BAB 15 Perkara Ngidam

1.1K 109 0
                                    

Andrew tak bisa memejamkan matanya meski Ia sudah memleuk Aika. Dalam pikiranya Ia sedang memakan nastar buatan ibunya. Sial!! Andrew meneguk ludahya susah payah. Ia menengok Aika yang tertidur lelap, Ia tak tega membangun istrinya terlebih ini baru pukul 2 dini hari.

Andrew memaksa untuk tidur namun bayangan nastar itu kembali berputar di otaknya. Ia akhirnya kalah. Andrew bangkit

"Mau kemana?" Tanya Aika . Ia menyadari sejak tadi bahwa Andrew tidur dengan gelisah. Biasanya Andrew tidur sangat pulas namun kali ini lelaki itu gelisah membuat Aika bertanya-tanya.

"saya mau bangunin ibu suruh buatin nastar keju" ujar Andrew

Aika melotot melihat jam, tega sekali suaminya meminta Ibunya bangun hanya untuk nastar. Andrew sudah berjalan membuka pintu Aika akhirnya menyusul "saya aja yang buatin ya" ujar Aika saat Anderw hendak mengetuk pintu kamar ibunya.

"Kamu bisa?" tanya Andrew

Aika mengangguk yakin, Ia pernah beberapa kali membantu ibunya membuat nastar. Andrew berfikir sejenak lalu menggeleng dalam pikirannya memikirkan yang tidak-tidak, Aika senag mengandung dan Ia tak boleh kecapean.

"Gak! Saya mau buatan ibu" ujarnya final kemudian mengetuk lebih ke menggedor pintu kamar ibunya.

"Ada apa Andrew?" Tanya sang ibu dengan wajah terkantung

"Andrew mau nastar buatan ibu SEKARANG" ujar lelaki itu to the point

Mata Laila melotot melihat putranya yang menganggu tidurnya ditambah dengan keinginan lelaki itu. "Bu, Mau kan buatin Andrew, Andrew gak bisa tidur memikirkan nastar itu" ujar Andrew memelas

Laila ahirnya mengangguk, Aika menatap mertuanya dengan nada perminataan maaf. "Maaf ya bu. Aku gak tahu Andrew bakal aneh kayak gini"

Laia kemudian akhirnya kedapur dan membuatan adonan untuk nastar permintaan Andrew. Namun satu pemikiran membuat Laila melotot. Laila kemudian berbalik mencari Andrew tidur dipangkuan Aika dengan meminta Aika mengelus rambutnya. Melihat pemandangan itu hati Laila kembali menghangat.

"Tunggu, jangan bilang kamu ngidam Andrew?" Tanya Laila

"Mana ada seperti itu" Andrew memang tak mempercayai mitos ngidam yang sering Ia dengar itu adalah alasan wanita untuk mengerjai suaminya.

"Aika sedang mengandung bukan?" tanya Laila tak puas dengan pernyataan Andrew

Dengan santainya Andrew menjawab "memang"

Mata Laila melotot mendengar pengakuan Andrew, kenapa anak lelakinya ini tak memberitahunya dan suaminya "Kenapa gak bilang sama Ayah dan Ibu?"

"Nanti juga ibu tahu sendiri kalau perut Aika sudah memebesar"

Ingin rasanya Laila mencakar wajah tampan putranya. Aika haya bisa menghela nafas melihat tingkah Andrew pada ibunya begitu juga keduanya. Tinggah mereka begitu mirip sehingga sering kali ibu dan anak ini bertengkar dihadapannya.

"Yaudah kalau gitu buat Nastar sendiri aja" ujar Laila kesal

"Baikalah! Kalau ibu mau punya cucu ileran" Andrew tak mau kalah, tanpa sadar Ia melontarkan ancaman ibu-ibu hamil yang menurutnya dibuat buat.

Berhasil! Laila berbalik kedapur dengan menggerutu. Aika mendorong Anderw dan memukul lengan lelaki itu "kok gitu sih sama Ibu, minta maaf sana! Kalau gak minta maaf saya gak mau tidur sama kamu mendingan saya tidur diruang tamu aja" gumam Aika

Andrew menghela nafas lelah "Baiklah, saya akan minta maaf"

Anderw berjalan dengan malas menyusul ibunya edapur "Ibu, Andrew minta maaf ya" ujar lelaki itu

"dimaafkan" ujar Ibunya, Ia tidak marah dan hanya kesal karena Andrew tak segera memberi tahunya namun Ia senang karena sebentar lagi Ia memiliki cucu.

"Tuh udah denger kan sayang, Ibu udah maafin saya" teriak Andrew pada Aika membuat Laila mengelengkan kepala.

***

Pagi-pagi lelaki yang menjadi suaminya itu sudah terbangun, lelaki itu memmbangunkan Aika dan ingin mengajak Aika makan bubur didekat taman rumahnya.

Aika akhirnya bangun dengan malas karena Andrew tak akan berhenti sebelum keiginannya terpenuhi.

Masih dengan wajah sembab dan setelan piyama couple mereka, Andrew dan Aika berjalan menyusuri jalanan komplek untuk mencari tukang bubur yang diinginkan Andrew. Aika hanya sempat mencuci wajah dan menggosok gigi karena nampaknya lelaki yang sudah Ia nikahi itu tak sabaran untuk memakan bubur ayam.

Mata Andrew berbinar kala melihat gerobak berwarna coklat milik mang Pardi langganannya. Ia segera menarik tangan Aika untuk mendekati gerobak itu.

"Mang buburnya 2 ya" ujar Andrew semangat

Aika masih terkantuk hanya diam sembari beberapa kali menguap. "Istrinya ya Den Andrew?" tanya Mang Pardi kepo melihat setelah piyama couple yang biasanya digunakan oleh pasutri melekat di tubuh mereka berdua.

"Iya Mang, Cantik kan?" tanya Andrew iseng

"Cuantik dong Den" puji Mang Pardi, Aika mendengar itu hanya bisa mengangguk malu-malu. Pasalnya selama ini belum ada yang memujinya cantik kecuali Papa dan Mamanya.

"Makasih mang" ujar Aika malu-malu

Melihat senyum malu-malu Aika karena dipuji cantik oleh mang Pardi entah kenapa membuat Andrew kesal, lelaki itu diam dan menatap datar Aika membuat Aika bertanya-tanya akan kesalahnnya.

"Kenapa Drew?" tanya Aika

Andrew hanya melirik Aika sekilas kemudian memakan bubur ayamnya bahkan lelaki itu menghabiskan dengan cepat, Aika melongo melihat bringasnya Andrew saat memakan bubur itu dengan penuh dendam. Aika yang memang tak menyukai bubur hanya mengaduk-aduk makannanya.

Tanpa bicara apapun, Andrew menarik mangkok bubur Aika dan memakannya hingga tandas. Aika melihat itu melongo. Perut lelaki itu benar-benar. Setelah selamam menghabiskan setoples nastar sekarang Andrew melahap habis 2 mangkok bubur ayam. Lelaki macam apa yang Aika nikahi?

Andrew membayar kemudian berlalu meninggalkan Aika tanpa sepatah kata membuat Aika kembali bertanya –tanya tentang kesalahannya yang membuat lelaki itu ngambek.

Aika akhirnya dengan sedikit berlari menyusul Andrew, langkahnya tak seimbang sehingga Aika tersandung oleh kakinya sendiri. Dalam hati Aika merapalkan doa-doa agar kandungannya baik –baik saja. Wanita itu memejamkan mata dan menerima nasibnya selanjutnya.

"Hei.. Hati-hati"

Aika memejamkan mata namun Ia tidak merasakan sakit apapun. Apakah Ia berada disurga? Aika membuka matanya melihat wajah manis seorang lelaki yang menangkapnya.

"Makasih" ujar Aika pada lelaki berlesung pipi itu

"Sama –sama, lain kali hati-hati" ujarnya sembari tersenyum mau tak mau Aika ikut tersenyum

Lelaki itu kemudian mengulurkan tangnnya "Jason"

Aika dengan senang hati menerima uluran tangan lelaki yang menyelamatkannya "Aika"

Aika merasakan seseorang menatapnya kemudian mencari dan menemukan Andrew menatapnya tajam dari kejauhan, dengan cepat Ia melepaskan uluran tangannya dari Jason.

"Maaf Jason, aku pergi dulu"

Lelaki bernama Jason itu tersenyum manis kemudian bergumam "semoga kita bertemu lagi"

Aika berlari menuju ke tempat Andrew yang hanya diam menatapnya datar, lelaki itu tampak dalam mood yang buruk sehingga hanya tampilan datar dan dingin yang Ia tampilkan diwajahnya.

"Ketemu kenalan baru eh?" tanya Andrew dengan nada sinis kemudaian berbalik meninggalkan Aika lagi

US (Story between you and me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang