Tired

10.2K 719 151
                                    

Bukan hal mudah memimpin sebelas anak laki-laki yang haus akan perhatian dan belum dewasa, itu semua tidak mudah sama sekali. Dan ya, sebelas, karena meskipun Jihoon adalah seorang Leader, dia tetap manja dan ingin selalu diperhatikan oleh Hyunsuk,

Buktinya, dia mengeluh ketika Hyunsuk mengutamakan yang lebih muda, dia tidak terima dijadikan yang paling akhir dalam mendapatkan sesuatu. Dan Hyunsuk kewalahan menghadapinya.

Tidak, Hyunsuk tidak keberatan sama sekali, dia justru senang jika bisa menjadi kakak yang sangat berguna untuk adik-adiknya, tapi, Hyunsuk tetap seorang manusia, rasa sabar tidak akan bertahan selamanya. Hyunsuk akan meledak jika terlalu banyak melihat keributan dalam satu waktu, dan sekarang adalah contoh jika kesabaran Choi Hyunsuk bisa habis.

Sudah tiga hari Treasure tidak memiliki jadwal apapun, selain latihan dan latihan. Tapi tidak semua member jadwalnya kosong, ada satu member yang harus bekerja setiap hari,

Member itu adalah Hyunsuk, jadwal individu nya membuat Hyunsuk harus tetap berangkat kesana kemari meski yang lain libur.

Dan ini adalah salah satu pemicu kesabaran Hyunsuk menjadi cepat habis, Ia lelah sehabis pulang bekerja seharian tanpa istirahat,

Sementara ketika Ia pulang, dorm sangat berantakan. Ruang televisi penuh dengan bekas kudapan ringan dan plastik bekas jajanan, piring di dapur belum di cuci, meja makan penuh cipratan makan, padahal tadi pagi sebelum Hyunsuk berangkat semuanya masih sangat rapi.

Hyunsuk menghela nafas sabar, Ia berjalan menuju kamar, berniat mengistirahatkan tubuhnya sekejap sebelum membereskan kekacauan yang ada.

Ketika Hyunsuk membuka pintu, mata cantik itu melihat Jihoon sedang terlelap di kasurnya, Ia mendekati Jihoon, tersenyum, tangan Hyunsuk merapikan anak rambut yang menghalangi kening Jihoon.

Setelah itu Hyunsuk pergi, Ia tidak tega membangunkan Jihoon, Hyunsuk akan istirahat di dapur saja, duduk dan menikmati beberapa cola.

Baru satu menit Hyunsuk mendudukkan pantatnya, suara ribut sudah membuatnya mengalihkan perhatian pada pintu yang segera terbuka dan menampilkan sepuluh orang berbondong-bondong masuk.

Oh itu dia, para perusuh yang menghancurkan seluruh isi dorm. Akan Hyunsuk beri pelajaran. Tapi, wajah berseri Junghwan yang berlari menghampirinya lalu menerjang tubuhnya dengan pelukkan hangat membuat kekesalannya lenyap.

"Hyung! Aku merindukanmu" Seru Junghwan, mukanya Ia tempelkan pada curek leher Hyunsuk,

Hyunsuk terkekeh, tangannya mengusap-usap puncak kepala sang maknae. "Kemarin malam kita bertemu," Ujar Hyunsuk.

Junghwan melepaskan pelukkannya, menatap Hyunsuk sambil memelas, membuat Hyunsuk mengernyit bingung.

"Hyung---"

"Bukan hanya kau yang merindukan Hyunsuk hyung, menyingkir! Aku ingin memeluknya juga" Perkataan Junghwan terpotong oleh Doyoung yang tiba-tiba menyerobot,

"Kau nanti saja, aku---"

"Enak saja kalian berdua, aku juga ingin"

"Ingin apa?! Ini masih pukul delapan hyung"

"Aku tahu!"

"Hyung sudah kembali?"

"HYUNSUK HYUNG!" Teriak Junkyu paling keras, mengalahkan suara-suara lainnya.

"Diam! Kau ini berisik sekali." Seru Mashiho karena telinganya panas mendengar Junkyu berteriak.

Hyunsuk hanya tersenyum lelah. Kepalanya sudah berdenyut pusing sejak tadi, semakin bertambah parah karena keributan yang terjadi.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang