tolong atau diusahakan baca cerita ini sambil dengerin lagu ini. cocok banget. aku suka banget, liriknya bahkan ada yang cocok dengan part sekarang bahkan memenuhi cerita ini juga. ga nyangka bisa ketemu lagi ini, bisa pas juga. ini juga bakal menjadi lagu favorit ku.
tinggalkan jejak dan komen, target sekarang adalah 60 vote&85 komen. Bisa kan. Pasti bisa, karena menuju akhir🥺
dibaca dengan perlahan ya
Ada beberapa yang harus diperbaiki. Tidak mudah. Suasana yang tidak seperti biasanya. Berusaha memperdekat jarak yang takut semakin hari akan jauh. Seandainya berharap bisa seperti cerita dongeng yang akan berakhir bahagia. Walau dalam pemeran tidak tahu apakah akan menjadi happy ending atau tidak tetapi mereka melewati berbagai tantangan untuk membuat kisahnya menjadi happy.
Vie berharap seperti itu juga, memiliki kisah tersendiri, menjalani hidup bersama dengan Yeora. Mengalahkan, menyelesaikan masalah. Hidup bersama. Rindu sekali dengan masa mereka masih baik-baik saja sebelum rencananya terbongkar.
Melihat Yeora pagi ini merasa hatinya merasa hangat. Dia masih ingin bertemu dengan dirinya. "Aku senang bisa melihatmu pagi ini, memberiku vitamin secara tak langsung." Jelas Vie sekarang tersenyum lebar, apalagi sempat menggoda istrinya yang sedang mengontrol ekspresinya.
Pagi-pagi pria ini sudah datang kesini. Padahal dirinya butuh waktu. Bahkan belum menentukan pilihan. "Apa yang oppa mau?"
Susah-susah datang ke rumah orang lain untuk menemui satu gadis. Padahal dulu tinggal ada di sisinya selalu, bahkan bangun tidur bertemu dengan wajah lelapnya. Bertanya-tanya kapan ending ini akan berakhir. Berharap itu bahagia. "Itu tadi, aku rindu padamu. Aku akan mendekatkan diriku padamu." Ujarnya. Tidak mau berlangsung lama, mau cepat selesai. Mau berduaan dengan Yeora. Bermesraan dengannya lagi serta menggoda. Serasa itu telah terbit menjadi hobi Vie kepada gadis cantiknya ini.
Yeora menghela napas. "Oppa aku sudah capek. Kita ini butuh waktu sendiri-sendiri, menenangkan jiwa kita termasuk oppa. Jadi jangan temui lagi aku dulu." Pinta Yeora. Menatap serius tetapi tidak fokus pada objek yang didepannya melainkan objek lainnya. Ingatlah, mata Vie itu menghipnotis sekali. Jika manik dan manik bertemu satu sama lain.
Sakit. Sakit sekali.
"Begitu ya? Baiklah. Maafkan aku menganggumu.
Oh ya, kamu tahu aku kan, Yeo. Apa yang aku selalu lakukan. Tapi tenang aja, ini sangat aman." Ini bukan sembarang peringatan tetapi ini baik juga. Tidak berbahaya. Hanya bermain-main dikit. Otaknya ini mudah sekali tiba-tiba berkoneksi. Setelahnya Vie pergi.
Yeora yang masih bengong dan bingung. Kata menelusup apa yang dimaksud dalam ucapannya. Padahal kondisi begini, bukannya takut akan keputusan dirinya tetapi malah bersikap di luar pikiran Yeora sekarang.
.
.
.
Menunggu kabar memang butuh ekstra kesabaran. Dirinya sudah tidak sabar melakukan aksinya nanti. Padahal ada sisi takut juga, malah membuat istrinya semakin jauh dan semakin cepat dia membuat keputusan. Dokumennya juga ada beberapa hal yang belum dikerjakan, tetapi karena terlalu excited akan rencana ini. Berhasil itu hanya sekian tiga puluh persen dan sisanya yang tidak. Tapi tidak ada salahnya mencoba, karena dapat memberi pengalaman nantinya—mungkin tidak bisa dilupakan.
Memberi arahan untuk suruhan Vie yang dibayar mahal karena hanya satu gadis. Tidak apa-apa. Uang bisa dicari, kalau Yeora tidak bisa. Pesan yang masuk bersertakan foto dan alamat. Foto yang sangat jelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/231429733-288-k747585.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Part ✓
FanfictionVie lebih suka bermain dengan aman. Lancar. Tidak mau menyulitkan dirinya sendiri, memilih yang terbaik dan berkualitas yang tidak membahayakan dirinya dan rencananya. Suatu hal yang diharuskan untuk 'Hidden part' yang dirahasiakan untuk seseorang d...