BAB 23 Back to Office

1K 94 0
                                    

Setelah hampir sepuluh hari di Sidney, Aika dan Andrew baru kembali ke Indonesia tadi malam. Aika senang akhirnya mereka kembali kerumah dan Andrew tak akan kembali sibuk dan mengabaikannya seperti di Sydney. Ingatkan Aika untuk tak mau ikut Andrew bepergian keluar kota atau keluar negeri untuk dinas.

"Sayang, kita berangkat" ujar Andrew

Aika mengangguk, Ia memang sudah siap sejak tadi. Ia sudah memakan sarapannya, sudah meminum vitamin dan susu untuk kandungannya. "Eh, bentar Drew" ujar Aika menghentikan suaminya.

Tangannya meraih dasi Andrew yang terpasang miring, Ia merapikan dasi Andrew dengan santai tanpa menyadari bahwa jantung Andrew berdetak kencang karena perlakuan Aika.

"Sudah rapi" ujar Aika bangga

Andrew masih mematung, "hmm" Andrew berdehem kemudian berlalu meninggalkan Aika membuat wanita hamil itu berenggut.

"Bilang makasih kek" omelnya

Ia kemudian berjalan menyusul Andrew yang sudah masuk kedalam mobil. Perjalanan hening karena Aika masih kesal dengan Andrew.

Tiga puluh menit berlalu Aika segera keluar dari mobil Andrew, Ia segera memasuki kantor yang sudah sepuluh hari Ia tinggalkan.

Ia segera duduk di kursi miliknya, seiring dengan bertambah usia kandungannya Aika menjadi makin cepat lelah, kakinya pun semakin cepat bengkak jika dibawa jalan.

"Aika, gimana mana oleh-olehnya?" Pinta Anya sembari meneladahkan tangannya, Mereka semua tahu Aika mewakili team marketing untuk ikut Bos Besar ke Sydney menyelesaikan beberapa masalah disana.

Aika tertawa, Ia kemudian mengambil sebuah papper bag berlogo Custodian House membuat mata Anya berbinar, Ia segera membuka paper bagnya dengan senang hati,  pasalnya Aika memberinya oleh-oleh Dress limited edition milik Custodian house yang pernah digunakan oleh Kate Midelton, Anya memang fans fanatic keluarga Royal.

"Aaa.. makasih" Anya melompat dan memeluk Aika, Ia kemudian menyadari satu hal "tunggu?" ujarnya mencari sesuatu yang berbeda dari Aika

Aika menaikan alisnya saat melihat Anya memandangnya dengan pandangan menyeidik "ada apa?"

Anya tampak berfikir kemudian mengelilingi Aika dan menyadari satu hal "Kamu hamil?" tanya Anya dengan mata melotot

Dengan santai Aika mengangguk, ada yang salah? Dia seorang wanita bersuami. Jadi hamil bukan hal yang tabu kan? Atau dosa besar? "I'm married, jika kamu lupa"

Mulut Anya menganga, Ia fikir Aika bercanda saat mengatakan kalau wanita itu sudah menikah "berarti aku mau punya keponakan dong?" tanya Anya senang, berarti ada kesempatan untuk dirinya mendakati Andre, karena selama ini lelaki itu terlalu memberi banyak perhatian pada Aika mesi diam-diam tanpa sepengatahuan siapapun, hanya Anya yang tahu.

Aika hanya mengangguk, kemudian kembali duduk "udah deh, sana kamu duduk ditempatmu, nanti dilihat pak Andre malah dimarahin"

Aika megerjakan pekerjaanya, Ia mulai mengimput data-data penjualan yang Ia dapatkan dari sales untuk dijadikan laporan bulanan. Penjualan Custodian House meningkat ditambah dengan beberapa CEO muda menggunakan pakaian dari Cutodian House membuat brand milik Custodian Corp ini melambung.

***

Kantor dihebohkan dengan kedatangan seorang wanita cantik bagai dewi, rambutnya panjang berkilau, kulitnya putih bagai porselen bahkan tak ada bulu yang menempel disana ditambah senyuman manis membuat beberapa lelaki di kantor menghentikan langkahnya untuk menatap wanita itu.

"Maaf, ruang CEO dimana ya?" Aika yang sedang duduk dn menikmati makan siangnya dibuat terkejut dengn seseorang tiba-tiba duduk dihadapannya dan bertanya straight-forward.

Aika menatap wanita itu lama, untuk apa gerangan wanita cantik ini mencari ruangan suaminya. "dilantai 44 mbak" ujar Aika

Wanita tersenyum membuat kencantikannya meningkat, Aika sebagai wanita merasa insecure seketika. Wanita itu kemudian berdiri dan berjalan. Kaki jenjangnya membuat Aika menatap kakainya yang bengkak. "huft" Aika menghembuskan nafas.

Ditempat lain Andrew dikejutkan dengan kedatangan teman lamanya, Scarlet, seorang wanita berdarah Rusia-Amerika-Indonesia yang menjadi temannya saat melanjutkan sekolah di Cambridge. "Hallo Andrew, remember me?" Tanya Scarlet dengan senyuman khasnya,

Andrew kemudian berdiri dan menjabat tangan Scarlet, cirri khas Andrew. Lelaki itu sangat menghargai wanita bahkan selama mereka berteman di Cambridge tak sekalipun Andrew memeluk wanita atau melewati batasannya. Hal itulah membuat Scarlet menyukai Andrew.

"Of course, How are you Scarlet?" Tanya Andrew mempersilahkan wanita itu duduk

"seperti yang kamu lihat, I'm great. Apalagi Aku akan tinggal di Indonesia" kekeh Scarlet membuat Andrew ikut terkekeh

"Kamu tak menghubungi Devano, dia pasti senang" Ujar Andrew, mereka memang satu geng saat berkuliah dulu karena sama –sama berdarah Indonesia dan sepemikiran.

"Oh iya, Aku akan menelponnya sekarang" Scarlet kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi Devano.

Disisi lain, banyak gossip bertebaran di kantor apalagi ini pertama kalinya seorang Andrew Custodian kedatangan tamu seorang wanita dan menurut info wanita tersebut dipersilahkan masuk kedalam ruangan Andrew. Perasaan Aika menjadi tidak enak, ada rasa tak nyaman menjalar didadanya saat mendengar praduga dari beberapa pegawai.

Aika menghela nafsnya, Ia kemudian berlalu untuk membuat sesuatu sehingga menengkannya. Ia kemudian menyetuh teh hijau di pantry, matanya tak sengaja menatap sang kakak datang dari arah pintu masuk.

"Kak" panggil Aika pada Devano

Devano tersenyum mendekati adik kandungnya, beberapa karyaan wanita terpesona dengan Devano, lelaki itu sangat tampan, senyum dan tatapan lembutnya membuat wanita meleleh. "kamu udah makan?" tanya Devano tanpa sadar mengelus kepala adiknya ini.

"sudah tadi, kakak udah?"

"not yet"

Ucapan Devano membuat sang adik menatapnya tajam "kakak ini orang pintar tapi kok gak bisa jaga kesehatan sendiri ini udah jam 2 siang belum makan" Aika mengeomel sembari menyeret tangan kakaknya menuju ke cafeteria kantornya.

Devano malah tertawa, Ia merindukan adik kecilnya yang selalu bawel kepadanya saat terlalu serius dengan pekerjaan namun sekarang adik kecilnya sudah beranjak dewasa bahkan Ia akan menjadi seorang ibu. Devano masih ingat dulu Aika suka mengintilinya kemanapun Devano pergi bahkan Devano tak masalah saat Aika ikut dikencan pertamanya.

"Kak makan dulu" Aika menyajikan sebuah nasi goreng dan spagetti dihadapan Devano membuat sang kakak memicing menatap adiknya.

"ini kakak kamu suruh makan atau kamu mau ikut nyupit makanan kakak?" tanya Devano tertawa

Aika tertawa, Devano memang ingat kebiasaannya yang suka menganggu orang makan, Ia suka minta disuapin tiba-tiba saat kakaknya makan. "kakaklah yang makan, lagian aku udah makan banyak tadi" Ia kemudian menatap kakanya "semenjak tinggal di apartment kakak jadi kurus gini, pasti perut kotaknya udah hilang digantikan sama tulang" ujar Aika dramatis, sebenarnya Devano tidak sekurus yang Aika bilang malahan Devano punya tubuh yang atletis.

Aika membiarkan Devano makan dengan tenang, tangannya mengadah meminta ponsel kakanya. Ia ingin menonton youtube karena ponselnya tertinggal "Hp" pintanya

Tangan kiri Devano kemudian mengambil ponsel dari sakunya, Aika mengambil ponsel itu dan membuka applikasi youtube, Ia menonton Mr. bean. Aika asik dengan tontonannya.

"lah, kok ngelag" ujar Aika menyadari bahwa ponsel Devano mendapatkan panggilan masuk. Aika memberikan isyarat pada Devano dan  kakaknya meminta Aika untuk mengangkatnya.

Wajah seorang wanita cantik muncul, yah Aika ingat wanita itu yang menjadi topic pembicaraan dikantornya dan membuat hatinya resah

"who are you?"

US (Story between you and me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang