"Jihoon," bujuk Hyunsuk ketika lagi-lagi Jihoon mengusap pantatnya.
"Sorry, I can't handle it. Your ass—"
"Shut! Nanti kedengeran anak-anak!" kali ini Hyunsuk berucap dengan nada tegas meski itu tak membuat Jihoon berhenti dari kegiatan mari-meremas-pantat-Sukkie.
Tapi setidaknya Jihoon berhenti, untuk beberapa saat. Hyunsuk jadi memiliki waktu untuk duduk dengan tenang setelah mereka menampilkan lagu milik senior mereka beberapa menit yang lalu.
Hyunsuk benar-benar tidak habis pikir pada Jihoon yang seenaknya jidat menepuk pantatnya di atas panggung secara sembarangan.
Dasar bodoh, pasti setelah ini beberapa fansnya yang gila akan membuat sesuatu yang sama gilanya tentang kejadian itu.
"Kalian punya waktu istirahat sepuluh menit." ujar sang manger, mengalihkan Hyunsuk dari lamunannya.
Ia bernafas lega, segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk buang air kecil.
"Oh, Goddess!" serunya kaget begitu seseorang mendorongnya cukup kuat masuk ke dalam salah satu bilik toilet.
Langsung menyayukan pandangan begitu ia kembali merasakan remasan kuat pada pantatnya.
"Jihoon! Kamu kenapa, sih?!"
"Kamu yang kenapa. Kenapa kamu seksi banget? Pantat kamu bikin aku nggak fokus, seolah-olah manggil buat disentuh."
"Ngaco!" Hyunsuk menahan tangan Jihoon yang tak henti-hentinya mengusap serta memijat pantatnya itu.
"Kita lagi sibuk, Jihoon! Tunggu sampe pulang bisa, nggak?"
"Nggak." Jihoon tiba-tiba memaksa Hyunsuk berbalik, menghadap kloset kemudian membuat yang lebih tua berlutut dengan tangan bertumpu di atas dudukkan kloset.
"Aku cuma butuh waktu lima menit, for eating your ass, I'm hungry as fuck."
Tangan kekar Jihoon dengan cepat menarik paksa celana Hyunsuk hingga benda itu turun dari tempatnya, menampilkan pantat putih nan mulus milik Hyunsuk.
"Akh!" satu tamparan keras Jihoon layangkan pada benda yang membuatnya candu itu.
"Kamu gila!" maki Hyunsuk, meremas pinggiran kloset ketika Jihoon memainkan pantatnya semakin parah.
"Yeah." Jihoon meludah, tepat pada lubang Hyunsuk yang memerah. Membalurkan ludah itu di sekitarnya kemudian mendekatkan wajahnya pada tempat favoritnya.
Mengendus wangi memabukkan ciri khas Hyunsuk, "jangan berisik, nanti ada yang denger." dan berucap demikian sebelum menenggelamkan wajahnya di antara belahan pantat bulat milik sang rapper.
Baru saja diperingatkan untuk tidak berisik, Hyunsuk sudah berteriak cukup lantang. "Anhh!"
"Shh, kamu mau ada yang denger?"
Hyunsuk menggeleng, tentu saja tidak mau. Hyunsuk jelas tidak setolol itu untuk berharap semoga ada seseorang yang memergoki kegiatan tak senonoh mereka.
Jihoon-lah yang mungkin justru berharap seseorang datang memergoki, karena pria itu semakin gencar memakan pantat Hyunsuk.
Menjulurkan lidah, menjilat dan menggigit pipi-pipi pantat Hyunsuk dengan rakus dan kasar hingga kedua benda putih itu mulai dipenuhi bercak merah.
Tak jarang Jihoon meremas pantat itu kencang sampai Hyunsuk melenguh dengan mata berair karena nikmat.
"Jihoon... Kita—akh!" Hyunsuk terpekik kaget begitu Jihoon memukul pipi pantat kirinya, meninggalkan jejak tangan berwarna merah yang teramat kontras dengan kulit putih itu.
"Tunggu!" Hyunsuk menahan tangan Jihoon yang mulai bermain di sekitar kedutannya, mengusap lubang merona itu sensual.
"What?"
"Kamu bilang cuma—"
"Diem, kita dikejar waktu." ujar Jihoon, menepis tangan Hyunsuk kemudian mulai melesakkan jari telunjuknya ke dalam lubang anal kesukaannya itu.
"A-ahm..." desah Hyunsuk, merasa rektumnya diregangkan oleh jemari panjang milik Jihoon.
Semakin mengeratkan pegangannya terhadap pinggang kloset begitu merasa Jihoon semakin cepat mengeluar-masukkan jarinya yang kini sudah berjumlah tiga.
"Ah, ah!"
Tentu saja, Hyunsuk tidak akan pernah bisa diam jika Jihoon sudah mulai menjamah tubuhnya.
Jihoon sepertinya menghitung setiap detik jam, terbukti ketika ia terus mengobrak-abrik anal si manis tanpa ampun.
Tidak peduli pada Hyunsuk yang kini membentur-benturkan kepalanya pelan, berusaha meredam erangan yang terus berlomba keluar melompati bibir kecilnya.
Tak butuh waktu lama bagi Jihoon untuk bisa membuat Hyunsuk klimaks, tangan terlatih pemuda itu bekerja begitu fasih.
"Jihoon, Jihoon... Haa!"
Kurang dari tiga menit Hyunsuk keluar, menumpahkan sari-sarinya di dalam tangan Jihoon. Yang langsung Jihoon bawa cairan itu ke atas pantat Hyunsuk, mengusapnya rata dan kembali menenggelamkan wajahnya di sana.
Menggigit dan menghisap bulatan menggoda itu.
"Udah hhh, kita harus ke panggung lagi." cicit Hyunsuk setelah kembali turun ke Bumi pasca orgasme.
"Hmm yummy." ujar Jihoon sebelum menjauhkan wajahnya dari dua bongkahan bulat milik Hyunsuk, membantu Hyunsuk memakai kembali celananya.
"Kamu sinting."
"Gara-gara kamu." kalimat terakhir sebelum Jihoon mencium Hyunsuk dengan kasar, berbagi saliva di dalam mulut Hyunsuk sampai beberapa menetes keluar.
Masih dengan tangan yang meremas pantat sintal Hyunsuk yang kini kembali terhalang celana sialan.
"Pas pulang nanti aku mau lebih dari ini, siap-siap. Kamu gak punya alesan bahkan rasa lelah sekalipun.
END
iya segitu aja soalnya di atas tadi kan udah ngewe beneran :( maapkan kl kalian nggak puas

KAMU SEDANG MEMBACA
Everything
AlteleOneshoot collection of Jihoon x Hyunsuk ↺BxB || Homo || Gay || Yaoi