Untuk yang kesekian kalinya Hyunsuk melirik jam tangan yang terpasang di tangannya. Dengusan itu kembali terdengar ketika jam yang ia lirik menunjukkan pukul sepuluh lewat empat puluh lima menit.
Terkadang kakinya menghentak jengkel ketika seseorang yang ia tunggu tak kunjung datang.
"Jika dalam lima menit dia tidak datang juga, aku akan pergi dengan Yoshi, lihat saja!" ancamnya entah pada siapa karena ia sendirian di pinggir jalan.
Masih dengan raut muka emosi, tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan cepat tinggi mengakibatkan genangan air kontor terciprat begitu saja pada baju Hyunsuk, membuat kekesalannya menjadi berkali-kali lipat.
"Yak! Kau bajingan sialan!" teriak Hyunsuk murka, ia dengan cepat membuka sepatu yang di kenakannya lalu di lempar asal bermaksud memberi pelajaran pada sang pengendara mobil yang sayangnya sudah terlalu jauh untuk di kenai sepatu Hyunsuk.
Nafas Hyunsuk langsung memburu karena emosi yang ia tahan sejak satu jam yang lalu kini meluap. "Dasar orang bodoh!" ia berkata dengan ngos-ngosan.
Bibirnya melengkuk ke bawah saat netranya bertemu dengan noda yang menempel pada baju miliknya.
"Apa Dewi Fortuna sedang tidak bersamaku hari ini?" gumannya pelan, tangan lentik itu mengusap-usap noda yang ada, berharap semoga bisa hilang.
Tidak berhasil tentu saja, warna bajunya dan warna noda sangatlah kontras, pasti terlihat meski hanya sekilas pandang.
Pemuda manis itu kemudian melirik pada sepatu yang tadi ia lempar, sepatu putih itu terkapar begitu saja di pinggir trotoar,
Berjalan lunglai, Hyunsuk menghampiri lalu mengambilnya kembali, sesekali ia tepuk karena ada debu yang menempel pada sepatu mahalnya.
Baru saja Hyunsuk akan mengenakan sepatunya, suara klakson membuatnya membatalkan niat itu, pemuda itu kemudian melihat siapa yang membunyikan klakson itu.
"Hyunsuk! Eoh, ada apa dengan sepatumu?" Junkyu keluar dari mobilnya lalu bertanya pada Hyunsuk dengan muka tanpa dosa. Tak sadar jika ia akan segera mendapat amukan dari singa bunting.
"Kau?! Kau manusia pendek kurang ajar! Kau membuatku menunggu dua jam lebih, sialan! Lihat, bajuku terkena noda karena aku menunggumu di pinggir jalan seperti anak hilang! Aku akan membunuhmu!" sembur Hyunsuk kencang.
Tak sadar jika ia membuat keributan dan menarik perhatian orang yang kebetulan sedang berjalan di sekitar sana.
Junkyu berkedip, sedetik kemudian ia nyengir tak tahu malu," Maaf, maafkan aku. Tadi Ruto datang membawa ayam goreng, jadi aku makan dulu" pemuda itu membuat peace sign menggunakan tangan kanannya.
Mendengar alasan Junkyu yang sangat sangat membuat nafsu marah, terlebih Junkyu mengucapkannya dengan nada santai bahkan biasa saja mengakibatkan tangan Hyunsuk gatal lalu melempar kembali sepatunya tepat mengenai paha Junkyu.
"Bodoh!" Hyunsuk berjalan melewati Junkyu, kemudian ia masuk ke dalam mobil Junkyu tanpa peduli Junkyu yang tengah meringis dan mengusap bekas lemparan Hyunsuk.
"Bawa sepatuku!" kemudian Hyunsuk menutup pintu mobil dengan kencang.
Sedangkan Junkyu hanya mengerutkan alis tak terima, tapi meski begitu, ia tetap menuruti apa yang Hyunsuk katakan, selain karena ia memang bersalah karena membuat Hyunsuk menunggu, Junkyu juga masih sayang nyawa, jadi ia menuruti apa kata Hyunsuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Everything
RandomOneshoot collection of Jihoon x Hyunsuk ↺BxB || Homo || Gay || Yaoi