Jika saja Jihoon tahu bahwa guru private yang disewa Ibunya akan sangat cantik dan sexy, mungkin Jihoon sudah membuat nilainya turun drastis sejak lama.
Ha, dia menyesal sudah mempertahankan nilainya selama ini. Seharusnya ia percaya saja pada Jeno dan Jaemin untuk bersantai sedikit dan mengabaikan nilai, mungkin dengan begitu ia akan bisa menikmati pemandangan indah ini lebih awal.
Tapi tak apa, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Mulai sekarang Jihoon akan bermalas-malasan dan mengabaikan nilainya agar sang guru terus mengajarnya.
"Ketika sel telur-" Jihoon tidak perduli, ia tidak ingin tahu tentang apa yang diterangkan gurunya saat ini.
Ia hanya ingin fokus pada bibir merah itu, lalu pada pinggang rampingnya, dan bokong bulat itu.
Sial. Sesuatu di antara kedua kaki Jihoon mulai bereaksi.
Membayangkan ketika ia menyentuh bongkahan kenyal itu lalu meremasnya kasar kemudian desahan halus terdengar dari bibir tipis yang saat ini mengoceh tak berarti.
Hilang sudah kewarasa Jihoon.
"Jadi, apa yang terjadi ketika sel telur tidak dibuahi dan dibuahi?"
"H-ha? Oh itu..." Jihoon gugup, lidahnya kelu untuk berucap padahal ia tahu jawabannya. Karena yang berada dalam pikirannya saat ini hanya guru sexy dengan nama Choi Hyunsuk itu.
Hyunsuk bernafas malas, ia menyimpan spidolnya dan berjalan mendekati Jihoon. Melirik pada buku yang masih kosong di depan sang murid.
"Sepertinya kau tipe murid yang merepotkan."
Hyunsuk menjauh, berjalan menuju pintu dan mengunci pintu kamar Jihoon. "Materi sudah diterangkan, sekarang saatnya untuk praktik."
"A-apa?" Jihoon tidak mengerti.
"Kerja nyata, Park Jihoon." sang guru mengetuk meja belajar milik muridnya, ia membuka kancing kemeja teratas yang ia kenakan.
Jihoon?
Dia tidak lagi mengerti, pikirannya tidak fokus.
Hyunsuk menghela nafas lagi, "Selain merepotkan, kau ini lamban juga ternyata."
Ia menyingkirkan buku-buku milik Jihoon hingga jatuh berceceran, kemudian ia duduk di atas pangkuan Jihoon.
"Ow, ada yang sudah tegang di sini." goda Hyunsuk sambil menggoyangkan bokongnya, menggesekkannya dengan penis Jihoon yang sudah tegang.
"Kau mengerti, kan, Paji?"
Ya! Jihoon mengerti dengan sangat.
***
"Ashh!"
Tidak ada awalan yang jelas, semuanya terjadi secara cepat dan tiba-tiba berdasarkan nafsu yang menyelubungi mata keduanya.
Jihoon tak lagi berfantasi tentang tekstur bokong atau rasa bibir milik gurunya. Kini ia bisa merasakannya secara langsung dan nyata.
Rasa kenyal dari bokong yang tengah ia remas, atau rasa manis dari bibir bengkak yang tak henti-hentinya ia hisap sejak tadi.
"Anghh!" desah lain kembali lolos saat Jihoon menggigit kecil puncak dada Hyunsuk.
Ia bangkit, menatap wajah horny milik gurunya, "Shh kau benar-benar menggoda, sensei."
"Dan kau jelas tergoda, Jihoonie." Hyunsuk ikut bangkit, ia menarik tengkuk Jihoon dan menyatukan kembali bibirnya dan bibir sang murid.
Berusaha mendominasi dengan menjulurkan lidahnya, menerobos belahan bibir Jihoon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Everything
RandomOneshoot collection of Jihoon x Hyunsuk ↺BxB || Homo || Gay || Yaoi