13

991 100 5
                                    

Jangan lupa follow, vote dan komen:)

Kalo ada typo tandain ya😉

-Happy Reading-

Suara bisikan siswa-siswi SMA Bakti terus saja terdengar sepanjang jalan di koridor. Zaya sama sekali tidak tertarik dengan apa yang mereka bicarakan.

"Nanti ada siswa baru loh, katanya ganteng!" Jerit seorang siswi saat Zaya baru saja memasuki kelasnya. Terlihat ada beberapa siswi lain yang juga ikut dalam pembicaraan itu.

Zaya duduk di kursinya membuat Dipsa dan Wawa langsung menatapnya.

"Lo, beneran baik-baik aja?" tanya Dipsa khawatir. Pasalnya wajah Zaya masih terlihat pucat sama seperti kemarin.

Gelengan serta senyum manis itu berhasil membuat Wawa berdecak malas. "Lo mah geleng, terus."

"Terus gimana, Wa?" tanya Zaya dengan raut wajah yang berubah datar. Tampak lucu bagi kedua temannya.

"Nah lo, Wa. Hilang senyum manisnya!" celetuk Dipsa.

"Maksud gue itu, kalo lagi sakit atau gak baik-baik aja. Bilang aja, jangan cuma dipendam sendirian."

Zaya mengangguk paham dengan ucapan Wawa barusan. "Iya, tapi aku beneran gak papa kok."

Terdengar helaan napas berat dari Wawa, ia hanya mengangguk saja. Bingung ingin menanggapi seperti apa lagi.

Tak terasa bel masuk pun akhirnya berbunyi. Bu Lia masuk ke kelas 11 IPS 1 diikuti dengan seorang anak laki-laki di belakangnya.

"Wih, anak baru woi!" heboh Yovi yang langsung mendapat tatapan tajam dari Zardan.

"Biasa aja," cibirnya. Yovi hanya menyengir dan kembali fokus pada anak baru itu. Mengikuti arah pandangnya yang ternyata
fokus pada Zaya.

Bu Lia mempersilahkan Leon memperkenalkan dirinya. Ya anak baru itu adalah Leon.

"Hai, semua. Perkenalkan saya Leon Antajaya pindahan dari...."

Leon asik memperkenalkan dirinya, tetapi tatapannya hanya berfokus pada seorang gadis yang terlihat langsung tersentak kaget.

Zaya sedari tadi hanya menunduk, karena sakit di kepalanya yang kembali terasa. Saat mendengar nama itu di sebut, entah kenapa tubuhnya langsung menegang. Rasa takut itu kembali menghampirinya. Dengan sekuat tenaga Zaya mencoba mengangkat kepala, menatap orang yang berdiri di depan itu tak percaya.

Leon.

Laki-laki itu kembali muncul. Apa lagi yang ia inginkan? Zaya hanya bisa berdoa semoga Leon tak lagi menggusiknya. Sudah cukup saat itu saja ia hancur, Zaya tak mau lagi.

Zaya langsung mengalihkan tatapannya saat mengetahui bahwa Leon juga menatap ke arahnya.

Gue bakal terus ngejar lo! Batin Leon bersungguh-sungguh. Sebuah senyum tipis terbit di bibirnya, memikirkan banyak hal yang akan ia lakukan setelah ini.

Lesya hanya tersenyum manis pada sang abang. Menyadari bahwa ucapannya kemarin tidak main-main. Lesya yakin, setelah adanya Leon. Zaya tidak akan tenang dan ia bisa dengan leluasa kembali mendekati Zardan.

Menyadari Lovi yang termenung, membuat Zardan mengikuti ke mana arah pandang sang teman itu.

Zardan melihat si anak baru yang ia tahu bernama Leon itu tengah menatap ke arah Zaya dengan senyum miring.

Entah kenapa, timbul perasaan tak tenang saat itu juga. Zardan melihat bagaimana tubuh Zaya yang beberapa detik menegang tak bergerak sama sekali. Lalu kembali menunduk.

Zardan & Zaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang