Here we are under the moonlight-24

659 110 71
                                        

untuk glorie, come on to follow, vote, and comment. Bisa juga untuk di partline. Makin banyak komen, semakin aku semangat ngetik. target sekarang adalah 50 untuk vote dan komen. terima kasih untuk target kemarin telah berhasil, kali ini semoga bisa ya.

dan selamat membaca !

Situasi apapun yang terjadi, Yeora tidak peduli dengannya sekarang. Tapi kenapa rasa ini masih belum ada pudarnya sedikit pun, kenapa sekian kali melihat wajahnya dan bicaranya yang begitu lembut di dengar telinga menambah beberapa persen untuk cintanya. Sebelum cinta ini menjadi seratus persen ke padanya, Yeora harus mengontrol dirinya seperti dulu. Jika yakin maka pasti bisa.

Yeora ingin menangis sebenarnya sekarang, melihat wajahnya sudah membuat perasaan tidak enak tapi seolah disingkirkan oleh kasih sayang. Ingin memukul, menimpali kata-kata, menangis sekeras-kerasnya. Tapi itu bukan diri Yeora.

Sosok gadis ini adalah sosok yang kuat diluarnya, tetapi di dalamnya sangat cerdik menyembunyikannya. Berekspresi yang sepadan untuk di kondisi untuk menggunakan topeng. Topeng tidak semuanya menjadi hal buruk tetapi untuk melindungi dan memahami sekitarnya. Vie yang sedang makan di meja makan sana, gadis labil ini memiliki beranjak ke kamar. Merapikan barang-barangnya kebetulan orangnya tidak di dalam kamar.

"Mau kemana?"

"Pulang," Jawab singkat, melangkah demi langkah untuk anak tangga.

Membuka kamarnya, harum semerbak di ruangan ini khas Vie dan dirinya yang tercampur. Masih lekat. Berjalan dan mengambil koper miliknya. Waktu yang telah berputar selama beberapa menit kemudian, Yeora telah menyiapkan semuanya dan tertata. Memastikan tidak ada yang ketinggalan lagi. Foto bingkai kecil yang berada di samping nakas tempat tidur Vie yang dari tadi telah mencuri perhatian darinya. Mengambilnya untuk membuang ini. Foto yang tidak sepatutnya ada.

Manik yang mengelilingi ruangan secara detail sejemang menarik napas, mengais harum yang akan menjadi rindu. Menarik kopernya, dan berjalan keluar. Tepat saat ingin menuruni anak tangga melihat presensi yang datar menghampiri Yeora.

Kaki panjang itu diam ditengah dua langkah berdirinya Yeora sekarang. Menatap wajahnya penuh tertarikan. Wajah yang cantik, manis, dan candu pada perangai Yeora. Yang akan meninggalkan rumah seharusnya.

Vie ingin mengulang waktu? Jawabannya tidak. Ini bukan keinginannya, merasa bahwa akan baik-baik saja jika semuanya telah pada waktunya. Sangat bertolak belakang dengan rencananya. Merasa semua akan terselesaikan dengan baik-baik saja malahan menjadi berlawanan. Alasan yang ingin di beri tahu hari ini.

Vie melakukan ini karena masa lalu orang tuanya. Bukan balas dendam tetapi lebih dari balas dendam. Tapi Yeora, pria itu semakin tidak mampu. Perasaannya sekarang mudah goyah. Berusaha menetralkan tetap dalam posisi hati untuk Selene. Menjadi selamanya.

"Biarkan aku bawakan. Pasti ini berat untukmu," Imbuhnya mengambil satu koper terlebih dahulu, terdengar nada suaranya terlihat parau. Apakah kisah mereka sekarang ini berakhir sad ending. Kedua pasangan ini tidak tahu harus menjawab bagaimana, tidak pasti.

"Kamu ingin tahu alasanku melakukannya bohongan? Itu karena kamu bukan orang pertama di sisi ku selalu. Jadi jangan menaruh hati padaku. Aku sudah bilang padamu, aku bukan pria yang baik. Aku pria brengsek dan jahat. Benci aku juga tidak apa-apa. Tapi tolong tinggalah disini denganku."

"Kenapa baru bilang sekarang? Alasan oppa sepertinya bukan hanya itu. Hubungannya denganku apa, apa aku pernah berbuat jahat. Aku akan tetap pergi," Yeora semakin bingung pada situasi ini. Alasannya tidak hanya itu, Yeora dapat merasakan. Kenapa dia masih menyembunyikannya. Apakah sepribadi itu? Yeora ingin tahu semua. Semua masa lalunya dan titik untuk ke dirinya lantas dasar apa. Penasaran.

Hidden Part ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang