Drowned

9.1K 663 253
                                    

Olahraga adalah pelajaran yang paling Hyunsuk benci seumur hidupnya, selain karena pelajaran itu sangat melelahkan, Hyunsuk juga tidak terlalu pandai dalam olahraga, dan itu memperkuat alasan Hyunsuk untuk semakin membenci pelajaran satu ini.

Terlebih tinggi badannya yang tidak bisa di katakan tinggi, Hyunsuk jadi kesulitan dalam beberapa permainan.

Jika Hyunsuk seorang presiden, akan Hyunsuk hapus pelajaran ini dari muka bumi, selamanya.

Tapi sayangnya Hyunsuk bukan seorang presiden, ia hanya siswa biasa yang sialnya harus terjebak dalam pelajaran olahraga setiap minggu.

Ketika hari dimana pelajaran itu muncul, Hyunsuk harus mau berlari mengelilingi lapang sepuluh kali putaran sebagai pemanasan, pun ia harus melawan teriknya matahari karena kelasnya mendapat jadwal tengah hari. Sial sekali.

"Huft" Hyunsuk mendesah kesal, sekarang ini ia tengah berjalan di lorong menuju lapang untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pelajar.

Sudah lengkap dengan pakaian olahraga dan sepatu olahraganya, Hyunsuk berjalan dengan malas, mengabaikan para gadis yang tengah sibuk bergosip.

"Aku dengar guru penggantinya masih muda"

"Benar! Dan katanya dia tampan"

"Jangan lupakan jika dia masih single!"

"Kyaaa aku jadi tidak sabar untuk-"

Dan masih banyak lagi bisik-bisik seperti itu sepanjang perjalanan Hyunsuk. Oh ayolah, Hyunsuk mulai jengkel karena mereka terus membicarakan hal yang sama.

Entah apa alasannya sehingga Hyunsuk merasa jengkel, tapi yang jelas meski guru penggantinya seorang pangeran laut sekalipun ia tetap harus ikut pelajaran ini.

Lapangan sudah ramai ketika Hyunsuk tiba disana, Hyunsuk kemudian duduk di bawah pohon mangga pinggir lapang, ia menelisik seisi area untuk mencari dua sahabat sehidup sematinya.

Nihil, dua orang itu tidak menampakkan batang hidungnya, Hyunsuk mulai berburuk sangka,

Apa mereka berdua bolos? Jika memang benar begitu, akan Hyunsuk bakar mereka hidup-hidup, enak saja bolos tanpa mengajaknya.

"Yak!" Lamunan Hyunsuk terinterupsi oleh teriakan seseorang.

Itu mereka, manusia-manusia luar biasa yang sayangnya adalah teman Hyunsuk sejak ia masih dalam rahim Ibunya.

"Dari mana saja kalian?!" Hyunsuk bertanya dengan alis menukik kepada dua orang yang saat ini berdiri di depannya.

"Mengintip." Jawab Junkyu asal.

Memutar bola mata malas, "Stupid" Setelah mengatakan itu Hyunsuk mengalihkan pandangannya pada kerumunan siswa yang tengah melakukan pemanasan.

"Kalian sudah dengar tentang guru pengganti kita?" Tanya Mashiho--teman Hyunsuk yang lain.

"Yaa, para gadis itu terus saja membicarakannya" Hyunsuk menjawab dengan datar, tapi di akhir kalimat ia mendecih.

"Kau ini kesal sekali, sedang datang bulan?" Canda Junkyu yang di sambut tawa geli dari Mashiho.

Mata Hyunsuk mendelik, "Aku ini laki-laki!" Serunya tak terima.

"Ayo bertaruh, jika salah satu dari kita terpesona pada guru pengganti itu, maka dia harus mengatakan 'Ya' selama tiga hari!" Tantang Junkyu percaya diri, ia membusungkan dadanya.

"Paling-paling kau orang pertama yang mengatakan dia tampan" Ucap Hyunsuk sedikit meledek.

Sementara Mashiho hanya mengangguk setuju atas ucapan Hyunsuk.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang