GOD

1.8K 112 7
                                    

Kini Yeri tengah menunggu pacarnya itu tengah menunaikan ibadahnya dimasjid. Ia menunggu didalam mobil.

Yeri tersenyum ketika melihat dari kaca mobil kekasihnya itu sudah selesai. Dengan wajah yang segar berseri-seri. Rambut yang terlihat basah akibat air wudhu membuat pacarnya terlihat sangat tampan.

"Udah makan?" Tanya pacarnya ketika sudah berada dalam mobil.

"Belum" Yeri menggeleng. "Aku nunggu mas selesai sholat biar kita bisa makan bareng."

Doyoung tersenyum. Tuhan ia sangat mencintai wanita dihadapannya ini. "Mas udah selesai. Sekarang mana roti yang kamu buat?"

Yeri dengan antusias mengambil bag papernya lalu mengeluarkan kotak makan yang didalamnya sudah berisi roti lapis yang berisi telur,sayur,dengan irisan tomat.

"Tadaa ini dia!" Dengan senyum cerahnya yeri menunjukan roti lapis buatannya.

"Ini buat mas satu" Yeri memberikan satu potong untung Doyoung dan satu lagi sisanya untuk dia.

Baru saja Yeri ingin melahap roti buatannya, Doyoung menyentil dahinya. "Ingat doa dulu sayang"

Yeri hanya menyengir. Ia kembali meletakan rotinya lalu mengenggam kedua tangannya yang berada didepan dada. Berdoa dengan tenang.

Lagi-lagi Doyoung tersenyum melihat ini. Tak lama Doyoung menyusul ikut berdoa yang berbeda dengan Yeri.

"Amin"

Saat makan mereka tidak ada berbicara sam sekali. Mereka fokus untuk menghabiskan makanannya.

"Aku seneng banget akhirnya kita bisa keluar bareng lagi mas!" Kata Yeri sambil menaruh kembali kotak makannya.

"Mas juga senang. Tapi mas juga tidak senang."

Alis yeri terangkat satu,tidak mengerti maksud Doyoung. "Maksud mas gimana?"

"Ini pertemuan kita yang terakhir"

"Apaan sih mas! Gak lucu ih garing!" Yeri tertawa kecil ia mengira itu hanya candaan pacarnya saja.

"Mas serius Yeri."

DEG

Yeri menegang. Kalau sudah seperti ini yeri sudah tidak bisa lagi tertawa seperti tadi.

Terdengar helaan nafas yang keluar dari mulut Doyoung. "Kamu tau mas sudah berusaha untuk hubungan ini"

Yeri tau.

Ia tau akan kemana pembicaraan ini. "Mas udah ah gak usah bahas itu lagi!" Yeri berusaha menghindari topik itu.

"Kalau kita tidak membahas ini, sampai kapan kita akan bertahan seperti ini?"

Doyoung benar. Sampai kapan mereka akan seperti ini? Ini sudah tahun ke 3 mereka berpacaran walaupun mereka tau ada perbedaan yang sangat jelas diantara mereka. Tapi mereka memilih untuk tetap menjalani ini.

Sampai saat ditahun ke 2 mereka. Keluarga Doyoung mulai tidak menyetujui hubungan mereka karena perbedaan itu. Tapi Doyoung tetap memutuskan untuk bertahan dengan Yeri sampai detik ini.

"Abi kemarin sudah memperkenalkan mas dengan wanita pilihan abi." Mendengar itu sontak saja Yeri menatap doyoung.

"Terus mas terima itu?!"

"Mas terima."

"MAS?!" Yeri tidak percaya dengan ini. Kekasihnya yang sangat ia cintai memilih menyerah. Padahal hubungan mereka sudah sejauh ini.

"Maafkan Mas Yeri"

Yeri menangis. Tanpa berpikir panjang lagi ia mengambil keputusan yang ia pikir jalan keluarnya. "Begini saja. Aku siap pindah agama mas. Aku mau karena aku mencintai kamu mas!"

Doyoung menggeleng. "Jangan begini yeri. Jangan mengambil keputusan disaat seperti ini. Mas tidak mau kamu menyesal suatu saat nanti."

"Lalu aku harus gimana mas?! Aku gak mau pisah sama kamu" Yeri memegang tangan Doyoung. Demi tuhan ia tidak ingin berpisah dengan pria ini. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupannya jika tidak ada pria ini.

"Mas masih mencintai Allah. Dan mas juga tau kamu juga sangat mencintai tuhan mu."

"Jangan tinggalkan tuhanmu hanya karena mas."

"Jangan khianati tuhanmu hanya karena mas yang bukan umatnya"

"Yeri, jika kamu ingin memilih Islam. Pilihlah Islam karena Allah, bukan karena mas"  Tangisan Yeri semakin deras mendengar perkataan Doyoung.

"Tapi semua sudah terlambat Yeri. Maaf Kita harus berhenti sampai disini. Mas akan selalu mendoakan kamu, Semoga kamu menemukan pria yang seiman dan mampu membimbing kamu ke jalan yang benar."  

. . . . . . . .

Entah kenapa kepikiran buat cerita gini:)

Mungkin ini bayangan kalian sama bias nanti:)

ONLYERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang