komen nya syg jngn lupa hihi😘
💠💠💠
Setelah selesai pembicaraan yang dilakukan oleh Baekhyun, Taehyung langsung keluar begitu saja tanpa mengatakan apapun lagi.
Tapi dari yang Jungkook bisa lihat, sepertinya Taehyung tidak menyukai keputusan eomma nya soal menikah dengan nya,
"Hhh sepertinya Ahjussi Tuan tidak menyukai ini, tapi mau bagaimana lagi ? Aku juga tidak bisa menolaknya. Lagian siapa suruh dia mabuk dan malah nyasar ke kamar tamu yang ku pakai coba ?" gumam JungkookSaat ini ia sedang berada di halaman rumah besar itu. Masih memikirkan bagaimana nasib nya nanti jika sungguhan menikah dengan Taehyung di usianya yang bahkan belum genap 20 tahun sama sekali..
"Hayo!! Lagi lamunin apa nih!!" Bambam mengejutkan Jungkook
"Kau membuatku terkejut Bammie." kesal JungkookBambam terkekeh menyebalkan melihat itu."Lagian siapa suruh melamun.. Ah ah aku tahu, kau pasti melamunkan tentang pernikahan mu dengan hyungku kan ?"
Jungkook melotot terkejut mendengar itu, ia memandang Bambam penuh selidik.
"Kau tahu darimana ? Aku kan belum bilang padamu, atau jangan jangan.....
Kau menguping ya Bammie ?" curiga Jungkook
Bambam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia menyengir tanpa dosa pada Jungkook.
"Hehe hanya dikit kok." jawab Bambam
Jungkook mendenggus sebal mendengar itu, ia yakin seratus persen jika sahabatnya itu tidak sedikit menguping melainkan menguping banyak.
Tiba tiba saja Bambam tersenyum, menatap jahil pada Jungkook yang mengerjit tidak mengerti akan tingkah laku sahabatnya itu yang tiba tiba tersenyum.
'Sudah gelo rupanya Bambam ini, mas tidak ada yg lucu dia malah tersenyum bahkan nyaris tertawa' Batin Jungkook ngeri sendiri..
"Apasih senyum senyum ? Masih waras kamu Bam ?"
"Ya masih lah!--" sewot Bambam,"Btw cie cie yang bentar lagi mau nikah sama hyungku, cie cie bayi ku sudah besar ternyata."
"Ish! Apasih, jangan menggodaku ya!" sebal Jungkook, kedua pipi tembam nya memerah sempurna.
"Kkekke iya iya maafkan aku calon kakak ipar." ledek Bambam
"Ck menyebalkan." gunam Jungkook pelanJungkook menatap bunga yang bermekaran dengan indah di halam itu, tiba tiba saja ia teringat sesuatu hal yang ingin ia tanya kan pada Bambam.
"Bammie, aku ingin bertanya soal hyung mu boleh ?"
"Kau ingin tanya apa bayi ?? Aku akan menjawab sebisaku.." ujar Bambam"Um...itu mantan istri hyung mu tinggal di mana saat ini ? Apakah dia tidak pernah menjenguk Jihan anak nya ?" jujur saja Jungkook agak ragu menanyakan hal ini...
"Ah itu, kakak iparku itu sudah lama meninggal dunia. Saat melahirkan Jihan." jawab Bambam
Jungkook tertegun mendengar itu, ia tiba tiba saja merasa kasihan pada Jihan yang masih kecil begitu tapi sudah di tinggal pergi oleh eomma nya.
"A-aku...kasihan pada Jihan, dia masih kecil pasti butuh sosok seorang ibu." gumam Jungkook
Bambam mengangguk menyetujui." Nah mangkanya itu, kau harus mau okay jika nanti menikah dengan kakak ku! Aku yakin kau bisa menggantikan sosok ibu untuk jihan."
"T-tapi Bam.. Aku ragu, aku masih terlalu muda untuk menikah dengan kakakmu yang dewasa itu." ujar Jungkook ragu"Tidak perlu ragu! Ini demi Jihan, kau tidak tega apa melihatnya tidak punya sosok seorang ibu ?:( lagipula kan pernikahan ini juga sebagai bentuk tanggung jawab hyungku yang sudah melakukan itu padamu."
Jungkook menunduk malu dengan pipi yang memerah samar.
"Kami tidak melakukan nya kok!"
"Yakin ? Lalu tanda merah ini apa hum ?" tunjuk Bambam pada tanda kemerahan yang dekat leher.
"Ish! Itu-- itu mungkin di gigit nyamuk!"
"Iya nyamuk nya bernama Kim Taehyung benar ?"
"Bammie ngeselin banget sih!" Jungkook mengembungkan pipinya kesal..
"Kkekke oke oke maafkan aku nee ? Janji tidak akan menggoda bayi besarku ini lagi." kekeh Bambam dengan menyebalkan nya. ..
Tapi Jungkook tidak menanggapi itu, ia memikirkan sesuatu hal karna teringat kata kata Bambam sebelumnya..
'Kakak ipar Bammie yg sebelumnya sudah meninggal, jika aku menikah dengan Taehyung akan kan dia bisa mencintaiku nantinya ?'
💠 TBC 💠
💠 03 Januari 2020 💠
KAMU SEDANG MEMBACA
Nochu | kth + jjk
Fanfiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ] Awalnya Taehyung hanya berniat mencari seseorang untuk menyusui anaknya, tapi kemudia ia berubah fikiran saat melihat wajah orang yang bersedia menyusui putri kecilnya. ❝Jeon, kalau kamu bersedia menyusui saya juga gaji mu akan saya naiki...