Try to play it cool-17

780 103 48
                                    

Thank you so much Glorie atas spam komennya, ketawa banget baca komenan kalian bahkan senang juga feelnya dapat di kalian semoga di part ini bisa dapat feelnya juga part ini ada challenge yang masih sama aja 20 vote dan 30 komen, ini bukan up lagi tetapi part selanjutnya akan lebih panjang lagi☺️

Semoga kali ini bisa berhasil lagi ya, senang banget ulang tahunku hari ini hadiah yang terbaik dari glorie semua, I love youu Glorie💜

"Hyung, lebih baik ceraikan istrimu bernama Yeora," Kata Jay. Reaksi yang mampu membuat mata Vie terbuka lebar. "Jangan libatkan dia, dia tidak tahu apa-apa." Celetuk pria yang menatap seduh, tak percaya bahwa sahabat yang lebih tua darinya melibatkan dengan gadis yang tidak tahu apa-apa.

Sementara Vie hanya menyipitkan matanya, dan terkekeh. "Maksudmu apa, bicara seperti itu Jay. Aku mencintainya." Timpal Vie dengan nada tegas, memberi peringatan disana.

"Mencintai Selene. Bukan Yeora. Aku tidak mau ikut campur terlalu dalam urusan ini, Selene juga sahabatku bahkan Jimmy Hyung juga. Kita sudah menerimanya, kenapa hyung—"

Jay terdiam. Sulit mengatakannya. Terlalu berat mengingat pertemanan mereka setengah tahun yang sulit dilupakan. Apalagi Vie, tahu perasaannya bagaimana. "Apa Selene bahagia jika tahu Hyung seperti ini? Pikirkanlah baik-baik. Aku pergi dulu, aku ada urusan." Jay menepuk-nepuk pundak itu lantas pergi.

Vie menengok punggung Jay yang sudah pergi. Pertanyaannya bagaimana bisa tahu dia, padahal aktingnya selama ini lumayan berhasil, menipu, mengelabui orang-orang dengan pernikahannya. Sial, menambah pikiran saja.

Memikirkan Yeora sekarang di rumah. Duduk di bangku dengan posisi paling tinggi di perusahaan, dan beberapa orang berjejer menunggu balasan sang atasan yang sekarang sedang rapat di ruangan yang begitu tegang. Di salah satunya saat presentasi juga harus terpaksa diam, saat bertanya malah Vie diam.

Vie kini memikirkan pembicaraan Jay. Selama ini aman-aman saja, bahkan bertemu. Jay juga jarang karena keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Bisa berbahaya kalau rencananya akan dibocorkan ke Yeora. Apalagi gadis itu masih belum jelas cinta atau tidak.

"Tuan. Bagaimana jawabannya, apa ada tambahan?" Tanya Younghoon tiba-tiba sebagai asisten Vie. Mencoba untuk menghalau lamunan itu. Vie yang tersadar dan terlihat ekspresi yang tidak tahu apa-apa. Bingung.

Menetralkan suaranya dengan berdehem. Mencairkan suasana yang hening. "Maaf. Mari kita istirahat dulu tiga puluh menit." Imbuh Vie berdiri, meninggalkan ruangan rapat. Sampai lupa dia sedang rapat. Tidak fokus ke urusan pekerjaannya.

"Tuan, tidak apa-apa?" Tanya Younghoon khawatir.

Pria itu membuka jasnya menaruh di kursi. Duduk dan menaikkan kakinya. Tidak bisa begini terus, memikirkan itu.

"Tidak apa-apa, Young. Panggil saya kalau sudah waktunya."

"Baik Tuan. Saya permisi." Younghoon membungkuk dan menjejakkan kakinya pergi dari ruangan tersebut.

Masa Vie gagal mencoba bermain dengan cool di depan Jungkook. Sampai dia tahu begitu. Tidak mungkin seorang Jeon Jungkook tahu, pasti ada yang memberi tumpahan pertanyaan yang masih ragu maka Jungkook bertanya dengan memojokkan dirinya bahwa itu terlihat benar atau yakin. Selama ini Jungkook berhasil dikelabui dengan berbagai akting Vie. Ya, benar. Ada sosok yang memberitahunya. Pertanyaannya hanya siapa dia, berani sekali.

Melihat ke luar kaca, salju mulai turun. Kira-kira apa yang dilakukan Yeora sekarang. Pasti dia senang sekali melihat salju. Kemarin malam dia banyak bercerita tentang salju bersama orang tuanya di masa lalu. Dipikir-pikir ini salju pertama Vie bersama seorang istri. Wanita yang tidak dicintai.

Hidden Part ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang