BAB 11 (Not) First Night

1.3K 120 1
                                    

Aika memegang kedua tangannya erat. Ia gugup, tentu saja. Rasanya bercampur aduk antara bingung, sedih, ada senang pokoknya nano-nano. Aika tak menyangka Ia akan segila ini menerima lamaran Andrew yang tak berdasar, mempertaruhkan kehidupannya kepada Andrew, lelaki yang baru saja Ia kenal. Aika bukan orang yang mudah percaya pada orang lain namun kali ini Ia benar-benar mengambil langkah besar dalam hidupnya memilih Andrew lelaki yang tak benar-benar Ia ketahui untuk menjadi suaminya.

Tangan Papanya mengengam Aika, Mereka sedang berjalan di Altar di ujung sana Andrew senang menantinya. Ia memilih menundukan kepala karena malu saat melihat wajah lelaki itu.

Pernikahan mereka diadakan di salah satu ballroom hotel private milik keluarga Aika, hanya ada keluarga terdekat yang hadir karena permintaan Aika. Mereka telah sampai tepat didepan Andrew.

Papa nya melepas tangan Aika kemudian menyerahkannya pada Andrew, "Jaga putriku" pesan lelaki itu dengan nafas yang sedikit tersedat. Papanya menangis

Andrew menyentuh tangan Aika, membuat Aika mendongkrak. Andrew sangat tampan dengan tuxedo putih gading yang senada dengan gaunnya. Mata Andrew nampak memerah mempuat Aika menyengit. Aika kemudian diam-diam berbisik pada Andrew

"Matamu kenapa?" Tanya Aika masih berbisik

Namun Andrew diam, tak menanggapi Aika. Mata lelaki itu semakin memerah dan nyaris menangis. Pegangan tangannya mengerat pada Aika membuat Aika bertanya-tanya apa yang sedang terjadi pada Andrew.

Aika penasaran hendak menanyakan lagi pada Andrew namun mereka diintrupsi oleh MC, Acara pun dimulai. Andrew menatap Aika dan mengucapkan janji pernikahan, begitu juga Aika. Ia menatap Andrew dengan dalam, meski Ia bingung dengan hidupnya namun Aika serius terhadap pernikahannya pada dengan Andrew. Jika Andrew hanya menikahinya karena tanggung jawab makan Aika akan mengubah tanggung jawab menjadi cinta untuknya.

Sebuah kecupan dibibir Aika membuatnya terkejut, Aika tak sadar ternyata Andrew mengecup bibirnya. Kenapa rasanya deg-degan. Aika membiarkan bibir Andrew dan memejamkan mata, Aika merasa pipiya basah, apakah Ia manangis? Aika tak merasa kemudian Ia membuka matanya menemukan Andrew yang masih mengecup bibirnya, Air mata lelaki itu mengucur membuat Aika merasa bersalah.

Aika merasa menjadi orang paling jahat, seharusnya Ia menolak menikahi Andrew sehingga tidak membuat lelaki itu menyesal karena menikahinya.

Aika kemudian menjauhkan dirinya dari Andrew "saya minta maaf" bisik Aika pada Andrew

Sepanjang acara Aika hanya tersenyum seadanya, Ia masih memikirkan alasan Andrew menangis. Apakah Aika membebani lelaki itu? lalu kenapa Anderew memaksa untuk menikahinya. Seharusya Andrew cukup menjelaskan saja pada Aika pasal kejadian itu dan Aika akan cukup mengerti.

Waktu sudah menujukan pukul 8 malam, acarannya memang sudah selasai, Aika memang tak mau membebani diri dengan acara –acara yang memusingkan. Hanya acara inti itu sudah cukup bagi Aika. Pesta mewah hanya membuat dirinya lelah.

Aika membaringkan tubuhnya di ranjang. Ia memejamkan mata lelah bahkan gaunnya belum Ia lepas. Aika pusing memikirkan hidupnya kedepan. "Jadi apa kehidupan rumah tangganya?" pikir Aika

Suara knop pintu dibuka tak mengalihkan perhatian Aika, wanita itu masih tetap memejamkan mata sembari membayangkan apa lagi yang akan menimpa hidupnya setelah ini. Orang ketiga dalam hubungan pernikahan ini atau lebih parah pacar Andrew yang sesungguhnya seperti yang Ia tonton di TV.

"Sayang bangun, ganti baju dulu" suara lembut Andrew mengalun lembut ditelinga Aika membuat wanita 24 tahun itu bergidik ngeri. Sayang? Lelaki itu memanggilnya sayang? Tidak! Mungkin Aika sedang kecapean sehingga berhalusinasi.

Aika membuka matanya, kemudian bangkit dari ranjang. Ia mengabaikan Andrew yang masih menatapnya. Aika duduk didepan meja rias dan mulai mengambil peralatan untuk menghapus make upnya.

Mata Aika melotot melihat Andrew mendekatinya, lelaki itu memeluk Aika dan mengecup kepala Aika berkali-kali meski wajahnya tetap datar namun mata biru itu berbinar.

Tangan Andrew menurunkan resleting gaunnya, Aika kembali was-was dengan lelaki ini. Dressnya bahkan sudah melorot sebatas pinggang membuat dadanya terekpos . dengan cepat Aika menutup keduanya dengan tangan.

Tubuh Aika sudah berada digendongan Andrew, Akka hampir saja berteriak namun dengan cepat bibir Andrew membungkam bibir Aika. Andrew menindih Aika dan membisikan nada –nada merayu membuat Aika terbuai oleh sentuhan Andrew.

"May I?" tanya Andrew bernada serak

Aika menganggukan kepalanya membuat senyuman sumringah sepanjang pesta resepsi tadi kembali. Aika membiarkan Andrew membawa dirinya kedalam surga dunia hingga mereka benar-benar kelelahan.

Aika menatap Andrew yang tidur disebelahnya, tangan lelaki itu posesif memeluk pinggang Aika yang Aika yakini menjadi bagian favorit Andrew pada dirinya.

"Hmm.. Andrew" panggil Aika membuat Andrew membuka mata

"Boleh saya bertanya?"

Andrew memperbaiki posisinya menjadi sedikit terduduk diranjang dan membawa Aika dipelukannya.

"hmm"

Aduh! Nadanya datar membuat Aika takut bertanya pada Andrew padahal lelaki ini suaminya namun tetap saja Aika harus tahu kenapa Andrew menangis? Agar Ia tak menduga-duga dan malah merusak segalanya.

"ehh.. itu kenapa tadi kamu nangis?" tanya Aika hati-hati

Andrew malah memandang Aika tajam membuat Aika ciut, Ia menundukan kepalanya sembari memain kedua tangannya. "Kamu takut dengan saya?" Andrew malah balik bertanya pada Aika

Aika menatap Andrew "jawab please, jawabanmu menentukan bagaimana kehidupan pernikahan ini" ujar Aika

Lelaki itu malah tersenyum tipis dan mengelus kepala Aika. Matanya berbinar dan Aika rasa Ia sedang bahagia. Mata Aikaa melebar, jangan bilang itu tangisan bahagia? Andrew bahagia makanya lelaki itu menangis bahkan saat mengucapkan janji pernikahan suara lelaki itu tersedat membuat Aika yang disebalhnya mengelus punggungnya.

Lelaki yang baru saja menjadi suaminya itu malah mengecup kening Aika,membuat Aika salah tingkah. Ia kemudian berbalik memunggungi Andrew namun dengan santainya Andrew memeluk pinggang Aika seperti tadi, pelukannya makin mengerat.

Matanya seberanya mengantuk, lelah karena acara ditambah ulah Andrew namun Aika tak akan mungkin bisa tidur dengan kondisi badan lengket. Ia melepaskan pelukan Andrew yang sudah terlelap dan memungut gaun Indah rancangan mertuanya yang tergeletak dilantai karena ulah Andrew, Ia memeriksa gaun itu "untung saja" gumam Aika

Aika baru saja keluar dari kamar mandi, cukup lama Ia membersihkan diri. Aika kelar dengan meggunakan bathrobe. Ia terkejut dengan Andrew yang terbangun dan menatapnya datar

Lelaki itu kemudian berujar "kamu ninggalin saya" kemudian berlalu kekamar mandi dengan membanting pintu keras membuat Aika terkejut. Apakah lelaki itu sedang ngambek denganya?

"Sabar" Aika mengelus dadanya mengucapkan kata-kata kesabaran agar tak ikut terpancing ulah lelaki menyebalkan itu.

Miris sekali Aika, nasib malam pertamanya. Bukannya mesra –mesraan malah bertengkar. Andrew masih ngambek dengan Aika dibuktikan dengan lelaki itu tidur dengan memunggungiya. Aika biarkan saja, Ia lelah dan tak merasa punya salah sehingga lelaki itu ngambek dengannya.

Aika tersenyum merasakan Andrew tidur gelisah disebelahnya. Ia bersorak dalam hati ketika Andrew menyerah dan memeluknya pinggangnya seperti biasa.

"good night" gumam Aika

US (Story between you and me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang