BERANTAKAN Tid...