Play it safe-22

674 100 48
                                        

Sudah terlihat lebih, jadi aku upload. Makasih yang sudah berpartisipasi terus. Sekarang 45 vote dan komen. aku dah turunin nih, bisa kan glorie🥺

Terlihat wajar dan biasa saja bagi Vie meminta permintaan ini. Jelas dia sedang membutuhkannya. Sangat membutuhkannya. Pikirannya menjadi kemana-mana karena tuturnya. Perasaan yang terombang-ambing kepada Yeora. Ini bukan dirinya. Harus mencegah ini, hatinya harus untuk Selene seorang. Mungkin seperti lebah yang berpindah-pindah mencari nektar. Mutualisme adalah hubungan sesama makhluk hidup yang menguntungkan kedua belah pihak—Dirinya yang mendapat kepuasan dari istrinya dan gadis itu merasa dirinya orang baik, perhatian, mendapat kasih sayang darinya. Sangat diuntungkan sekali.

Vie memang sayang dengan Yeora, sayang sekali bukan sebagai orang yang special tetapi di bawah seorang istri—teman. Teman hidup yang menemaninya, membantunya, menyemangatinya, memberi perhatian penuh. Merasa itu peran yang bagus, tidak terlalu buruk tetapi enak di dengar.

Perasaan yang pura-pura ini tidak menyangka bahwa ada manfaatnya. Kepuasan saat di bulan madu. Memang tidak seharusnya diingat, tetapi terkadang membayangkan saat itu. Menggila sekali Vie. Rasa yang nikmat. Berbeda. Khas. Candu di setiap anggota tubuh Yeora. Ingin mengulang lagi. Mencoba... bukan-bukan tetapi merasakan lagi kedua kali. Tetapi sekiranya lebih baik hal yang mudah dilakukan saja, tidak membuat Yeora merasa tidak nyaman. Vie itu harus membuat Yeora nyaman akan dirinya. Selalu rindu akan dirinya ketika berada di kantor. Terjebak dengannya. Merasa kagum akan dirinya. Terpesona dengan dirinya. Membuat kata cinta terhadap dirinya. Lengkap sekali. Setelahnya rencana datang. Terbebas merasa lepas dan lega.

Satu yang akan khas adalah pura-pura dan tidak ingin memaksa tetapi gadis labil ini akan mengiyakan dan menurutinya.

"Aku tidak akan memaksa, aku selalu mengutamakan kenyamanan mu. Mari kita pulang."

Menahan tangan itu. "Aku tidak mau disini, takut ada orang lewat nanti melihat. Kita lakukan di rumah saja." Sarannya yang dianggukan oleh Vie. Saran yang tepat. Itu yang diinginkan. Masuk ke sasaran.

"Memang oppa kenapa, apa oppa ada masalah sampai membutuhkan begitu?"

"Iya, aku cukup lelah malam ini. Jadi aku membutuhkannya, kamu tidak keberatan kan?" Tanya Vie. Ingin membuat rasa ragu, tetapi dia ingin tetap melakukannya karena dirinya. Ingin membuktikan sesuatu.

Tersenyum paksa, "Eum. Untuk itu aku tidak masalah, asal tidak ada yang lain."

Terkekeh, dan mengelus pipi Yeora. "Tidak ada yang lain, baby. Memang hari ini aku berniat itu tetapi karena kamu tidak ingin, aku it's okay. Aku akan menunggumu untuk siap lagi." Mengedipkan sebelah matanya.

Melirik Vie yang menutup pintu. Sampai di rumah yang minimalis namun design modern dan elegan. Menunggu Vie untuk melakukan permintaannya disini, di kamar akan semakin berbahaya. Napsunya nanti akan mengibar dan mengebu-ngebu.

Pintu depan yang berwarna putih telah tertutup, memasuki ruangan yang luas terlihat sofa, lantai dari marmer terdapat vas bunga, dan meja kecil yang ditempati barang-barang antik figurine statue blue baloon dog dan lain-lain serta pigura foto besar pernikahan Vie dan Yeora di pantai. Melihat Yeora yang mematung diam melihat pigura tersebut. "Kenapa masih disini, tidak ganti baju?"

"Kita lakukan disini saja, oppa." Spontan Yeora menoleh.

Terkesiap. "Benar?" Tanya pria itu menaruh plastik kantong plastik di meja.

Yeora mengangguk.

"Baiklah." Langkah Vie yang maju ke hadapan Yeora. Menunduk ke bawah. Wajah yang mendekat. Dan mata Yeora yang sudah tertutup.

Hidden Part ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang