BAB 22 Aika's Twin

1K 103 0
                                    

Jasmine menoleh, matanya terbelalak melihat Andew berdiri menjulang tinggi disebelahnya. Ia baru saja selesai berbincang dengan Bram lewat telepon.

"Pak Andrew?" Ujar Jasmine

"Anda mengenal saya?" Tanya Andrew

Jasmine mengangguk, tentu saja. Meski mereka tak pernah bertemu secara langsung namun selama ini Andrew lah yang menjadi sponsor utama disetiap pergelarannya bahkan yang di Milan, Pihak Andrew sangat baik bahkan mereka tak mempermasalahkan hal itu meski pergelaran di Milan dibatalkan sepihak oleh Jasmine.

"Istri saya mana?" Tanya Andrew menatap sekeliling

"siapa Istri anda?"

"Aika Custodian" ujar Andrew kembali membuat Jasmine terejut. Jadi lelaki yang dibicarakan adiknya adalah Andrew. Sunggung wanita yang beruntung.

Dari kejauhan datanglah seorang wanita hamil, Yap kalian benar. Itu Aika. Ia baru saja selesai kencing. Matanya berbinar saat melihat punggung lelaki yang amat Ia kenali sedang duduk didepan Jasmine.

"Andrewww" Teriak Aika sedikit berlarian membuat Andrew berdecak. Ia kemudian lebih dulu menghampiri Aika sebelum wanita itu jatuh karena kecerobahannya.

"udah berapa kali saya bilang, Jangan lari-larian" ujarnya dengan nada khawatir membuat Aika berenggut

"diem! Aku masih marah ya sama kamu" ujar Aika meninggalkan Andrew duduk dikursi didepan kakaknya.

Andrew hanya berdecak, Ia kemudian mengikuti Aika dan duduk disebelah wanita hamil yang sedang merajuk padanya. Ia mengelus kepala istrinya sayang membuat Aika tak tahan untuk marah kepada Andrew.

"Fine! Aku maafin, tapi jangan diulangin lagi. Aku gak suka dicuekin" manja Aika sambil bergelayut manjang dilengan Andrew

Lelaki itu hanya tersenyum sembari mengacak-acak rambut istrinya "Iya sayang"

Pemandangan itu membuat Jasmine gigit jari. Entah pelet apa yang Aika gunakan sehingga membuat lelaki macam Andrew luluh bahkan bukan rahasia lagi jika Andrew Custodian pewaris kerajaan bisnis Custodian Corp adalah lelaki yang dingin dan datar bahkan banyak model dan anak pejabat yang mendekat namun tak satupun di gubris termasuk dirinya, namun itu hanya masa lalu. Sekarang Jasmine menetapkan hatinya untuk Bram seorang.

"Andrew , ini saudara kembarku. Namanya Jasmine Erlangga" Andrew mengerutkan keningnya mengingat nama saudra iparnya.

"Oh, dari Jasmine Collection?" Tanya Andrew

Dengan kikuk Jasmine mengangguk, semoga Andrew tak ingat bahwa Ia dulu sempat mengirimi Andrew pesan dan beberapa jas untuk menarik perhatian lelaki itu.

"Senang berjumpa dengan anda" ujar Andrew lagi

"Iya" jawab Jasmine pendek dan kikuk

Aika menatap pemandangan itu aneh, tumben sekali Jasmine kikuk ketemu orang baru biasanya Jasmine adalah orang lues dan mudah bergaul. Ah? Pasti karena Andrew galak dan datar. bahkan orang supel seperti Jasmine takut apalagi orang kikuk kayak Aika takutnya pasti dobel kalau ketemu Andrew.

"Mau makan apa?" Tanya Andrew pada Aika sembari membaca menu, Ia membiarkan Aika kembali bermain game degan ponsel milik Andrew karena ponsel wanita itu masih dibawa oleh Jasmine.

"Aku mau makan steak aja, kamu makan apa Jasmine?" Tanya Aika

Jasmine menggeleng, gila saja. Satu meja dengan Andrew membuat nafsu makannya ilang "eh, aku balik ke apartmenya mau siap-siap pulang ke Indonesia"

"Yah, nanti Jasmine kita antar ya Andrew" pinta Aika pada suaminya membuat Andrew nampak mengangguk tanpa berfikir

"eh, enggak usah Aika, nanti gak keburu. Yaudah sampai jumpa" ujar Jasmine kemudian berjalan dengan cepat meninggalkan café.

"Kamu sih, galakin Jasmine dia jadi lari kan" omel Aika pada Andrew

"Dia lari karena malu sama saya, Dia dulu pernah suka sama saya bahkan saya sering dikirimin jas dan pakaian secara gratis" ujar Andrew

"What? Orang kayak Jasmine suka sama kamu? Kamu yakin gak halu?" Tanya Aika, tentu saja Ia tak percaya dengan ucapan Andrew menbuat sang suami berdecak

"terserah kamu" ujarnya sembari memanggil pelayan

Aika berenggut memandang Andrew kesal, pantas saja Jasmine nampak kikuk ternyata Ia pernah nyekil ke suaminya. Eh, tapi bukannya Aika juga pernah nyekil in Bram jadi impas kan.. Aika terkekeh dengan pemikirannya membuat Andrew yang memandang istrinya menjentikan jadi di kening Aika.

"Ngelamunin apa? Senyum-senyum aja?" Tanya Andrew heran pasalnya baru beberapa detik Aika menatapnya tajam sebal namun sekarang wanita itu malah senyum cengengesan. Andrew menjadi percaya bahwa ibu hamil punya mood yang tak stabil.

***

"Aika, hati-hati! Jangan terlalu kepinggir nanti kecemplung" Teriak Andrew pada Aika membuat mereka menjadi pusat perhatian.

Aika menuruti perkataan suaminya sedikit menjauh dari sisi jembatan. Ia ngeri juga seandainya ada orang lewat dan dia tak sengaja tersenggol. Oh no. Aika masih suka hidup.

"Sini" Andrew langsung mengamit tangan Aika mengenggamnya erat, mereka kemudian kembali berjalan di pinggiran jembatan harbour, hari ini Andrew memang free karena pekerjaannya sudah benar-benar clear. Aika memandang Andrew dengan mata berbinar. Ia memang sebenarnya tak terlalu suka jalan-jalan namun Aika selalu suka bersama Andrew. Entah kenapa, Ia tak pernah bisa jauh dari Andrew.

"Mau pulang atau jalan-jalan ke pantai?" Tanya Andrew

Aika nampak berpikir sejenak "pulang"

Andrew mengangguk, mereka kemudian menuju tempat parkir untuk kembali pulang ke masion mereka.

Seorang wanita berambut pirang menepuk punggung Andrew membuat mereka berbalik "Andrew? How are you?" Tanya wanita itu dengan mata berbinar

Andrew nampak berfikir sesaat, "Oh, Great, you Ka—

"Karina" potongnya membuat Andrew mengangguk. Ia memang tak bisa mengingat nama orang, seingatnya Karina adalah salah satu teman sekelasnya saat berkuliah jurusan bisnis di Sydney.

Wanita itu nampak exited berbicara dengan Andrew membuat Aika memandangnya aneh, Aika hanya diam sebari melepaskan genggaman tangan Andrew.

Andrew menoleh dan menatap wajah bête istrinya tersenyum, "Karina, saya duluan ya. Istri saya lelah karena seharian kita jalan-jalan" ujar Andrew sembari kembali menggenggam tangan Aika membuat tanpa sadar Aika tersenyum

"Oh, Aku gak pernah dengar bahwa kamu sudah menikah?" ujarnya sedikit terkejut dan ada nada kecewa disana.

"Dan sekarang kau tahu. Baiklah, Bye Karina" Andrew meninggalkan wanita itu yang memandang mereka berdua sendu. Ia pikir masih ada kesempatan mengingat tak sekalipun Andrew punya pacar selama mereka berkuliah di Sydney dan bahkan menurut info saat di Cambridge pun Andrew masih single.

"itu siapa?" Tanya Aika kepo

"Teman kuliah"

Aika hanya mangut-mangut saja kemudian memakai seatbeltnya.

Andrew tersenyum bahkan mobil baru berjalan lima menit amun Aikanya sudah tertidur. Ia menepikan mobil dan memandang Aika lama. Bertapa bersyukurnya Ia bisa bertemu Aika, tanpa wanita itu apa jadinya Andrew, entah dunia apa yang sedang Andrew pijak saat ini. Aika datang mengulurkan tangan menyelamatkan Andrew membuat Andrew hanya mentap satu wanita detik itu juga.

"You may never know, how much I love you" ujar Andrew kemudian mengecup lama pelipis Aika

Ia tersenyum kemudian kembali menjalankan mobilnya.

US (Story between you and me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang