Aika bernafas lega saat tak ada tanda-tanda Andrew mendatangi ruangan divisi Marketing, sudah tiga minggu lamanya Aika mengindari Andrew, lelaki itu selalu mencari celah untuk berbicara dengannya namun dengan seribu satu cara Aika menghindari lelaki itu. Ia malu karena bisa-bisanya Ia terbuai pada sentuhan Andrew bahkan setelah sarapan pagi itu mereka sempat melakukannya berkali-kali. Mengingat hal itu membuat pipi Aika memerah.
Aika menatap jam tangannya, Ini sudah menunjukan jam Sembilan pagi. Aika memang terlambat pagi ini karena Ia telat bangun. Ia menengok keadaan ruangan Divisi keuangan yang nampak sepi, dengan cepat Ia mengecek whatapp group.
"Matilah aku!"gumam Aika saat melihat pengumuman bahwa mereka ada rapat dadakan yang diadakan sejam yang lalu. Aika melangkah pelan menuju keruang rapat, ketika hendak membuak pintu teman-temannya sudah berhamburan keluar dan itu berarti rapatnya sudah selesai.
"kamu terlambat!" ujar seseorang lelaki yang membuat Aika kembali meremang mendengar suara itu.
Aika segera berhenti dan berbalik, beberapa orang menatapnya dengan pandangan iba terlebih lagi Anya dan Mike. Habislah sudah! Aika hanya tersenyum dan mengangguk. Andre sang CMO hanya bisa diam karena Andrewlah yang menemukan keterlambatan pegawai, jika Andre mungkin sang CMO bisa hanya memberikan hukuman atau peringatan. Jika sudah Andrew berarti SP 1 akan segera turun.
Wajah Aika semakin pucat ditambah lagi tatapan sepuluh orang yang menatapnya iba. "keruangan saya sekarang!" perintah tegas tak terbatahkan itu keluar dari mulut Andrew membuat Aika meneguk ludahnya.
Andrew berjalan meninggalkan kerumuman orang itu, Aika segera berjalan mengikuti langkah besar lelaki itu. Andrew sudah masuk ke lift khusus petinggi, Aika menunggu lift umum khusus untuk karyawan yang masih belum terbuka.
"Masuk kesini" perintah Andrew dingin
Aika menggelengkapanya tegas
Ting
Suara dentingan lift membuat Aika dengan cepat masuk ke dalam, Andrew melihat kelakuan Aika hanya bisa menggela nafas lelah, Ia kemudian melonggarkan dasinya yang terasa mencekik dan memijat pelipisnya. Ia tak habis pikir dengan Aika yang mengindarinya membuat Andrew pusing sendiri ditambah seminggu ini Ia ada perjalanan bisnis ke Australia, Ia baru saja kembali bahkan Ia belum sempat istirahat. Andrew juga mengadakan rapat dadakan agar bisa melihat Aika namun ternyata wanita itu datang terlambat
Andrew sampai terlebih dahulu di ruangannya, dua sekretarisnya sudah berdiri untuk menyambut kedatangan bosnya dari luar negeri. Seperti biasa Andrew hanya mengangguk singkat sebagai balasan atas sapaan keduanya.
Dua sekretaris Andrew menatap sang bos aneh karena tak biasanya Andrew datang e kantor setelah perjalanan bisnis, maka dari itu hari ini kedua sekteratisnya menggosongkan jadwal Andrew.
Aika telah sampai di lantai tempat para petinggi berada, ini pertama kalinya Aika datang ke sini. Sungguh berbeda dengan lantai divisi lain, lantai ini paling mewah bahkan Aika yakin pajangan dilantai ini memiliki harga lebih tinggi dari pada harga motor maticnya.
"Mbak, saya diminta pak Andrew untuk menghadap ke ruangan beliau" ujar Aika pada Lena slaah satu sekrteris Andrew. Lena mengangguk iba pada Aika, Ia sudah mendengar pasal keterlamabatan Aika dan Andrew yang menemukan itu.
Apa Andrew seseram itu sehingga semua orang menatapnya iba?
Aika mengetuk pintu ruangan yang menurutnya lebih menyeramkan dari pintu gudang belakang sekolahnya dulu yang katanya angker. Setelah mendapatkan sahutan dari Andrew barulah Aika masuk.
"Tutup pintunya" perintah Andrew degan nada ketus.
Lelaki itu sudah duduk dikursi kebesaran dengan jas yang sudah ditanggalkan, lengan kemejanya sudah dilipat sebatas siku dan jangan lupakan dasinya yang sudah sedikit mengendur. Shitt! Kenapa Andrew nampak sangat sexy batin Aika berteriak.
"Ada yang ingin kamu jelaskan kepada saya?" ujar Andrew bahkan lelaki itu tak mempersilahkan Aika untuk duduk. Kaki Aika cepat pegal akhir-akhir ini jika berdiri telalu lama, mungkin efek hill yang selalu ia gunakan.
"Maaf pak, saya terlambat" ujar Aika sembari menundukan kepala
"Kamu sudah tahu bukan, saya tak suka degan pegawai yang tak disiplin bahkan kamu terlambat hampir 1 jam 32 menit dari jam kantor"
Aika hanya menundukan kepalanya, telingannya memerah saat menerima omelan dari Andrew. Ia siap jika harus mendapatkan SP1 karena ini memang murni kesalahannya. Aika memang sering kebablasan tidur minggu ini, mungkin karena tekanan stress di kantor ditambah pemutusan rencana pertunangan, penolakan Bram dan jangan lupakan pasal kejadian Andrew tersebut bahkan Ia pernah tanpa sadar tertidur saat sedang mandi di baktub, untung saja Ia tak terggelam. Hampir sejam Ia tertidur dan mendapati dirinya tertidur di bak mandi dengan keadaan tubuh super dingin, bayangkan sejam Ia berendam di baktub.
"Padahal saya mulai melihat kinerjamu yang bagus ditambah lagi ide promosimu mulai menunujukan hasil. padahal hari ini saya mengharapkan ide lagi untuk promosi lanjutan dan pematangan rencana, namun kamu membuat saya kecewa" ujar Andrew menatap mata Aika datar nan dingin
"Maafkan saya pak" ujar Aika
Aika menahan mati-matian air matanya agar tak turun, Ia mengepalkan tangannya. Kenapa hatinya sakit sekali saat kata-kata tajam lelaki yang menjabat sebagai bosnya ini terus terucap. Dada Aika rasanya sesak.
"silahkan kembali keruanganmu" ujar Andrew lagi-lagi dengan nada datar.
Aika hendak berbalik untuk kembali ke ruangannya. Ia tiba-tiba merasakan gejolak di perutnya. Dengan cepat matanya megindentifikasi tempat yang aman untuk memuntahkan isi perutnya. Sejak pagi Aika memang belum sempat makan. Aika langsung memasuki ruangan yang Ia yakini kamar mandi.
Aika memuntahkan cairan yang berasa begitu asam, tak ada bekas makanan karena memang perut Aika sedang kosong. Cairan itu membuat mulutnya terasa asam dan pahit diwaktu bersamaan. Aika terduduk dilanatai kamar mandi tenaganya rasanya habis wajahnya pucat.
Tiba-tiba Ia merasa sebuah tangan memijat tekuknya membuat Iak meremang dengan sentuhan itu ditambah dengan aroma yang Aika sudah dihapal oleh saraf-saraf otaknya.
"feeling better?" tanya Andrew suara ketus dan datarnya berganti dengan nada kecemasan.
Aika hanya menggelengkan kepala, Aika kemudian bangkit dengan mengucapkan permisi pada Andrew yang menatap punggung Aika mematung. Ada rasa bersalah menjalar dalam dirinya terutama saat melihat Aika memutahkan isi perutnya, wajah pucat wanita itu masih terekam jelas dikepalanya saat kata-kata kasar nan dingin Andrew terucap begitu saja dari mulutnya.
"bodoh" gumam Andrew
Aika keluar dari ruangan Andrew dengan wajah pucat membuat dua orang sekteraris itu menatap Aika iba. Aika tak merasakan tubuhnya menyentuh tanah, bahkan kulitnya terasa dingin sekali.
Aika memeluk tubuhnya sendiri, dingin itulah yang Ia rasakan . Aika segera duduk di kumbibelnya dan kembali mengerjakan pekerjaanya. Jam kerjanya masih panjang sehinga mau tak mau Aika harus menahan dirinya untuk tetap tegak hingga jam 4 sore.
Aika menjatuhkan kepalanya diatas meja, Ia pusing sekali ditambah gejolak perutnya yang terasa semakin menjadi-jadi. Teh jahe pun tak mampu membuat Aika merasa baik, hanya memejamkan matalah yang membuat Aika melupakan rasa pusingnya.
Dengan tangan gemetar Aika merapiakn berkas itu. matanya sudah tak kuat, Aika memejamkan mata dan kesadarannya perlahan hilang dikuasai oleh cahaya hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
US (Story between you and me)
RomanceFollow dulu sebelum baca 😊 Kedewasaan selalu hadir beriringan dengan luka, tanpa kamu sadari luka mendewasakan diri. ketika pukulan bertubi-tubi datang dan membuat kita jatuh sejatuh jatuhnya hingga merasa kedua kaki ini tak mampu untuk bangkit. A...