Kidnapped?-01

9.6K 463 39
                                    

Selamat datang di part pertama. Mohon untuk vote dan komen ya, ini karya pertamaku soalnya. Deg-degan banget. Aku harap kalian menyukainya sampai tamat. Aku akan memberikan terbaik pada cerita ini💜

Panas matahari yang terik yang telah terasa dengan segerombolan anak-anak sekolah menengah akhir yang mulai berjalan keluar gerbang sekolah. Sebelumnya bel sudah berbunyi yang menandakan pulang. Udara yang berhambur ria, terasa sejuk bersamaan. Fokus kepada seorang gadis berambut panjang hitam terurai bersama tiga temannya menapaki aspal menuju gerbang sekolah. Dengan satu topik pembicaraan mereka dari keluar kelas sampai mau menuju gerbang sekolah.

"Setelah nonton kita cari makan lalu keliling mall. Bagaimana?" Ucap seorang gadis berambut pendek—Yujin. Rencananya adalah setelah ini mereka akan berangkat ke mall, untuk hiburan karna ulangan harian telah usai. refreshing begitulah. Biasa anak remaja.

Melebarkan mata, semangat sekali dari ekspresi wajahnya. "Boleh juga. aku akan traktir kalian bertiga," Ujar satu-satunya pria diantara tiga gadis—Jungwoo. Tas yang diselempang satu agar tampak cool. Sudah cool, auranya juga tampan. Jungwoo juga anak orang kaya, tidak pelit banget. Idaman teman.

"Yeora! Dari tadi aku lihat ponsel terus. Kalau jalan harus lihat depan," Ucap satu gadis dengan rambut terikat dan kacamata—Romi. Sosok teman Yeora yang selalu pemberi nasihat, selalu care pada temannya, dan tidak ketinggalan dia people yang seru.

Yeora yang tidak benar-benar fokus pada jalan didepan, dengan teman disampingnya merasa khawatir. Dirinya terlalu fokus pada benda persegi berotak pintar dengan mengetik text pada mommy nya.

'Setelah ini kau harus pulang cepat, ada yang ingin kami bicarakan padamu.'

Kalimat sederhana itu membuat Yeora berpikir bercabang-cabang. Tidak seperti biasanya disuruh pulang cepat, apakah ada seseuatu? Atau jangan-jangan...Di kelas saat pembelajaran matematika. Seorang guru bernama Daniel telah membacakan hasil nilai ulangan harian. Bukan berarti Yeora mendapatkan nilai terendah melainkan bikin sesak napas. Menunggu beberapa detik, nama Yeora terbaca bahwa nilainya dibawah yang dikiranya. Dengan pasrah Yeora menghela napas panjang dan menaruh kepalanya di meja. Ulangannya tidak lulus. Sesak sekali, mendengar nilainya. Untuk semua mata pelajaran mendapat nilai yang memuaskan.

Mari fokus kembali ke pesan eomma nya barusan. Sebenarnya apa yang yang mau dibicarakan. Jangan-jangan uang jajannya akan dipotong atau tidak diberi sama sekali. Pikiran Yeora terus kemana-mana berprasangka buruk. Puluhan kaki Yeora sudah menapaki untuk keluar gerbang sekolah. Dan mengembalikan handphonenya di tas.

"Sorry, aku tidak bisa ikut dulu. Eommaku ingin berbicara seseuatu denganku." Yeora yang sudah sedih setengah mati perihal nilai dan lagi tidak bisa jalan bersama temannya.

Helaan napas terdengar di antara ketiganya. "Yah...masa tidak ada kamu Yeo. Tidak seru tanpa kamu dan kita tidak enak kalau tidak ada kamu," Ucap Romi. Sedih banget, kehilangan satu teman diajak jalan-jalan itu serasa kurang lengkap.

Yeora pun menggeleng kepalanya. "It's okay. Besok, besok! Hari libur. Kita pakai hari itu aja." Saran Yeora. "Hari ini kalian jalan tanpaku, besok denganku. Ok?" Tawar Yeora. Ketiga temannya pun mengangguk—setuju atas saran Yeora—tidak begitu buruk sekali. Tepat juga besok libur. Pas sekali.

"Sekalian ajak Seojun, masa aku laki-laki sendiri?" Tawar Jungwoo sembari mengangkat kedua alisnya agar gadis didepannya setuju. Menggoda-goda supaya setuju. Baru saja Yeora ingin menjawab pertanyaan temannya, tiba-tiba ada seorang ahjussi-ahjussi berbadan besar dengan matannya dilengkapi kaca mata hitam berdiri di depannya.

"Silahkan ikut kami!" Nada yang terdengar begitu tegas memasuki saluran pendengaran mereka. Dengan jari telunjuk mengambang menunjuk Yeora. Gadis itu mendongakkan kepalanya dengan pupil matanya kebingungan. Menatap dua orang berbadan besar, lebih tinggi darinya, dan berbaju hitam. Satu kata yaitu Menyeramkan—auranya.

Hidden Part ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang