"Kamu dimana?"
"Lagi dijalan yang, sabar"
"Daritadi bilang dijalan mulu! Kamu lama banget daritadi tuh mbak irene nelfon mulu nanyain kenapa belum sampai juga"
"Ini mace—
TUTT
Yeri yang kesal langsung mematikan sepihak panggilan itu. Hari ini ia berniat menghadiri undangan pernikahan dari temannya, Joy.
Yeri ingin tampil sempurna jadi dari jam 5 pagi sudah berdandan inginnya juga sih biar pacarnya itu gak terlalu lama nunggu. Eh tapi sekarang malah dia yang dibuat nunggu.
Daritadi ia sudah menggerutu tak jelas karena terlampau kesal dengan kekasihnya itu. "Awas aja ya!"
Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba dengan mobil putihnya. "Maaf yang dijalan tadi macet"
"Udah deh daripada kamu minta maaf mulu mending kita berangkat sekarang!" Semprot Yeri yang langsung buat pacarnya ini mingkep.
Diperjalanan pun tidak ada pembicaraan sama sekali. Yeri yang masih kesal hanya diam saja. Kekasihnya juga terlalu takut untuk mengajak Yeri berbicara.
"Yang udah sampe jangan cemberut terus dong"
"Diem!" Yeri langsung keluar meninggalkan pacarnya yang tak lama juga ikut menyusulnya keluar.
"Kamu jangan jauh-jauh sama aku. Jalannya biasa aja jangan sok kegantengan!" Yeri memeluk lengan pacarnya dengan erat.
"Iya iya" pacarnya hanya bisa menurut saja.
Mereka jalan memasuki gedung yang bernuansa putih.
"Ih Bagus banget!! Besok kita nikah harus lebih bagus ya?" Tanya Yeri yang terpukau menatap seluruh dekorasinya. Yeri mendelik ketika tidak ada respon apapun dari kekasihnya ini.
"Yang?"
"Hangyul!"
"Eh iya kenapa yang?"
Yeri mendengus kesal melepas gandengannya lalu kedua tangannya berpindah menjadi bersidekap dada. "Kamu lagi mikirin apa sih? Sempet-sempetnya bengong ditempat gini"
"Enggak yang aku tadi cuma terlalu kagum aja ngeliatin bang sungjae disana" Jawab Hangyul sambil menunjuk Sungjae yang sudah duduk dengan peci dikepalanya. "Ganteng banget dia"
"Dihh kamu udah pindah gender nih?" Yeri menatap aneh kekasihnya.
Hangyul melotot mengerti apa yang dimaksud Yeri. "Heh! Enak aja! Aku masih suka kamu"
"Iya tau kamu suka sama aku. Saking sukanya sampe gak dilamar-lamar" Sindir Yeri sambil pergi menjauh dari Hangyul.
Hanyul sendiri hanya menggelengkan kepalanya melihat mood kekasihnya itu naik turun. Ia menjadi tidak sabar akan rencananya nanti.
Acara pernikahan pun berjalan dengan lancar. Sesi salaman pun sudah mereka lalui. Yeri sendiri masih cemberut karena Joy yang dengan sengaja mengejek Yeri karena hanya dirinya saja yang belum menikah. Untung saja ada Irene yang berhasil menengahi mereka.
Dan kini sesi pelemparan bunga. Sungjae dan Joy akan melempar sebucket bunga mawar putih. Dan semua orang juga tau tentang tradisi ini yang mengatakan barang siapa yang mendapatkan bunga itu maka akan segera mendapatkan jodoh.
Dan tidak heran juga kalau dibarisan depan sudah ada Yeri yang bersiap menangkap bunga itu.
"Pacar lo udah pengen dilamar tuh!" Kata Jimin yang kini berada disebelah Hangyul.
"Hehehe iya bang sering banget dia nyindir gue soal lamaran"
"Ya terus kenapa lo gak lamar aja tuh anak? Lo tau sendiri kalau lo biarin dia lepas, gak nunggu sampe besok pasti udah ada yang lamar tuh anak duluan" Seulgi ikut menyahut.
"Iya ditunggu aja mbak" Jawab Hangyul lagi sambil tersenyum tipis.
"Baik untuk Joy dalam hitungan ketiga lempar bunganya ya?" Mc memberi instruksi ke Joy yang mengangguk.
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
Teriakan khas wanita yang riuh terdengar seraya berusaha menjadi orang yang mendapatkan bunga itu.
Dan yang mendapatkannya adalah......
"HANGYULL AKU DAPET BUNGANYAA!!"
Hangyul menghampiri Yeri yang tengah tersenyum senang sambil mencium bucket bunga itu.
"Aku dapet bunganya!" Yeri tersenyum senang kearah Hangyul yang kini sudah didepannya.
Hangyul ikut tersenyum melihatnya. Ia rasa ini moment yang pas.
"Yeri" panggil Hangyul yang langsung berlutut dihadapan Yeri.
"Kamu mau ngapain yang? Malu ih diliat orang" Cicit Yeri sambil menepuk pelan lengan Hangyul agar bangun.
Tangan Hangyul mengambil sesuatu dikantongnya. Sebuah kotak kecil berwarna merah ada digenggamannya membuat Yeri menutup mulutnya terkejut.
Yeri tidak munafik. Ia tau apa isi kotak tersebut dan ia juga tentu tau apa yang akan Hangyul lakukan.
Hangyul membuka kotak itu. Terlihat lah benda yang sesuai dengan Yeri pikirkan. Sebuah cincin yang sangat indah.
"Yeri selama 4 tahun ini kita udah bersama menghabiskan setiap harinya bersama. Kita udah ngerasain pahit manisnya hubungan ini selama 4 tahun. Kamu yang selalu nemenin aku disaat aku susah ataupun senang. Kamu selalu cerita kalau kamu takut aku bakal milih cewek lain daripada kamu. Kamu pikir aku bakal nyakitin kamu? Enggak sayang. Aku bakal jadi pria terbodoh kalau berani nyakitin kamu. Dan juga Kamu selalu iri setiap pulang dari nikahan orang. Kamu selalu nyindir aku kapan mau ngelamar kamu. Dan kini dihadapan tuhan, dihadapan semua orang. Dan dihadapan kamu orang yang sangat aku cintai setelah tuhan dan kedua orang tuaku."
"Yerina septriana putri. Will you marry me?"
Yeri terharu. Ia tidak menyangka Hangyul akan melakukannya hari ini didepan banyak orang. Sorakan 'terima' dari para hadirin mulai terdengar.
Yeri memegang kedua bahu Hangyul menyuruhnya berdiri.
"Kamu kenapa pake nanyak segala sih!" Yeri memukul dada Hangyul. "Udah pasti aku mau! Yes i will Hangyul! I will!"
Tepukan meriah dari para hadirin langsung terdengar riuh. Yeri langsung memeluk Hangyul dengan erat. Menyalurkan rasa bahagianya. Begitupun dengan Hangyul yang langsung mengucap syukur sesekali mengecup puncak kepala Yeri.
"Ayo sekarang pakein cincinnya!" Seru Mc yang beralih mengintruksi pasangan Hangyul Yeri.
Hangyul menyudahi pelukannya. Menatap Yeri yang kini pipinya basah dengan air mata. Dengan lembut Hangyul menghapus air mata Yeri.
"Gimana seneng gak?"
"Kamu ih" Yeri malu. Ia memukul dada Hangyul lagi yang membuat Hangyul tertawa geli. Dulu aja suka nyindir minta dilamar sekarang udah eh malah malu.
Hangyul meraih tangan Yeri lalu memasangkan cincinnya di jari manis Yeri. Pas dan sangat cocok.
"I love you"
"I love you more!" Balas Yeri yang kembali memeluk Hangyul dengan erat. Ia lalu melihat Joy yang bertepuk tangan sambil tersenyum menatap ke arahnya.
"MBAK JOY BENTAR LAGI AKU NYEBAR UNDANGAN JUGA!!"
. . . . . . . . . .
Crack ship banget sih ini hahaha.
Aku ngeship mereka karna baca book yeri yang kebetulan diship sama Hangyul✌
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLYERI
FanficBosan? Anda butuh hiburan? Baca aja ini, siap-siap oleng disetiap chapternya! Semoga suka!♡