BAB 27

3.7K 176 0
                                    

“Siapa yang akan kau nikahi?”

Mutiara mendongak, kaget, saat aku duduk di kursi di depannya. Melihat aku yang bertanya, dia tertawa kecil, membalik halaman berikutnya dari majalah Panduan Pengantin. “Tidak ada. Tapi akan. Aku tidak mau mati tanpa anak dan sendirian. "

"Punya anak ... kedengarannya menyenangkan," kataku, lalu mengambil stroberi dan memasukkannya ke dalam mulutku.

“Semua menyenangkan, sepanjang waktu, itulah hidupku.”

Setelah beberapa menit, dia menutup majalah dan mendoronganya ke seberang meja ke arahku. “Kau bisa memilikinya jika kau mau.”

Aku berkedip saat majalah itu sampai di depanku. "Aku?"

“Kau akan menikah sebelum aku menikah,” katanya, lalu berdiri dan mengumpulkan piring sarapannya.

“Apakah semua orang di rumah ini tahu bahwa aku baru berusia 20 tahun?” aku bertanya, dengan nada bercanda. “Siapa yang menikah semuda itu? Juga, sementara Adib dan aku … kau tahu, hebat, aku baru secara resmi menjadi pacarnya selama dua minggu. Aku pikir kita semua perlu mengerem ekspektasi kita untuk membawa hubungan ini ke jenjang yang lebih serius.”

Dengan ekspresi yang hampir sombong, Mutiara menggeleng saat dia menuju dapur. "Aku hanya mencoba memberitahumu."

Ketika dia kembali, Mutiara berhenti di samping mejaku. "Aku tahu kau tidak benar-benar membutuhkan uang itu lagi, tetapi jika kau menginginkan sesuatu untuk dilakukan, kau dapat membantuku di toko kue."

Ada banyak aktivitas santai yang bisa dilakukan di rumah, tetapi mungkin menyenangkan berada di sekitar orang lain sesekali. Belum lagi, Mutiara dan Adib tampaknya dekat, dan aku mungkin harus membina hubungan dengan Bramantyo yang dekat dengan Adib.

“Tentu, aku suka itu,” kataku padanya sambil mengangguk.

Sambil tersenyum padaku, dia berkata, “Bagus. Kau bisa meminta Adib mengantarmu sepulang kuliah." Dan kemudian dia pergi, meninggalkanku untuk menghabiskan sarapan sendiri.


(21+) SARANG PREDATOR (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang