Kata orang lebih baik punya pacar yang cuek ke semua orang daripada punya pacar ramah tapi ramahnya ke semua cewek.
Gimana tuh?
Dan Yera, memilih mengikuti kata orang, dari dulu ia bertekad mencari cowok cuek untuk dijadikan pacar.
Sampai akhirnya, tidak sia-sia ia mencari. Kini ia dikenal sebagai queennya si ice king.
Ice kingnya itu Juna. Juna itu dingin pake banget! Apalagi sama cewek! Kecuali sama yera. Karena apa? Ya karena dia pacarnya lah!
Maka dari itu orang-orang bilang Yera gak perlu pusing mikirin takut diselingkuhin. Karena mereka yakin cowok secuek Juna gak mungkin ngelirik cewek lain.
Juna lagi dimanaaaa?
Basecamp, mau ke rooftop
"Junaaaaaa"
Suara cempreng Yera memenuhi basecamp memanggil nama kekasihnya membuat semua teman Juna yang ada disana mendelik."Et dah,itu lo nelen speaker ya? Nyaring banget" Valen namanya ini.
"Kalau mau muji suara gue bagus bilang aja kali!" Balas Yera dengan sewot. Tanpa peduli dengan orang yang ada disana, Yera menghampiri Juna dengan manja.
"Junaaa"
Yera langsung menggandeng mesra lengan kekasihnya itu,"aku bawa nasi goreng nih. Makan bareng yuk!"
"yang bikin?"
Yera menatap syok kekasihnya itu. "Kamu nanyak siapa yang bikin?!"
Juna mengangguk dengan polosnya.
"YA MAMA AKU LAH! SIAPA LAGI? HAHAHA" Yera tidak sadar kini ia sudah menjadi pusat perhatian.
"Napa tuh? Kerasukan?"
"Yera yera jaim dikit dong sama pacar lo. Diselingkuhin tau rasa lo!"
"Bukannya udah?" Entah siapa yang menyahut namun seketika semua yang ada disana terdiam, Termasuk Yera.
Tidak mau ambil pusing, Yera memilih meledek balik mereka.
"Biarin! Junanya Yeraa mana mungkin gitu, bener kan Jun?" Yera tak peduli dengan perkataan mereka. Karena dia yakin seyakin yakinnya Juna tidak akan begitu. 24 jam loh mereka Chat dan Yera suka marah kalau telat sedetik.
Jadi bagaimana bisa Juna berpaling?
Dibanding dengan Yera yang sedang meledek balik orang yang meledeknya, Juna memilih pergi meninggalkan Yera. Mungkin malu (?)
"Junaaa kok aku ditinggal sih?!"
"Junaaaa tungguin Yeraaaa"
"Gimana enak kan?"
Juna mengangguk sambil memainkan ponselnya.
"Jelasss dong dibuatin mama!!"
Jadi sekarang mereka lagi di rooftop, makan bekal dari mama Yera dengan Juna yang disuapin Yera.
Keliatan gak yang bucin siapa?
Yera mendengus kesal melihat pacarnya itu sibuk main ponsel. "Sibuk banget sih! Berasa jadi babu yang nyuapin bosnya deh ah" Sindir Yera.
Entah tuli atau bagaimana, Juna masih saja sibuk dengan ponselnya. Terlampau kesal, Yera merebut ponsel itu membuat pacarnya spontan terkejut, "Yera!"
"Kalau ada aku yang diliat itu tuh aku bukan hp mulu!"
"Balikin hp aku Yer!" Juna berusaha merebut ponselnya tapi Yera sudah lebih dulu berlari menjauhi Juna.
"Lagian liatin apa sih asik banget deh kayaknya." Yera membuka ponsel Juna yang langsung menampilkan Obrolan Chat Juna dengan seorang perempuan(?)
Melihat itu Yera perlahan berhenti,
"Jadi bener Jun?" Yeri bertanya sambil terus membaca Chat itu.Juna hanya diam, tidak berusaha merebut ponsel itu seperti tadi.
"Yera itu" Juna merebut ponselnya dengan cepat, Yera spontan menatapnya dengan tatapan bingung.
"JUNAAAA!!!"
"Pantes ih akhir-akhir ini kamu telat bales chat semenit! Jadi lagi asik sama dia ya"
"Wenwen? Lucu banget hehe, nama ku aja di hp kamu Yera doang"
"Dia cantik. Dari chatnya juga keliatan ramah. Pasti kamu nyaman banget chat sama dia ya?"
"Yera....."
"Dengerin aku dulu Yera..." Juna hendak memegang pundaknya namun segara Yera menghindar.
"Udah mau bel, aku ke kelas ya jun." Yera segera membereskan peralatan makannya tadi. "Aku duluan ya jun!"
"Yeraa!" Panggil Juna
Yera berbalik dengan senyuman khasnya, "oh iya tadi aku baca katanya dia pengen dijemput sama kamu. Kabulin ya! Gak usah mikirin aku, nanti aku nebeng sama Valen aja. Bye Jun"
"Yeraaa sayang Junaaa"
Juna hanya diam tidak ada niat menyusul Yera. Setelah Yera menutup pintu rooftop dengan keras, Juna langsung mengambil ponselnya mengetikan sesuatu.
Nanti aku jemput kamu, love u.
Send to wenwen.Sedangkan Yera? Ia menangis dibalik pintu rooftop.
Didalam pikirannya, Juna akan mengejarnya dan menahannya untuk mendengarkan penjelasan Juna. Tapi kenyataannya dia hanya diam tanpa ada niat mengejar Yera.
Tapi kalau sudah begini Yera harus bagaimana?
Pergi meninggalkan Juna atau tetap diam disisi Juna?
Ingat Yera mencintai Juna. Tapi kalau Juna?
Tidak peduli dengan semua itu! Yera menghapus air matanya dan mengangguk mantap. Ia sudah memutuskan dan Yera sangan yakin dengan ini.
Yera memilih tetap bersama Juna. Entah sampai kapan, Yera sendiri tidak tau.
Yang terpenting jalani saja dulu, benar kan?
. . . . . . . . .
Kalau Junanya modelan begini kalian bakal bertahan atau pergi aja?
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLYERI
FanfictionBosan? Anda butuh hiburan? Baca aja ini, siap-siap oleng disetiap chapternya! Semoga suka!♡