Vie lebih suka bermain dengan aman. Lancar. Tidak mau menyulitkan dirinya sendiri, memilih yang terbaik dan berkualitas yang tidak membahayakan dirinya dan rencananya.
Suatu hal yang diharuskan untuk 'Hidden part' yang dirahasiakan untuk seseorang d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
gimana perform Grammy tadi?
Btw, gak papa guys, Bangtan tidak menang Grammy tetapi di hati kita mereka telah menang. Patut disyukuri bagaimana mereka mereka bisa perform secara solo membawa lagu sendiri
💜Yuk kita support Bangtan di weverse💜
"Kalau aku mau, kau tidak keberatan."
Yeora hanya menjawab anggukan kepala—mengizinkan. Gadis ini juga tidak tahu apa yang terjadi dalam kecamuk hatinya membuat ekspresi sang suami sekalut itu.
Kepala Vie yang mendekat gadis di depannya yang terasa panas mulai menjalari pipinya. Hatinya sudah mulai berdegup kencang, begitu pun dengan tangan Yeora langsung terdiam.
Sebab kejadian ini serasa berbeda dari biasanya. Bibir merah itu tertempel benda kenyal, dan memagutnya secara perlahan. Gadis labil pun ini menutup matanya dan merasakan sensasi kondisi saat ini. Kenikmatan yang terasa di antara mereka dengan hawa yang kemudian romantis, di satu sisi merasakan hal yang berbeda. Yeora serasa ini tidak seperti sebelumnya, ketika benda itu menempel dan menekan cergas bibirnya.
Yeora yang terlihat tidak berkutik sama sekali, takut terjadi sesuatu. Melepaskan waktu yang sudah berlalu sekitar dua menit. Hingga Vie melepas tautan ciuman dan mencoba berbicara sembari mengambil udara.
"Kamu tidak apa-apa?" Tangan Vie menangkup wajah Yeora.
Yeora tidak menjawab, arah manik yang mengarah ke bawah untuk mengatur napasnya. Manik Vie yang tidak bisa diam, bodoh sekali sampai Ia lupa.
"Oppa, apa nama ciuman ini. Kenapa membuatku sampai sesak seperti ini?" Tanya Yeora.
"Maaf aku tidak memberi jeda tadi, mau kuberi napas buatan?"
Ok. Sepertinya Vie sedang ngelunjak dalam kondisi ini. Serasa ingin mendapatkan bonus.
Yeora bungkam. Tidak tahu harus merespon, bagaimana? Lantas langsung mengalihkan pandangan ketika tatapan kelopak mata itu menatap dirinya hangat.
Kala Vie hanya mengembangkan senyumnya tipis, Ia seharusnya tidak boleh terlalu berlebihan. Perlakuan tadi, sudah mulai menenangkan pikirannya yang masuk tiba-tiba. "Terimakasih sudah menjadi istriku, aku tahu bagimu memang tidak mudah menjadi istri dengan umurmu saat ini. Jangan terlalu berusaha terlalu keras,"
Vie menelan salivanya, lanjut mengelus pipi itu yang terlihat seperti kepiting direbus dan mencium lembut secara singkat. "Aku tidak ingin hal itu akan menyiksamu, lakukan apa yang ada, usahamu itu tetaplah yang terbaik bagiku."
Yeora diam untuk bagaimana mengolah kata-kata baik yang harus diucapkannya. Seharusnya Yeora tahu di situasi ini, Ia harus banyak bersyukur sama Tuhan apa yang diberikan kepadanya. Sikap dan perlakukan suaminya terlihat baik, semestinya Yeora harus memperlakukan sebaliknya.