Pipi Jennie memerah mendengar perkataan Jaehyun.
"Ralat, setiap hari kamu cantik tapi malam ini saya baru lihat kamu dandan seperti itu jadi saya terpana sama kamu"
Jaehyun menggenggam tangan Jennie. Menuntun Jennie menuju ke mobilnya.
Setelah sekian menit Jaehyun menghentikan mobilnya di sebuah taman bermain.
Jennie menatap taman bermain tersebut dengan mata berbinar. Ah sudah lama sekali rasanya dia tidak ke taman bermain.
Jaehyun melihat intens kearah Jennie.
"Jen, kamu gapapa saya ajak kesini?" tanya Jaehyun sedikit khawatir.
Jennie menganggukan kepalanya antusias.
"Ya gapapa, aku seneng kok"
Jaehyun tersenyum lega mendengar jawaban Jennie. Ia melepaskan seat belt nya lalu membukakan pintu untuk Jennie.
Jaehyun menggandeng tangan Jennie lalu masuk ke area taman bermain.
"Jaehyun aku mau beli permen kapas" ucap Jennie menunjuk salah satu pedagang.
Jaehyun menganggukan kepalanya.
"Ayo" Jaehyun menghampiri pedagang tersebut lalu membelikan satu permen kapas untuk Jennie.
"Jae kamu ga beli?"
Jaehyun menggelengkan kepalanya.
"Kalau sendiri-sendiri ga romantis" balasnya.
Jennie menggaruk tengkuknya.
"Mau naik apa Jen?" tanya Jaehyun sambil menatap Jennie yang sedang memakan permen kapasnya.
"Makan dulu ya" lanjutnya.
"Sebentar ya Jen?"
Jennie menganggukan kepalanya, kembali fokus pada permen kapasnya.
Tak beberapa lama kemudian sebuah tangan menyerahkan satu bungkus kentang goreng yang diatasnya diberi lelehan keju mozzarella.
"Makan itu dulu buat ganjal perut sementara nanti saya bawa makan kamu lagi"
"G-gausah repot-repot Jae" ucap Jennie menolak halus.
"Ga ada penolakan!"
Jennie mengangguk pasrah lalu memakan kentang goreng tersebut serta meminum cola yang dibawa Jaehyun
Jaehyun menikmati kentang gorengnya dan sesekali melihat kearah Jennie.
Jaehyun berdecak kesal karena Jennie terlalu fokus memakan kentang goreng nya.
"Jen?"
"Hm"
"Ck"
Jennie menoleh kearah Jaehyun, menyeritkan dahinya.
"Saya cemburu sama kentang goreng tau" ucap Jaehyun mencebikkan bibirnya.
Jennie yang melihat tingkah Jaehyun merasa gemas.
"Kenapa?" tanya Jennie bingung.
"Kentang aja yang kamu perhatiin" ucap Jaehyun cemburu.
Jennie menghembuskan nafasnya kasar, dasar pencemburu, posesif pula.
"Maaf" balas Jennie.
Jaehyun menaruh kepalanya pada pundak Jennie lalu melingkarkan tangannya pada pinggang dari dari samping.
Jennie merasakan kedua pipinya menjadi panas. Ia mengalihkan perhatiannya dengan kentang goreng entah mengapa saat ini jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Jaehyun mengangkat wajahnya untuk melihat wajah Jennie. Jaehyun terkekeh geli melihat pipi Jennie yang memerah.
"Jen pipi kamu lucu"
Jennie terlonjak kaget mendengar perkataan Jaehyun.
"Kenapa?" tanyanya dengan nada judes.
Chup
"Merah kayak tomat" bisiknya tepat ditelinga Jennie lalu meniup telinga Jennie.
Jennie langsung memberi jarak kepada Jaehyun, mengubah posisi duduknya menjadi membelakangi Jaehyun.
Please siapapun tolong Jennie sekarang juga. Pikiran Jaehyun mulai mengada-ada.
"Jen kita ga bisa main lama-lama sudah malam juga, dingin loh"
Jennie menganggukkan kepalanya setuju.
"Kamu mau main apa Jen?"
Jennie membalikkan badannya menghadap ke Jaehyun lagi.
"Naik bianglala yok Jen?" tawar Jaehyun.
Kebetulan sekali tadi Jennie ingin menaiki bianglala. Tanpa babibu Jaehyun menarik tangan Jennie menuju ke bianglala.
Mereka memasuki bianglala tersebut. Satu ruang bianglala itu diisi oleh mereka berdua saja.
Jennie dan Jaehyun duduk berdampingan. Jennie membulatkan mulutnya sedari tadi karena terlalu takjub dengan pemandangan yang dia lihat, sedangkan Jaehyun sedari tadi menatap Jennie karena menurutnya pemandangan yang paling indah adalah wanita yang disebelahnya ini.
Jennie yang merasa dipandangi oleh Jaehyun sedari tadi menolehkan wajahnya kesamping. Dan benar saja Jaehyun tengah menatapnya.
Sesampainya puncak teratas, Jennie melihat pemandangan tersebut dari ketinggian beberapa meter tersebut.
"Jaehyun li--"
Sebelum menyelesaikan obrolannya tubuh Jennie segera dihimpit oleh Jaehyun.
Jaehyun mencium bibir Jennie, Jennie blank karena perbuatan Jaehyun tubuhnya benar-benar membeku
Jaehyun melumat bibir Jennie dengan pelan meletakkan tangannya pada punggung Jennie dan mengelusnya.
Ciuman Jaehyun lama-lama begitu intens dan menuntut, ia menyudahi ciuman tersebut lalu mengelap bibir Jennie lalu menciumnya sekilas.
Sedangkan Jennie masih membeku dengan detak jantung yang lebih cepat.
Jaehyun memberikan senyum manisnya kepada Jennie, Jennie mengalihkan pandangannya kembali kearah luar bianglala.
Ah sial sekali ia kehabisan kata-kata.
Setelah bianglala mereka berhenti Jaehyun kembali menggandeng Jennie dengan suasana sedikit canggung
"Jen mau boneka?"
Jennie mengangguk antusias. Jaehyun mengajaknya disalah satu tenda permainan
Jaehyun memainkan permainan dimana membidik panah tersebut tepat ditengah.
Dia membidik panah dengan sasaran yang tepat sebanyak 3 kali lalu mendapatkan sebuah boneka untuk Jennie.
Jennie memandang boneka tersebut dengan gemas lalu memeluknya.
Jaehyun menolehkan kepalanya karena merasa ada orang yang memperhatikan mereka. Dan benar saja salah satu pemuda sedang terpana karena melihat Jennie-nya.
"Eh anda jangan lihat-lihat pacar saya ya, mata anda mau saya congkel?"
-BERSAMBUNG-
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian dengan vote dan comment.
Terimakasih sudah membaca cerita ini ☺️
Maaf gaes ada adegan itunya🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM• JAEHYUN
Fanfiction[Completed] Jennie merupakan salah seorang penulis yang sedang kekurangan ide untuk menciptakan sebuah cerita baru. Hingga pada malam harinya terlintas ide di dalam pikirannya untuk menulis kisah hidupnya. WARNING!! BANYAK TYPO BAHASA BERANTAKAN Tid...