Hai Glorie <3. pada part ini aku membuat kalimat sedikit hati-hati dari pada part sebelumnya karena part ini mengajarkanku kata-kata yang biasanya aku tidak ketahui sebelumnya menjadi tahu. Jadi kuharap kalian bisa excited untuk part ini atau selanjutnya, dan jujur aku sangat menanti-nanti komen dan vote yang memberikan jumlah angka atas komen atau vote yang muncul untuk notifikasiku secara langsung.
Mata Yeora yang sedikit melebar menampakkan sisi polosnya yang ingin Vie langsung menerkam saja, mata lebarnya itu membuat Vie ketagihan. Tidak tahan menahan kegemasannya. Jangan berpikir ambigu dahulu, bukan menerkam untuk dibawa ke kamar mandi atau tempat tidur tetapi ingin langsung memilikinya. Tidak tahu apa yang terjadi pada mata Vie sekarang ini, detik ini juga seakan memberitahu bahwa pesona Yeora tidak main-main untuk dimiliki walau sekarang ini Yeora masih terkejut perjodohan ini.
"Kenapa kamu begitu terkejut aku ada disini? Berbicara tentang ku ya. Makasih banyak loh, aku senang dibicarakan sama kamu."Kini Yeora hanya menunduk malu, bingung mau mengatakan apa karena Ia sudah tertangkap basah sekarang. Tidak salah ucapannya. Bikin kesal saja.
"Aku tidak terkejut, kalau begitu aku permisi dulu."
Belum saja Yeora menitihkan kakinya malah tangannya sudah ditahan aja, dan badannya berbalik begitu saja seketika wajahnya yang tidak jauh dari wajah Ahjussi ini.
"Cukur dulu kumisnya sebelum menggodaku lebih lanjut," Titah Yeora menatap balik Vie didepannya ini.
Kalimat yang sangat bagus untuk diterima oleh Vie, lucu juga untuk menggoda Yeora lebih banyak. "Apa kau tidak mau membantuku mencukur kumisku, hmm?"
Baru pertama kali bertemu saja sudah menggoda-goda anak orang, bagaimana nanti Yeora akan serumah dengannya. Jauh merumitkan lebih baik mengurus rumah daripada Vie yang berbeda—yang pasti kedepannya sulit. Astaga, kamu Yeora sudah berpikir sampai situ.
Yeora pun memalingkan wajahnya, "Kenapa harus aku? Ahjussi kan punya tangan, jadi gunakan dengan baik." Jawaban Yeora yang tegas sembari menyingkirkan tangan Vie, bukannya takut tetapi ia tersenyum-tersenyum.
"Yeo!" panggil Yeora sebelum melangkahkan jauh dari pandangannya.
Yeora dengan mudah memberhentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"Yeo, mungkin bukan hari ini aku melakukannya denganmu, tapi nanti maka tunggulah." Tangan Vie yang memegang gagang pintu lalu mendorongnya. Begitu bagusnya dia mengatakan katanya lalu pergi berlanjut ke kamar mandi, tidak tahu hati Yeora sudah berdegup saja.
Dengan serius, Yeora bertekad dalam dirinya hari ini juga hatinya tidak akan termakan omongan Vie yang membuatnya hatinya berdebar sesakali. Kadang Yeora juga bingung dengan dirinya, hatinya ini kenapa mudah tergoyah sekali oleh Ahjussi seperti itu.
.
.
.
"Eomma, aku tidak mau menikah!" Yeora yang sedari tadi merengek pada sang Eomma, dia tidak ingin menikah dengan seorang Ahjussi yang sudah berkumis itu. Umurnya pasti yang berbeda jauh dengan Yeora sendiri, apalagi nanti beberapa tahun kemudian sang hitam yang berubah menjadi putih di kulit kepalanya.
"Dia begitu tampan, dan kaya, anakku cantik." Terang Sang Eomma yang harus benar-benar sabar menghadapi anaknya yang cuek dan suka sekali berceloteh. Sejak dari tadi Yeora terus membawa pembelaan lain, entah akan lebih menurut pada eomma dan appanya, atau juga tidak lagi menjahili adiknya. Percuma saja sang Eomma tidak akan membiarkan itu terjadi dengan begitu mudah.
![](https://img.wattpad.com/cover/231429733-288-k747585.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Part ✓
FanficVie lebih suka bermain dengan aman. Lancar. Tidak mau menyulitkan dirinya sendiri, memilih yang terbaik dan berkualitas yang tidak membahayakan dirinya dan rencananya. Suatu hal yang diharuskan untuk 'Hidden part' yang dirahasiakan untuk seseorang d...