Girl, come ride me-26

865 130 82
                                    

Aku up sekarang, walau target tidak berhasil ga papa. Aku bisa melihat banyak yang komen. Aku harap di part ini bisa berhasil. Tolong yang baca, tekan vote dan ketik komen. Sebagai timbal balik diantara kita; Glorie senang aku juga senang.

Seneng deh part sebelumnya, kalian komen dia tiap part line. Kalian bisa komen di tiap part line, karena lumayan untuk komen ditiap partline sekarang ini.Target sekarang adalah 50 vote dan 60 komen. Please, target ini bisa berhasil ya. Karena mau mendekati ending🥰

Yang belum follow akun ig @/Leciivie bisa follow. ayo tag-tag pas baca cerita ini dong, biar makin banyak yang baca dan kepincut sama cerita ini🥰😉


Menenangkan diri adalah yang terbaik dari semuanya. Habis mengirim chat, bahwa dirinya sudah makan. Mandi. Dan memberitahu kegiatannya hari ini dengan memasak roti bakar, mencuci piring, dan sekarang menonton TV. Walau sang istri tidak ada di rumah ini, Vie merasa bahwa dia berada di sampingnya-seperti biasanya. Hari yang bosan. Tidak ada kebahagiaan. Tidak ada yang bisa digoda. Merasa dua hari ini, tidak ada spesial.

Dua orang spesial telah pergi. Semua menjadi hampa sama seperti kehilangan Selene. Tiba-tiba mendapat panggilan telepon dari ponselnya. Jungkook yang menelepon.

Kook👦

Bagaimana rasanya. Aku sudah mengetahuinya, hyung.

Aku sudah memperingatimu. Bagaimana ditinggal kedua kalinya. Menyesal atau tidak.

Masih tetap sama saja-batin Vie.

Vie

Sudah? Astaga ini kamu baru menelepon sudah langsung terus bicara tanpa jeda.

Aku bilang jangan urusi rumah tanggaku.

Tiba-tiba Jimin menyambut suara di telepon tersebut. Vie kaget.

Vie, ini aku Jimin. Sahabatmu. Aku baru mendengar barusan dari Jungkook yang kau lakukan. Ini bukan kamu, Vie. Bukan orang yang aku kenal.

Aku sudah merasakannya. Kehilangan dua sosok dalam satu tubuh. Aku tidak mau sahabatku sendiri merasakannya. Cukup hanya aku disini. Kehilangan akan mendatangkan penyesalan.

Selene, sudah bahagia. Aku tahu tentangmu. Minta maaflah, sebelum menyesal. Kami disini menyangimu sebagai saudara, jika kami menegur berarti memang kamu salah. Yeora seharusnya bukan target, dia hanya gadis masih sekolah.

Kamu tahu keadaan ku sekarang kan? Aku menyesal. Dia pergi. Tetapi untuk menginginkan anak ku dan Yerin, aku akan mendapatkannya. Pikirkanlah dengan perasaan.

Pembicaraan itu pun berakhir. Jimin telah menutup teleponnya. Vie sadar bahwa sahabatnya memang peduli. Perhatian. Tetapi Vie tidak bisa. Dirinya tidak ada rasa dengan Yeora. Hanya butuh saja, tidak lebih. Menginginkan lebih tanpa perasaan.

Beberapa menit kemudian-pintu terketuk. Suara itu. Vie telah menyangka bahwa siapa yang akan datang pagi ini. Beranjak dan membukanya. Dugaannya benar. Dua orang paruh baya hadir didepannya, ekspresi biasa saja. Tidak ada marah. Sebelumnya Vie sudah bilang bila ada yang datang dengan plat nomor yang telah disebutkan maka izinkan masuk. Vie tahu semua tentang keluarga Yeora, termasuk Yeora terdalamnya.

Hidden Part ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang