BAB 3 Brand New Day

1.1K 112 0
                                    



Suara alarm membangunkan Aika, hari pertamanya bekerja. Ia mengucek matanya berkali-kali namun bibirnya tak berhenti untuk tersenyum karena sejak kemarin Ia resmi keluar dari rumahnya setelah berbagai macam drama akhirnya Papa dan Mama mengizinkan Aika ngekos namun Ia harus tetap pulang saat weekend.

Aika menyanggupinya, diluar dugaan memang. Ia segera bangun dan mandi. Dengan semangat 45 Aika segera memakai pakaiannya , Ia membuat roti bakar dengan bahan makanan yang dibawakan oleh ibunya.

"Semangat" gumam Aika mengepalkan tangannya didepan kaca. Ia memandang dirinya yang nampak sudah cantik, rambut hitam sepinggangnya Ia jalin hingga terlihat rapi. Ia menyemprotkan parfum di tubuhnya.

"Perfect"

Aika memakan sarapannya dengan tenang, Ia memandang kamar kos nya yang cukup luas. Sepi! Biasanya omelan ibunya yang menghiasi pagi harinya, masakan enak buatan ibunya. Sial! Baru sehari Aika sudah merindukan rumah.

Aika segera menjalankan motornya setelah memastikan kosnya dikunci. Ia bersenandung, jarak kos dan kantornya relative dekat tak sampai sepuluh menit Aika memarkirkan motornya di parkir khusus karyawan bersama dengan beberapa motor lainnya.

"Pegawai baru juga?" sapa seorang gadis yang memakai baju yang sama dengannya. Aika hanya mengangguk tak ada niatnya untuk bertanya. Mereka berjalan bersama. Aika memang bertekat untuk mengurangi pergaulannya di kantor karena menurut Aika mempunyai teman akrab dikantor akan sedikit mengangguk kinerja pasalnya akan ada banyak drama kecil yang menganggunya.

Aika mengabsen dengan menempelkan name tagnya pada mesin. Ia memasuki kubibelnya untuk mulai bekerja. Menjadi staff marketing membuat Aika harus lebih up to date dengan perkembangan zaman. Ia mulai membuka beberapa situs resmi milik Custodian Corp, ada beberapa sub perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan ini salah satunya adalah Custodian House ini adalah salah satu butik terkenal di Indonesia bahkan merambah ke beberapa benua sperti Australia dan Amerika.

Aika berdecak kagum melihat rancangan dan beberapa produk dari Custodian House, Sangat menabjubkan. Ia kemudian membuka website lainnya. Ia memang wajib mengetahui semua produk milik Custodian karena mereka staff marketing pusat yang nanti akan menghandle promosi di setiap sub perusahaan milik Custodian Corp.

Tangannya melirik jam, pukul 9 pagi. Aika segera bergegas masuk kedalam ruang meeting, sepuluh menit lagi meeting akan segera dimulai. Ia segera duduk bergabung dengan staff lainnya yang Aika yakini juga staff baru sepertinya.

Bapak Andre Simanjuntak, seorang CMO perusahaan Custodian sudah bergabung itu berarti rapat akan segera dimulai.

Pembahasan dibuka dengan ucapan selamat datang kepada tiga staff marketing yang baru. Aika memperkenalkan diri, setelahnya Anya gadis yang menyapanya di parkir dan Mike seorang lelaki yang cukup tampan di mata Aika.

Rapat dimulai dengan pembahasan target yang wajib dicapai pada bulan ini. Aika mencatat semua point penting. Matanya focus menatap grafik-grafik yang ditampilkan oleh sang CMO.

Rapat awal bulan sekaligus breafing dilakukan selama satu jam.

Aika meregangkan otot-otonya yang keram. Ia kemudian berlalu ke pantry untuk membuat kopi. Ia memang bukan pecinta kopi makanya Ia selalu membuat kopi dengan tambahan susu. Aika bersenandung Riang sembari mengaduk kopi susu buatannya.

"Boleh buatkan saya juga" ucap seorang lelaki dengan nada datarnya membuat Aika menoleh

Jangan bilang lelaki ini menganggap Aika Office Girl? Ia menatap lelaki berbadan besar itu intents, pakaian yang melakat pada tubuhnya adalah barang bermerk dengan harga fantastis, jangan lupakan aroma woody yang menusuk indra penciuman Aika. Aika yakin lelaki ini memiliki jabatan yang tinggi di kantor.

Aika tak ingin membuat masalah, ini hari pertamanya bekerja. Ia membuatkan kopi susu yang sama untuk lelaki itu.

"Makasih" datar lagi

Lelaki itu berlalu membuat degupan jantung Aika mengeras. Jangan lupakan dengan suara Bass lelaki itu yang membuat AIka meremang sendiri. Aika menggelengan kepalanya. Ingat Bram Aika!

Aika memilih mengabaikan rasa penasarannya, Ia berbalik ke mejanya. Ia menatap tumpukan berkas tersebut sedikit malas. Ia membuka dan memulai membuat laporan penjualan bulan lalu di beberapa sub perusahaan Custodian yang masih berada satu tower dengan perusahaan utama.

Dahinya menyengit melihat penjulaan yang turun disetiap bulannya, meski tidak significant namun menurut Aika akan cukup berbahaya. Padalah Custodian House memiliki citra yang sangat bagus dikalangan masyrakat dan jangan lupakan kualitas pakaian mereka. Aika kemudian mengedarkan pandangannya.

Pantas Saja!

Ia melihat CMO nya lewat lelaki itu memakai pakaian bermerek dari perusahaan lain, lihat! Bahkan hanya beberapa petinggi perusahaan yang menggunakan pakaian milik Brand Custodian dan itu juga bisa dihitung jari.

Aika berdecak melihat itu.

Aika kemudian membuka website milik Custodian House, Ia melihat daftar pakaian dan harga. Aika pikir harga pakaian masih normal dan mampu bersaing dengan brand lainnya. Ditambah lagi dengan beberapa respon pisitif customer. Lalu apa yang salah?

Aika berkutat dengan komputernya, Ia hanya berhenti untuk makan siang. Itupun Ia bawa dari rumah. Untuk menghemat karena Ia baru saja menarik uang tabungannya 500.000 kemarin jadi Aika harap Ia bisa bertahan dengan itu setidaknya sampai akhir bulan. Ia yakin Ia bisa karena biaya yang Ia habiskan hanya bensin sedangkan untuk Makan Mamanya selalu datang dan mengisi penuh kulkasnya, sedangkan kos papanya telah membayar full untuk setahun.

Hari pertama kerja benar-benar melelahkan. Aika bahkan tak bisa mendefinisikan rasa lelahnya. Ia segera melajukan motornya. Di tengah perjalanan Ia melihat lelaki yang terasa tak asing baginya. Ah.. Aika Ingat lelaki itu, lelaki tadi di pantry.

Ia menepikan motornya, "Permisi Pak, Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Aika sopan. Ia memandang wajah lelaki itu. Astaga tampan sekali, jangan lupakan wajah datar tanpa ekpersi itu membuat siapa saja jatuh cinta padanya.

"Mobil saya mati" ucapnya

Aika menggaruk tekuknya tak gatal, Ia kurang mengerti masalah mobil karena megendarai mobil saja Ia tak bisa. Kalau motor Aika ngerti.

"Saya gak ngerti memperbaiko mobil pak" ucap Aika menyengir

Lelaki itu medengus "saya tidak menyuruh kamu untuk memperbaiki mobil saya" ujarnya datar. lagi-lagi Aika salah berbicara.

"Yasudah pak, saya mau pulang kalau gitu"

"Mau kemana?" Tanya lelaki itu datar. Astaga tak bisakah lelaki itu menggunakan intonasi sesuai dengan tatanan bahasa Indonesia.

"Antar saya" ujarnya langsung duduk diboncengannya dibelakang

"Perum Citra Indah, No 115" ujar Lelaki itu

Aika meruntuki dirinya yang baik hati, paginya Ia dianggap Office Girl dan sorenya Ia dianggap tukang ojek. Jangan sampai besok-besok Ia disangka pembantu oleh lelaki ini.

Ingatkan Aika, besok-besok untuk menghindari lelaki ini sebisa mungkin. Ia jadi banyak sial ditambah tugas tambahan yang terduga.

Perjalanan hening, Aika menggerutu. Bisa-bisanya lelaki ini membiarkan Aika memboncengnya. Aika sedikit was-was ditambah si dingin tak memakai helm.

Akhirnya Ia memberhentikan motor maticnya di depan rumah besar yang Aika yakini milik si yaCool man.

"Hati-hati" ujat lelaki itu

Aika langsung tancap gas, sebisa mungki Ia segera keluar dari perumahan ini. Jantungnya lagi-lagi berdetak.

US (Story between you and me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang