BAB 19 Cepat Pulang

951 99 0
                                    

Setelah jam makan siang yang membuat Aika menjadi sorotan karena CMO nya mendatangi Aika dengan tergesa karena Andrew meghubunginya melalui Andre. Aika kasihan dengan Andre yang menjadi kacung Andrew untuk memenuhi ngidam Andrew. Lihatlah! Sekarang Andre sudah berdiri di depan meja kerjanya untuk membawakan Aika sekotak donat, padahal Aika tak pernah merasa memesan donat.

"Makanlah" ujar Pak Andre kemudian berlalu,

Perhatian kecil pak Andre memmbawakannya makanan menjadi sorotan pasalnya Andre dan Andrew adalah tipikal lelaki sama sama kaku pantas saja mereka berteman. Aika tak habis pikir dengan pikiran Andrew, lelaki itu mengawasinya dimanapun di berada. Aika mengecek ponselnya, ini sudah pukul 4 lewat 30 menit berarti sudah hampir empat setengah jam Andrew mengilang. Kemana suaminya itu? biasanya Ia akan menghubungi Aika dua jam sekali. Tiba-tiba Aika khawatir.

Aika menekan nomor ponsel suaminya namun sayang ponselnya sedang tak aktif. Aika semakin kepikiran. Wanita hamil itu akhirnya memutuskan untuk memakan donat yang dibelikan oleh Andre.

"sttt" panggil orang disebelahnya

"Kenapa, mau?" tanya Aika pada Anya yang nampak kepo

"Dibeliin pak Andre ya?" tanya Anya, sejak awal Ia memang sudah melihat perhatian pak Andre pada Aika bahkan beberapa kali Andre menanyakan pasal Aika kepadanya. Itulah sebabnya Anya sempat berfikir untuk menjodohkan Aika dan Andre namun sayang Aika sudah menikah. Andre terlalu tampan untuk menjadi seorang Pembinor.

Aika mengangguk, kemudian menawarkan Anya. Anya dengan senang hati mengambil donat yang memang menjadi kesukaannya. Ia jarang makan donat ini karena mahal dan tak sesuai dengan kantong anak kosan. "Pak Andre suka kamu" cetus Anya membuat tawa Aika seketika membahana

"Halu kamu" ujar Aika

Anya mengembungkan pipinya karena Aika mengejek pemikirannya. "hati-hati loh Pak Andre itu suka sama kamu, jangan sampai dia jadi pembinor, kasian terlalu tamvan" ujar Anya

"tampan? Kamu suka ya?" Tanya Aika menggoda

Anya dengan polosnya mengangguk. Ia memang menyukai Andre karena sejak awal lelaki itu nampak mendekatinya namun sayang pembicaraan mereka tak jauh-jauh dari Aika, maka dari itu Anya berusaha mendekati Aika dan mengorek informasi tentang wanita itu agar Ia ada alasan bertukar pesan dengan Andre.

"semoga kalian berjodoh" doa Aika yang langsung diamini dalam hati oleh Anya.

Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, Aika membersihkan meja kerjanya. Ia mengecek hpnya sebentar namun tak ada pesan dari Andrew membuat Aika merenggut. Supir Pribadi keluarga Aika sudah menungu karena Aika memang menginap dirumah orang tuanya menurut pesan Andrew.

"Pak pulang duluan ya, saya mau ada urusan sebentar"Ujar Aika pada supirnya

Sang supir tetap ngotot tak mau namun dengan 1001 cara Aika mengakali hingga akhirnya menyerah. Aika merindukan kosnya yang hanya sebulan Ia tempati dan sewanya masih hingga sepuluh bulan kedepa. Aika memasuki kosnya yang memang berjarak dekat dengan kantornya bahkan tak sampai sepuluh menit bila berjalan kaki.

Aika merindukan kasurnya. Ia kemudian merebahkan diri.

****

Aika terbangun pukul tujuh malam, entah kenapa Ia merasa tak bisa tidur lelap diruangan ini, Ia biasa dengan kamar Andrew yang memiliki aroma woody dan mint khas Andrew. Ia mencari handphonenya menyadari banyak panggila tak terjawab dari Andrew. Aika akhirnya menegakan tubuhnya dan menelpon balik, panggilannya tersambung namun tak ada jawaban. Mungkin suaminya sudah tidur mengingat perbedaan waktu hampir  lima jam.

Aika teringat dengan saudara kembarnya yang kata Maya kemarin sulit dihubungi. Entah mengapa instingnya merasa ada yang tidak beres dengan Jasmine. Aika kemudian menekan nomor Jasmine tersambung.

"Jasmineee" teriak Aika riang disebelah sana, wajah Jasmine nampak lelah, kantong mata tebal dan mata panda serta rambut berantakan. Seperti bukan Jasmine saudara kembarnya.

"Aika" panggil Jasmine dengan nada lirih

Aika mematung melihat wajah rapuh saudara kembarnya "Jasmine, kamu kenapa?" tanya Aika akhirnya

"I'm fine Aika, aku hanya lelah karena pergelaran. BTW selamat untuk pernikahanmu. Aku sudah mendengarnya dari mama. Maaf gak sempat hadir karena jadwalku padat" ujar Jasmine dianguki mengerti oleh Aika.

"GPP, aku tahu kamu sibuk kayak suamiku" ceberut Aika seketika mengingat pasal Jasmine dan Andrew Andrew yang super sibuk.

Tanpa Aika sadari, Jasmine tersenyum perih mendengar suami dari mulut Aika. "Apa suamimu baik denganmu?" tanya Jasmine

"Tentu saja, Dia cengeng sekali. Saat kita menikah dia menangis sampai tersedat terus waktu dokter bilang aku hamil masa dia nangis kejer sampai dua jam, matanya jadi merah" cerita Aika berbinar.

"Benarkah? Wah selamat atas kehamilanmu" Jasmine diseberang sana tersenyum perih. "suamimu pasti sangat mencintaimu" ujar Jasmine

"Masa?" tanya Aika tak percaya

Kemudian ingatan Aika berganti pada Bram, Ia mendengar Bram ada di Milan menyusul Jasmine. Apakah mereka bertemu? Aika mengharapkan yang terbaik untuk saudaranya dan juga Bram.

Jasmine mengangguk "suamimu mana?" tanya Jasmine

"sedang dinas diluar negeri" cemberut Aika. Ia tiba-tiba merindukan Andrew, apa yang sedang lelaki itu kerjakan. Apakah Andrew makan dengan baik? Tidur dengan baik? Atau lelaki itu sedang bersenang –senang disana. Memikirkan itu membuat Aika cemberut dan badmood. Lupakan Andrew sejenak, saat nya bertanya perkembangan perjuangan mantan calon tunangannya Bram.

"Bram ada di Milan, apakah kalian sudah ketemu?" tanya Aika lagi

Jasmine terdiam sejenak kemudian menggelng "Aku sudah beberapa baru saja landing di Prancis, Fashion show di Milan dibatalkan" ujar Jasmine

"pasti kau sangat sedih" gumam Aika, melihat betapa berjuangnya Jasmine agar karyanya bisa ditampilkan di Milan.

Jasmine tersenyum menenangkan "tidak apa" ujarnya

Mereka akhirya bercerita, sesekali Aika memancing membawa Bram kedalam pembicaraan mereka namun Jasmine selalu mengalihkan pembicaraan tentang Bram membuat Aika menjadi bertanya-tanya. Apa yang telah terjadi. Aika juga mendengar pasal Bram yang nekat pergi ke Milan dan meninggalkan jabatannya sementara sehingga Ia digantikan oleh adik kandungnya.

Panggilan mereka sudah selesai, Aika mengecek ponselnya dan terkejut mendapat spam chat dari suaminya. Ponsenya bersering menampilkan nama suaminya.

"Siapa yang tadi kamu telpon Aika?" Tanya Andrew mengeram pasalnya sejak tadi Ia menelpon istrinya namun istrinya sedang berada di panggilan lain membuat Andrew kesal.

"Saudara kembarku" jawab Aika jujur

Andrew hanya berdehem. "Kamu belum pulang kerumah, dimana?"

"Males pulang sepi gak ada kamu" ujar Aika tanpa sadar membuat Andrew tersenyum kecil diseberang sana.

"Kan pulang ke rumah Mama dan Papa dulu" bujuk Andrew, Ia tahu Aika berada di kos karena supir pribadi keluarga Aika tak benar-benar meninggalkan Aika namun mengikutinya dari belakang.

Aika malah sewot mendengarkan ucapan Andrew "oh, jadi kamu pulangin aku kerumah kedua orang tuaku?" Tanya nya nyolot, Mood nya memang berubah –ubah sejak hamil mudah emosi.

Andrew malah bingung sekarang dengan istrinya yang tiba-tiba emosian "Gak lah sayang, kamu lebih aman diruamah mama dan papa"

"aku bilang gak mau ya gak mau" ujar Aika, Ia hendak mematikan sambungan namun Ia teringat sesuatu. "Satu lain, CEPAT PULANG! Ini perintah bukan permintaan" ujar Aika kemudian mematikan sambungan.

US (Story between you and me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang