Halo Glorie, terima kasih atas support pada cerita ini, tolong support lebih lagi untuk vote dan komen. Info bahwa nama akun ini diganti menjadi Leciivie, bisa follow igku untuk info-info biasanya kalau sesuatu akan kuinfokan di IG story @/leciivie ( ini aku privasi, nanti aku acc kok )
Kim Vie duduk menyilangkan kakinya, bersandar di sofa di lantai bawah. Sinar matahari yang perlahan menyinari dengan timbulnya bayangan, tidak terlalu menyengat, sisi dingin dengan AC menerawangi tiap sudut ruangan. Melihat orang-orang yang melewati pintu terbuka otomatis ketika orang ingin masuk maupun keluar. Handphone yang diletakkan di meja depannya, tidak melakukan apa-apa hanya dada yang mengempis naik turun. Mengenakan baju kaos hitam dan rambut yang lumayan rapi. Tidak terlihat seperti orang linglung, hanya diam, memandang secara random. Bahkan terlihat tiap orang lewat melihat sisi side wajahnya terdengar bisik-bisik pada bibirnya.
Dengan aura cool, membuat orang suka memujinya tidak ada habisnya dengan kata tampan dan sebagainya. Vie menanggapi hanya biasa saja, senang juga tapi anehnya terkadang orang sepertinya pernah tidak percaya diri. Memikirkan seseorang tentang orang di masa lalunya, terlintas lagi sejak di pantai kemarin padahal dirinya sudah hampir melupakan secara penuh tapi ternyata sesulit itu melupakan seorang yang ada di dalam hatinya sebagai cinta pertama. Sosok yang pergi secara mengenaskan dan membuat sosok Vie hampir tidak pernah makan selama tiga hari, minum dilakukan secara paksaan pada eommanya. Bahkan dirinya jauh berbeda dengan diri aslinya.
Tidak percaya sama sekali, kejadian itu bisa terjadi. Padahal Vie selalu membayangkan bagaimana dia dan anaknya akan berada di dalam ruang tamu, tertawa, tersenyum melihat dua pribadi yang tersenyum juga—alasan Ia selalu tersenyum. Kehilangan sosoknya seperti setengah kegelapan telah datang dan setengah cahaya merusut secara alami, kenangan menjadi kesedihan teramat dalam yang masih terpegang di kepala Vie.
"Selene, bagaimana kabarmu? Kamu rindu ya denganku, maaf aku tidak ada waktu untuk menjengukmu di pemakaman. Tapi tenanglah, aku melakukan semua ini untukmu, cinta kita, tidak apa-apa kan, kau pasti menyukai rencanaku dari awal dan endingnya." Vie yang berbicara dalam hati, menutup matanya, memfokuskan wajah orang yang dicintai ditengah-tengah kegelapan yang ada hanya wajahnya terbayang bersinar.
Vie memang masih ragu melakukan rencana ini atau tidak. Tapi kembali lagi ke rencana awal, tujuan awalnya, hanya membuat Yeora mencintainya seorang saja dalam hubungan ini. Tidak peduli kalau Vie sudah melakukan seks terhadap gadis SMA itu, itu juga bukan dari bagian rencana, juga itu karena napsu yang datang dan pastinya ada tambahan rencana kalau itu berhasil, membuat rencananya semakin dipengujung keberhasilan.
Perilakunya selama ini takut berubah menjadi cinta, bahkan Vie sudah mulai tergerak demi sedikit-sedikit. Merasa nyaman. Mulai suka ciuman bibirnya. Terpesona setiap tingkahnya. Senyum yang membuat candu. Kriteria seperti ini Vie sudah tahu, mulai ada perasaan pada Yeora, tapi tidak dapat menghilangkan cinta yang dalam pada Selene. Bingung sendiri perasaannya seperti terbagi menjadi dua kepada dua perempuan yang berbeda alam.
"Aku harus mempercepat rencana ini, tidak bisa terlalu lama, bisa-bisa aku jatuh hati pada gadis itu."
Vie mencondongkan tubuhnya mengambil ponsel pintar, melihat waktu pada lockscreen sudah berada di angka mau ke delapan pagi. Dirinya bangun lebih pagi, tidurnya sekitar hanya dua jam terpikir oleh masa lalunya, mengenang lagi, tetes air mata juga tanpa sadar mengalir ke pipi. Meninggalkan gadis itu tidur terlelap, berjalan seperti pencuri—mengendap-ngendap. Bangkit dari sofa kembali ke kamar.
"Mungkin dia sudah bangun sekarang, kalau belum tinggal aku goda."
Vie tersenyum sendiri sambil memasukan handphone ke kantong saku celananya. Berjalan ke lift. Saat tangan ingin menekan kode, Vie mendengar suaranya seperti sedang telepon. "Sudah bangun? Pagi-pagi dia sudah telepon , tapi dengan siapa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/231429733-288-k747585.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Part ✓
Fiksi PenggemarVie lebih suka bermain dengan aman. Lancar. Tidak mau menyulitkan dirinya sendiri, memilih yang terbaik dan berkualitas yang tidak membahayakan dirinya dan rencananya. Suatu hal yang diharuskan untuk 'Hidden part' yang dirahasiakan untuk seseorang d...