ᴘʀᴏʟᴏɢ

33.8K 2.3K 187
                                    

$$$

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

$$$

Genre: Fiksi Remaja
Sub genre: Fantasi, thriller.

Liora Pramudita. Perempuan berusia 16 tahun, dan malam ini ia akan pas berusia 17 tahun. Perempuan yang hidup sendirian tanpa orang tua. Ia besar di panti asuhan. Liora tidak pernah tau siapa orang tuanya, dan dia juga tidak ingin mencari tau. Baginya, orang tuanya telah membuangnya, lalu untuk apa dirinya mengemis kasih sayang kepada orang tua yang sudah membuangnya.

Hidup Liora terbilang sulit. Di umurnya yang ke-15 tahun, ia memutuskan keluar dari panti asuhan. Ia mencoba hidup mandiri. Hidup serba kekurangan membuat Liora menjadi orang yang cukup serakah akan harta. Tapi ia tak memaksa untuk memiliki harta. Hanya saja hati kecilnya selalu menjerit saat melihat seorang anak kecil yang hidup harmonis bersama keluarga dan berkecukupan.

"Tuh bocah enak banget hidupnya, gak kayak gue." Liora melenggang pergi, ia mempercepat langkahnya.

Liora baru saja kembali dari warung untuk membeli beras. Tapi sayangnya ia tak punya uang yang cukup. Jika hutang, Liora sudah punya banyak hutang di warung tersebut. Jika Liora mencoba berhutang lagi, ibu warung pasti tidak memberikan. Untuk makan saja Liora sangat sulit, untung saja untuk sekolah ia tidak bayar sepeserpun. Karena otak cerdasnya, ia mendapat beasiswa.

Mendapat biaya siswa juga tidak membantu hidupnya.

Liora merasa, ia tak memiliki tujuan hidup, ia tak punya semangat hidup. Apa yang harus membuatnya berlama-lama hidup di dunia yang kejam ini. Hidup miskin membuatnya merasa lelah, lagi-lagi malam ini ia harus menahan rasa lapar. Padahal esok ia akan berusia 17 tahun, tidak adakah suatu keajaiban.

Di sekolah ia juga sendirian, ia tak pernah memiliki seorang teman. Teman-temannya berasal dari keluarga kaya, mereka hanya berteman dengan orang kaya. Dan yang miskin, akan menjadi korban bullyan mereka yang kaya.

Liora memandang jalanan kota dari lantai paling atas apartemen. "Atau lebih baik gue ke surga aja ya?"

Liora menimbang-nimbang keputusannya untuk melakukan bunuh diri. Ia masih bingung, tapi untuk apa juga ia hidup. Ia tidak memiliki tujuan.

"Gue denger-denger, kalo bundir gak akan masuk surga."

"Terus kalo gue gak masuk surga buat apa gue bundir? Gue pengen masuk surga, gue pengen jadi orang kaya!" pekik Liora.

"GUE PENGEN JADI ORANG KAYA WOI!" Liora berteriak sekencangnya. Merasa keinginannya akan terkabul dengan berteriak seperti itu.

Liora mundur dari pembatas atap. Oke, ia tidak akan mengakhiri hidupnya. "Ok, gue gak jadi bunuh diri. Gue akan nyari pesugihan babi ngepet aja," putus Liora.

Liora melenggang pergi dari atap apartemen. Ia turun untuk kembali pulang ke rumah. Tentang perkataan Liora tadi yang ingin ngepet, jangan kalian anggap serius. Liora hanya kesal saja, ia berbicara asal.

"Kalo gue gak bisa jadi kaya, gue akan nyari pesugihan titik!" Liora terus mengoceh di sepanjang jalan.

"Bodoh amat sama dosa! Gue udah capek hidup gini!"

Tinn tinn tinn

Liora terus berjalan sambil mengoceh. Ia tak sadar, akan bunyi klakson mobil berulang kali.

Tinnnnn

"MBAK! AWAS MINGGIR MBAK!"

"MBAK! MINGGIR MBAK!"

Semua orang yang berada di pinggir jalan berteriak, meneriaki Liora. Tapi Liora sibuk dengan dunianya sendiri, telinganya seperti tuli saat itu juga.

"Gue harus ke dukun, kalo sampek besok hidup gue masih kek gini-----" sorot lampu mobil yang cukup terang membuat Liora berhenti mengoceh. Ia baru menyadari mobil truk itu yang melaju kencang ke arahnya.

Untuk berlari mencari tempat aman, waktunya juga tidak cukup. Truk itu sudah cukup dekat dengannya.

"Aaaaaaaaaaa!"

Jedag, jedug, bug!

Mobil truk itu menabrak Liora, membuat tubuh Liora terpental jauh. Semua orang menjadi histeris melihat tubuh Liora yang sudah berlumuran darah.

Orang-orang mengerumuni tubuh Liora yang tergeletak di tanah. Darah terus keluar dari kepala Liora. Mereka menganggap Liora sudah tiada, karena banyak sekali darah yang keluar.

Liora mungkin tidak selamat dalam kecelakaan itu.

-ʏᴇs, ɪ ᴀᴍ ɪᴠᴀɴɴᴀ-

YES I AM IVANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang