NOONA (3)

976 118 17
                                    

Kalau ditanya siapa idol wanita kesukaannya, ia akan menjawab Yoona noona dan tentu Yeri, orang yang sudah mengisi hatinya selama ini.

Dan tentu ia sudah tau kalau dua idolanya itu banyak juga yang menginginkannya. Dari yang tua sampai yang seumuran dengannya pasti ingin berkencan dengan mereka.

Bahkan saat interview dengan Jeno,Renjun dan Yeri tentunya. Ia tidak malu menyebut Yeri semakin cantik saat debut. Namun sayang saat itu ia juga harus merasakan pahitnya tertolak, Karena Yeri dengan senyuman khasnya malah memilih Jeno.

Dan kini pria itu memilih menghabiskan waktunya di sungai Han. Suasana disana saat tengah malam sangatlah sepi. Mungkin hanya ada beberapa orang yang hanya berlalu sibuk dengan ponselnya. Hembusan angin yang membuat hawa disana semakin dingin membuat orang-orang yang berlalu lalang mengeratkan jaketnya.

Tetapi berbeda dengan pria ini. Bukannya menggunakan jaket tebal dengan tambahan syal ia malah hanya menggunakan jaket denim dengan masker hitamnya.

Pria itu Jaemin.

Helaan nafas keluar dari mulutnya menimbulkan kepulan asap. "Kenapa pengaruhnya separah ini?"

"Harapanku sudah pupus noona"

Jaemin berhenti sebentar. Memandangi sepatunya yang sedikit berdebu. Dan lagi helaan nafas keluar.

Ini semua karna Renjun.

Minggu lalu saat Renjun menelfon, Jaemin sudah marah-marah karena dia belum kembali ke agensi. Omelan yang sudah siap keluar dari mulutnya lenyap seketika saat Renjun mengatakan bahwa Yeri sudah berkencan.

Dan yang mengejutkan lagi pria yang berkencan dengan Yeri itu bukan pria biasa yang bisa diremehkan begitu saja. Pria itu Taehyung BTS.

Mendengar namanya saja sudah membuat Jaemin insecure.

Jaemin kembali berjalan menikmati hembusan angin yang membuat suasananya menjadi dingin.

Dahinya berkerut saat melihat ada seorang wanita duduk menunduk.

"Sepertinya dia idol" Gumam Jaemin karena melihat pakaian wanita itu sangat tertutup lengkap dengan masker dan topinya.

Namun Jaemin tidak terlalu peduli, ia lebih memilih melewatinya. Ia tidak mau mengambil resiko.

"Jaemin?"

Jaemin berhenti. Ia sedikit terkejut ternyata wanita ini mengetahui dirinya. "Bagaimana bisa ia tau?" Gumam Jaemin kembali.

Jaemin berbalik dan ternyata wanita itu sudah berdiri tegak menghadap dirinya.

Tapi tunggu!

Kenapa ia merasa tidak asing dengan wanita didepannya?

Mengerti dengan pemikiran Jaemin, Wanita itu menurunkan maskernya. "Ini aku Yeri"

Mata Jaemin sukses melotot melihat ternyata wanita itu Yeri. Bisa-bisanya ia melewati Yeri tadi!

Dasar Jaemin!

"Noona?!" Pekik Jaemin namun sedetik kemudian ia membungkuk berkali-kali. "Maafkan aku noona, aku mengabaikan mu tadi"

"Tidak apa. Pasti karena penyamaranku yang sangat tertutup sehingga kau tidak mengenaliku."

" Berbeda dengan mu Jaemin.  Kau hanya menggunakan Jaket Denim yang sering kau pakai dan masker membuat aku langsung mengenalmu" Lanjut Yeri yang diakhirnya terkekeh pelan.

Dibalik Maskernya Jaemin tersenyum senang. Ternyata selama ini Yeri memperhatikannya!

"Lalu kenapa kau disini noona?" Mata Jaemin menyipit. "Dan kenapa mata noona seperti habis menangis?"

Helaan nafas keluar dari mulut Yeri. "Aku menenangkan diri disini" Jawab Yeri sambil mengalihkan pandangannya ke depan.

"Disini memang sangat nyaman untuk menenangkan diri" ujar Jaemin setuju.

"Dan menjadi lebih nyaman lagi karena ada kau disini"

"Noona" panggil Jaemin membuat Yeri menoleh ke arahnya. "Kalau ada masalah kau bisa cerita kepadaku"

"Bolehkah?"

Jaemin mengangguk semangat.

"Aku baru saja putus" Yeri menengadahkan kepalanya berharap air matanya tidak turun lagi. "Alasan aku putus pun sangat menyakitkan."

Jaemin diam. Ia membiarkan Yeri mengeluarkan keluh kesalnya.

"Ternyata dia berkencan denganku agar ia bisa dekat dengan wendy eonni."

"Rasanya sangat sakit Jaemin" Akhirnya Yeri menyerah. Tangisannya pecah begitu saja. Ia menutup wajahnya dengan tangan. Terlalu malu menangis didepan Jaemin seperti ini.

"Noona lihat aku" Yeri menoleh ke arah Jaemin. Didepannya Jaemin sudah merentangkan tangannya. "Jika kau malu untuk menangis. Noona bisa menangis dipelukanku. Aku tidak akan melihatnya"

Entah apa yang lucu. Yeri tertawa kecil sambil menghapus sisa air matanya. "Kau sangat perhatian Jaemin."

Yeri menurunkan Tangan Jaemin yang membuat pria itu malu karena baru saja Yeri menolak untuk dipeluknya. "Tapi tidak perlu sampai pelukannya juga! Apa kau tidak takut terciduk kamera?" Ujar Yeri sambil terkekeh.

Benar juga.

"Dengan kau mau mendengarkan keluh kesal ku saja sudah membuatku lega."

Yeri menggenggam tangan Jaemin mengelus lembut tangannya "Terima kasih. Kau datang disaat yang tepat"

Kalian pasti tau bagaimana senangnya Jaemin saat ini. Ingin rasanya ia loncat sambil bertingkah konyol. Tapi kini ada Yeri didepannya jadi ia harus menjaga imagenya.

"JENO KALI INI AKU AKAN BERBOHONG PADAMU! AKU TIDAK AKAN MEMBERI TAU SOAL PUTUSNYA YERI NOONA!"

. . . . . . .

Akhirnya edisi budak NCT Dream selesai! 

ONLYERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang