Hebat sekali kalian glorie! Seneng banget aku adain challenge bisa berhasil. Bersyukur banget. Terima kasih bagi kalian yang sudah berpartisipasi. Challenge sekarang yaitu 40 vote dan 50 komen. Buat ini berhasil lagi ya. Banyak ramaikan ya biar tambah semangat aku ngetik part selanjutnya 😋
Terima kasih bagi kalian yang masih setia membaca, vote, bahkan komen berpatisipasi challengenya. Part ini cukup panjang bisa untuk komen di tiap partline.
Di dunia kita tidak tahu dibalik wajah seseorang. Menggunakan berbagai topeng, untuk tujuan yang dituju. Dengan alasan positif maupun negatif. Ataupun bersimpati guna menyembunyikan untuk menyesuaikan keadaan lingkungan. Sesungguhnya sifat manusia tidak bersifat abadi.Menatap wajah dengan pantulan kaca di depannya. Memikirkan hal-hal yang harus tidak dipikirkan. Seharusnya, Yeora bersyukur di kondisi sekarang ini. Suami yang lebih tua darinya, menghargainya. Disisi lain juga ada sisi yang membuat Yeora pertama kali tidak menyukai. Bahkan sekarang ini rambut Yeora basah, Vie membantu mengeringkan dengan hair dryer. Dia melakukannya dengan baik dan lumayan benar. Mata Yeora sempat bertemu dengan mata Vie melalui pantulan kaca. Pribadi gadis yang tengah dikeringkan rambutnya, hanya menghindari tatapan itu.
Suaminya ini sepertinya memang punya banyak kepribadian yang disimpan dan ditunjukkan dengan waktu yang direncanakan. Yeora tadi mandi dengan lama, memikirkan bulan-bulan kemarin ada benarnya juga yang ada dipikirannya. Vie tidak ada hanya satu kepribadian yang sesuai di kepalanya tetapi banyak. Yeora baru sadar sekarang, saking sibuknya terjerumus oleh wajah tampannya dan menyimpan hal baik-baik di lakukan pada dirinya. Selalu berpikir positif dan logis pada suaminya sendiri.
Bahkan ada satu opsi Ia temukan lagi. Alasan menikahinya? Setahu Yeora itu karena perusahaan dan anehnya dia menerima dan bersikap layaknya suami yang baik-memang baik. Bukankah itu sangat janggal. Seseorang pasti tidak suka jika dijodohkan tiba-tiba, tetapi suaminya malah sebaliknya. Menganggap semua ringan.
Yeora harus berhati-hati mulai sekarang.
"Yeora, jangan diam begini terus. Maafkan aku tadi, tidak sempat mengabarimu. Aku salah, aku minta maaf." Ucap Vie. "Kau mau memaafkanku kan? Aku tidak suka kondisi ini. Maafkan aku?"
Gadis itu menyerahkan telapak tangannya ke belakang, Vie pun menggenggam tangannya. "Terim-"
"Berikan hair dryernya, biar aku lakukan sendiri oppa." Kata Yeora. Salah paham yang dimaksud.
Menghela napas dan berusaha sabar dalam kondisi ini, memberikan senyumannya. "Tidak mau. Biar aku saja sebagai suamimu melakukan hal sederhana seperti ini kepada istrinya." Ucap Vie setelahnya melipat bibirnya ke dalam. Terlihat gemas lirikan di pantulan kaca bening tersebut.
Lama-lama Yeora juga capek sendiri. Melihat wajahnya seperti itu. Tampan. Lucu ataupun gemas. Sebenarnya dirinya sudah tidak ingat umur kah? Memandang ke arah lain. Berdiri, mematikan aliran listrik tombol yang menyala. Mengambil hair dryer dan mematikannya walau sebelumnya sudah mati. Vie yang dalam keadaan bingung berdiri.
"Lain kali oppa bilang dan mengabariku. Aku tidak mau seseorang mengingkari janjinya dan membuat janji tetapi tidak bisa menepati." Kata Yeora menyimpan dan menepatkan di posisi sebelumnya. Meninggalkan senyum sebelum berakhir di atas kasur menutupi selimut. Posisi yang belum berubah, berdiri mematung, melihat gerakan Yeora.
"Oppa hanya diam disitu saja, kemarilah mari kita tidur."
Setelahnya Vie tersadar beberapa saat, melihat istrinya yang sudah diatas kasur dan mengajaknya tidur bersama. Biasanya dirinya, tetapi sekarang. My baby sudah dewasa seiring ada perubahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Part ✓
FanfictionVie lebih suka bermain dengan aman. Lancar. Tidak mau menyulitkan dirinya sendiri, memilih yang terbaik dan berkualitas yang tidak membahayakan dirinya dan rencananya. Suatu hal yang diharuskan untuk 'Hidden part' yang dirahasiakan untuk seseorang d...