Appa and Daddy? -06

2.2K 211 26
                                        

Maaf ya aku kerjai, bahwa publishnya gak jadi besok jadinya sekarang. Part ini adalah part terpanjang yang pernah aku tulis selama ini sampai lebih dari 3k words. Dan aku sangat bekerja keras untuk part ini. Karna ini SPECIAL mau ke 1k vote. Aku punya 1 challenge atau tantangan untuk kalian, jika ini bisa sampai 60 vote dan 100 komen jangan deh pasti ga mungkin tapi aku sangat berharap bisa, jadi 20 komen.

Dan aku langsung publish part selanjutnya saat challenge ini terpenuhi tanpa menunggu Minggu depan lagi. Maaf jika ada typo mohon dimaklumi dan sedikit ada kata-kata kasar. Semangat untuk kalian, dan aku menunggu partisipasi kalian!


Jangan lupa follow ig: @/leciivie


Suasana dalam mobil dengan berbagai perasaan sedih, kekesalan dan penuh sakit hati. Melihat sang pria yang disukainya selama ini mendampingi wanita lain meskipun tidak mengutarakan perasaannya jujur yang selama ini harus dipendam dari lubuk hatinya, kenyataannya Sooyoung tidak punya keberanian. Tahu perasaannya tidak bisa terus berlarut-larut dalam cintanya terhadap dia, melihat fakta yang ada dia sudah mempunyai pendamping di hidupnya. Membuat percikan perasaan yang akan sia-sia.

Dengan banyak penyesalan, andai dengan kata itu saja, Ia bisa merubah semua dan mengutarakannya, memberinya perhatian tapi kini nasi sudah menjadi bubur. Sekarang posisinya sudah jauh, tidak bisa seperti dulu, posisinya sudah kalah dengan istrinya. Sooyoung pun tidak ingin menjadi orang ketiga, posisi yang sangat murahan baginya.

"Brengsek! Kenapa aku harus menyukainya disaat Ia sudah memilih orang lain!" Serunya bersamaan memukul keras setir mobilnya. Ia tidak terima apa yang terjadi. Memberikan senyuman palsu akan mengikuti perasaan kebahagiaannya. Sungguh menyesal harus menggunakan topeng, membohongi perasaan yang pasti tidak dipikirkan olehnya.

Sooyoung kali ini meremaskan setiran mobilnya, membuang kekesalan, kesedihan yang bercampur aduk berharap bisa menguranginya, tetapi ternyata masih belum cukup. Tiba-tiba terlintas pikirannya yang terbang, memutar balik arah ke tempat yang bisa menghilangkan perasaannya yang sudah bercampur aduk ini.

Memasuki tempat yang sudah sering sekali kesini, banyak orang singgah disini dengan berbagai keadaan yang terjadi dalam hidupnya. Sooyoung menginjak tempat ini sebagai pelampiasan untuk melupakan perasaannya. Dengan sorot mata yang sendu, memesan minuman dua botol hijau dengan intonasi yang lirih. Butuh waktu tidak lama, dua botol tersebut hadir didepannya dengan segelas kecil kaca bening yang siap mendampinginya malam ini atas keluh kesahnya.

Sial! Tenaganya seakan terserap atas perasaannya, membuat sulit untuk membukanya. Usaha berapa pun yang berusaha Ia tumpahkan, tetap tidak bisa.
Kenapa dunia ini tidak ingin melupakan semua ini, malah membuatnya semakin geram. Tapi tanpa diduga, sebuah tangan gagah yang merampas botol sojun dan membuka dengan gampangnya.

Apakah Ia selemah ini? Sampai dikasihani oleh orang lain.

Seorang tersebut memilih duduk dan diam sejenak sembari menatapnya, "Sepertinya hidupmu sangat malang sekali ya." Ucap pria gagah dengan tatapan yang menurut Sooyoung untuk sok ganteng, menjadi pahlawan malam atas karena bantuannya tadi. Tidak tahu, apa yang diinginkannya pastinya membutuhkan balutan kasih sayang pada wanita murahan pilihannya. Dan kini dirinya menjadi target.

"Butuh balutan kasih sayang ya?"

Pria yang berbalut kemeja putih dengan bermarga Lee mengerutkan dahinya, terkejut atas kalimat yang baru dilontarkannya. Mengira bahwa dirinya yang duduk di depannya seperti pria lainnya. "Kalau Iya, kau akan berbuat apa?" Intonasi Jay terlihat menantang tipis disana.

Hidden Part ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang