Table

12.7K 620 93
                                    

Warning!
Mature content!

***

Entah apa yang terjadi pada YG Entertainment sehingga tiba-tiba Treasure diberikan jatah libur oleh agensi selama satu minggu.

Itu sedikit aneh mengingat biasanya mereka jarang mendapat libur, tapi di luar keanehan itu mereka tentunya senang,

Bisa libur dan pulang ke rumah masing-masing untuk melepas rindu pada keluarga yang sudah cukup lama tak dijumpai.

J-line langsung terbang kembali ke Jepang dihari kedua liburan, sementara warga lokal sudah pulang sejak hari pertama.

Tapi tidak dengan Hyunsuk, pemuda dengan wajah manis itu tak pulang ke rumahnya, ia memilih tinggal di dorm.

Ditanya apa alasannya, Hyunsuk tidak menjawab, ia hanya mengatakan ingin tetap di dorm dan menikmati kesendiriannya.

Dan itu tak luput dari perhatian Jihoon, si dominan sudah sangat excited karena bisa pulang, tapi kekasih mungilnya ternyata tidak berniat pulang,

Berakhirlah Jihoon yang dengan tulus memasukkan kembali baju-baju yang sudah ia kemas ke dalam lemari, untungnya ia hanya mengemas beberapa pasang baju.

Jihoon memilih untuk menemani Hyunsuk, ia sudah ijin pada orang tuanya untuk tidak jadi pulang karena calon menantu mereka tidak ingin pergi dari dorm sesak itu.

Meski Hyunsuk memaksa Jihoon untuk pulang dan mengancam akan marah jika Jihoon tidak pulang, itu tak Jihoon hiraukan, ia tetap menemani si mungil.

Dan Hyunsuk benar-benar marah, tapi kemarahannya langsung berakhir ketika Ibu Jihoon menelepon dan mengatakan beberapa kalimat yang membuat Hyunsuk luluh. Dalam hati Hyunsuk mengutuk Jihoon karena pria itu mengadu.

Ini adalah hari ketiga sejak libur dimulai, suasana pagi masih sepi karena hanya ada dua penghuni dalam dorm yang biasanya ramai itu.

Kedua penghuninya masih sibuk bergulung di bawah selimut hangat, saling berbagi pelukkan penuh cinta tanpa peduli jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh.

Cuaca yang sangat dingin membuat mereka semakin malas beranjak dari kasur empuk itu.

Tapi rasa lapar tak bisa ditolak, Hyunsuk mulai menggeliat tak nyaman karena perutnya mulai mengeluarkan bunyi yang mengganggu.

Dengan terpaksa Hyunsuk bangun, beranjak dari kasur dan pelukkan hangat Jihoon lalu berjalan menuju dapur. Mengobrak-abrik kulkas dan menemukan beberapa potong roti, sosi dan telur,

Dengan malas Hyunsuk memulai kegiatannya untuk memenuhi keinginan perut kecilnya, Hyunsuk bahkan tidak mencuci muka atau menggosok gigi saking malasnya.

Di tengah kegiatannya membalik potongan sosi, tangan kekar seseorang tiba-tiba memeluk erat perutnya, sedikit tersentak kemudian Hyunsuk berdehem lalu melanjutkan membolak-balik sosi,

Perasaannya mulai tidak enak ketika Jihoon menghirup seduktif curek lehernya, "Jihoon!"

"Hm?" jawab sang dominan asal, kini bukannya hanya menghirup tapi juga menjilat bahkan menggigit sesekali.

"Aku sedang memasak--shh!" Hyunsuk mencoba menjauh dari Jihoon, tangannya berusaha melepaskan pelukkan Jihoon pada perutnya.

"Lalu?" aksi cumbu-mencumbu Jihoon kini mulai turun menuju punggung mulus Hyunsuk, menciptakan beberapa karya indah pada tubuh Hyunsuk.

"Ahh! Tunggu sebentar-hmm u-uh!" Hyunsuk terbata dengan kalimatnya karena Jihoon sekarang manarik bajunya hingga melorot menuruni pundak sempit itu.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang