siap-siap saja glorie saat baca di akhir, karena telah dimulai. padahal aku mau up agak sorean tapi gapapa up sekarang karena si teman mulai aktif di weverse. jangan lupa vote dan komen ya. 💕
Suasana yang hening, lampu yang menyala menjadi saksi atas kegiatan menyenangkan di atas kasur. Kemudian Vie yang memeluk pinggang Yeora, merasa kelembutan di sisi kulitnya.
"Yeo, kamu nyaman tidak kondisi seperti ini?" Tanya Vie ragu-ragu, bahwa mereka belum memakai sehelai kain hanya selimut yang lebar dan lembut dan dingin saat dipakai.
Yeora yang menghadap korden tidur kesamping dengan tatapan kosong dan pikiran yang berbicara dalam benak. Kini badannya tidaklah utuh lagi seperti dulu. Merasa ada sesuatu yang tidak bisa diungkapkan atau bahkan dibentuk kalimat, membayangkan kegiatan tadi sudah membuatnya merinding sekali, Yeora belum siap. Bahkan setelah ini membayangkan bagaimana nanti dirinya akan hamil, memikirkan saja itu sudah tidak masuk akal.
Tetapi inilah kisah yang telah dibuat seperti ini, tidak bisa dirubah atau diulang kembali lagi dalam bentuk awal.
"Oppa tidak akan meninggalkanku kan? Bahkan nanti terjadi sesuatu?"
Inilah yang menjadi pertanyaan dalam benak Yeora ketika kegiatan tadi terjadi, serasa itulah yang menjadi hal yang akan terjadi.
Vie mencium punggung Yeora lalu pundak Yeora, sesudahnya Ia berbicara dengan suara lembut disana dan mengelus pundak Yeora, "Kenapa kamu mengatakan hal seperti itu? Aku akan selalu disisimu, cantik. Aku suamimu."
Walau sudah ada jawaban, kenapa perasaan Yeora sedikit aneh. Yeora yang tidak mau membayangkan hal-hal lain yang bukan keinginannya. Memilih mengganti topik lain.
"Oppa tiba-tiba aku menginginkan susu."
"Yeo, kamu ngidam? padahal kita baru melakukan sekali dan melakukannya dua puluh tujuh menit lalu?" Sarkas Vie yang terkejut sekali, istrinya menginginkan susu. Yeora hamil secepat ini?
Yeora tidak merasa mengalami hal itu, tetapi bagian bawah tubuhnya serasa sakit bahkan tadi berpindah tempat itu sangat sakit tetapi tidak mungkin bilang pada Vie. Jadi, Yeora memilih menahannya.
Yeora segera menyanggah kalimat yang dikatakan Vie tidak benar, "Oppa aku sepertinya sulit berjalan."
Dari bekalang punggung yang mendengar itu Vie sedikit bingung, sulit memahami. Vie terdiam beberapa saat, setelahnya Ia memahami maksud kata itu. Ternyata ada yang tidak beres dengan pusat tubuh Yeora, sepertinya Vie telah melakukannya terlalu cepat padahal istrinya yang masih belum terbiasa.
"Baiklah, aku akan membuatnya. Tetapi kamu pakai baju dulu ya," Pinta Vie yang memutar tubuhnya mengambil baju Vie dan Yeora yang sempat terlempar dan tergeletak diatas karpet. Tidak lain, Vie juga sebaliknya memakai pakaian, mengambil di lemari yang sudah diisi beberapa bajunya dan Yeora.
Beberapa menit kemudian, Vie yang memberikan susu vanila itu pada Yeora dan meminumnya selagi hangat. Buatan susu Vie tidaklah buruk sekali, bahkan buatannya telah menduduki urutan ke dua setelah Serin buatan susu yang menurut Yeora enak.
.
.
.
Setelah kejadian itu, Jimin tiap hari selalu mampir ke rumah Yerin dan eomma Yerin yang juga tidak keberatan-walau saat pertama kali bertemu ia sangat kecewa. Bagaimana anaknya diperlakukan seperti itu.
"Kenapa kau datang? Jangan menciptakan berita yang tidak baik diantara tetangga, Jim," Ujat Yerin yang menghadang pintu, mengartikan bahwa Jimin tidak diizinkan masuk kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Part ✓
FanfictionVie lebih suka bermain dengan aman. Lancar. Tidak mau menyulitkan dirinya sendiri, memilih yang terbaik dan berkualitas yang tidak membahayakan dirinya dan rencananya. Suatu hal yang diharuskan untuk 'Hidden part' yang dirahasiakan untuk seseorang d...