HAERI

1.3K 112 16
                                    

"Eonni?"

"Ne?" Irene menoleh ke arah Yeri yang terlihat sangat lesu. "Kau kenapa Yerim?"

"Setelah ini apa kita ada kegiatan lagi?"

Irene menatap ke atas sambil mengingat jadwal mereka hari ini. "Tidak ada. Setelah ini kita free sampai besok. Ada apa?"

Yeri memainkan jarinya. Dengan malu ia mendekati Irene. "Emm jadi begini. Apa aku boleh aku bertemu dengan Haechan?"

Irene mengerjit. "Kenapa kau bertanya Yerim? Boleh saja. Kau kan dengannya sudah seperti adik kakak jadi bebas saja."

"Hubungan kalian seperti itu kan?"

Yeri tersenyum kecil mendengar pertanyaan member tertua digrupnya itu. "Tentu saja. Aku hanya merindukan adikku tapi karena terlalu jauh aku ingin bertemu Haechan saja"

"Baiklah aku pergi sekarang ya eonni" Pamit Yeri yang langsung bergegas menuju apartemen Haechan. Sebelumnya dia juga sudah memberi tau pria itu kalau ia akan kesana. Dan tentu saja Haechan menerima kedatangannya dengan senang hati.

Setelah sampai, Yeri tidak perlu menunggu lama. Ia langsung masuk saja karena ia juga sudah hafal pin apartemen Haechan.

Pintu terbuka dan kegelapan yang pertama kali Yeri lihat. Tidak ada tanda-tanda Haechan ada disana.

"Haechan?" Panggil Yeri.

"Astaga!"

"Aku merindukanmu noona"

Yeri terkejut tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang. Yeri menghela nafasnya ia tau siapa pelakunya. "HAECHAN!"

Ia lalu berbalik menghadap Haechan yang tingginya sudah melebihi dirinya membuat ia mau tidak mau harus mendongak. "Kau membuatku terkejut!"

"Hehehe mian."

Cupp

Haechan mengecup pipi Yeri dengan cepat. "Welcome home noona"

"Aku benar-benar merindukan noona. Aku sangat tersiksa harus menahan diri ketika melihat noona diatas panggung. Padahal tanganku sudah gatal ingin memeluk noona"

Yeri tersenyum. Ia mendekat merapatkan tubuhnya dengan Haechan, tangannya berada dileher yang otomatis juga Haechan memeluk pinggang Yeri. "Aku juga merindukanmu. Maka dari itu aku kemari menemuimu. Melepas rindu"

Haechan menyengir mendengar kata rindu dari Yeri. Dengan tekad yang kuat wajahnya mendekat ke wajah Yeri.

"Eitss" kepala Haechan ditoyor Yeri. "Main cium aja!"

"Ihh noona! Lagi dikit padahal!" Rengek Haechan yang kesal juga.

"Sudahlah aku mau mandi dulu"

Haechan mendengus. "Baiklah tapi harus cepat! Aku akan memesan makanan untuk kita"

Yeri mengangguk lalu bergegas ingin membersihkan diri.

Beginilah hubungan mereka yang sebenarnya. Banyak mengira hubungan mereka hanya sebatas saudara. Tapi tidak. Awalnya mereka tidak menyadari akan perasaan satu sama lain. Tapi semuanya dimulai karena Haechan.

Haechan yang mengakui kalau ia menyukainya. Haechan yang mengakui kalau ia selalu merasa kesal ketika para hyungnya membicarakannya didorm. Haechan yang mengakui kalau ia ingin Yeri menjadi miliknya.

Yeri yang mendengar itu spontan saja marah. Seminggu lebih ia menghindari Haechan. Tapi selama itu ia merasakan dunianya berbeda. Dan puncaknya saat para eonninya memberi tau kalau Haechan mengalami kecelakaan. Disaat itu lah ia sadar bahwa perasaannya juga sama seperti Haechan.

Ia juga mencintai Haechan.

Tetapi mereka berdua sepakat untuk tidak memberi tau siapapun termasuk member dari grup mereka. Biar saja waktu yang mengungkap hubungan mereka.

"Sayang cepat keluar! Ini makanan sudah datang"

Yeri kembali menoyor kepala Haechan dari belakang. "Mana sopan santunmu! Panggil aku noona"

Haechan mendelik sambil mengelus belakang kepalanya. "Aishh aku ini pacar noona! Aku juga ingin noona memanggilku oppa!"

Yeri melotot. Aneh-aneh saja.
"Tapi kau lebih muda dari ku Haechan"

Haechan mendengus. "Terserah aku suatu saat aku akan memaksa noona memanggilku oppa!" Ia memilih makan yang diikuti Yeri. Mereka makan dalam diam.

"Aku menyukai lagu yang kau cover dengan Doyoung oppa" Ujar Yeri yang kini mereka sudah berbaring dibawah selimut yang sama. Saling mendekap mencari kehangatan.

"Hm? Yang mana?"

Sedikit melonggarkan pelukannya. Yeri mendongak menatap Haechan. "Yang itu. Aish aku lupa judulnya. Tapi sepertinya itu lagu dari Indonesia"

Haechan ikut berpikir memikirkan lagu yang dimaksud kekasihnya ini. "Aaa yang itu"

"Cinta luar biasa"

"Apa?"

"Judulnya cinta luar biasa."

Haechan membelai pipi Yeri. Walaupun cahaya kamarnya remang-remang ia masih bisa melihat jelas kecantikan kekasihnya ini.

"Yang kupunya hanyalah hati yang setia tulus padamu" Haechan menyanyikan sebait dari lagu itu dengan suara merdunya membuat Yeri memejamkan matanya sesaat menikmati suara merdu Haechan yang memasuki pendengarannya.

"Aku sangat menyukai artinya"

"Lagu itu menceritakan seorang pria biasa yang tidak mempunyai harta berlimpah, tidak bisa membelikan apapun yang diminta oleh wanitanya. Namun ia memiliki satu hal. Satu hal yang sangat berarti yang tanpa disadari perempuan itu"

"Apa?" Tanya Yeri penasaran.

"Ketulusan. Ia tulus mencintai wanita itu tanpa memandang apapun."

"Sama sepertiku noona"

Alis Yeri terangkat. "Sepertimu? Apanya yang sama?"

"Aku hanyalah idol biasa yang tidak setampan Jaehyun hyung. Tidak sekaya Chenle. Tidak sepintar Mark Hyung. Aku hanya Haechan. "

"Pria biasa yang nekat mencintai salah satu sunbaenya walaupun ia tau kalau wanita itu disukai oleh beberapa hyungnya." Ujar Yeri yang membuat Haechan terkekeh.

"Kau tau?" Kini giliran tangan Yeri yang merapikan poni Haechan yang sedikit menutupi mata indahnya.

"Kau tidak perlu seperti mereka. Kau hanya perlu menjadi dirimu sendiri karena aku mencintai seorang lee Donghyuck, pria yang mempunyai sejuta cara untuk membuatku tersenyum dan jatuh"

"Jatuh? Kapan aku membuat noona jatuh?"

"Kau setiap hari membuatku jatuh Haechan!"

Haechan bingung. Ia rasa ia tidak pernah membuat Yeri terjatuh. Kalau ia pernah melakukan itu pasti ia sangat merasa bersalah dan tidak akan bisa melupakan itu.

"Aisshh pabo! Aku jatuh cinta padamu! Begitu saja tidak mengerti!" Kesal Yeri

"Sudahlah! Percuma berbicara denganmu yang tidak mengerti sama sekali! Aku tidur" Yeri langsung memunggungi Haechan yang tengah terkikik geli melihat Yeri seperti ini.

"Noona" Panggil Haechan tetapi Yeri tidak menyautinya.

Haechan tersenyum geli. Noonanya sedang ngambek.

Yeri merasakan tempat tidurnya bergoyang. Sedetik kemudian sepasang tangan sudah memeluknya dari belakang.

"Selamat tidur noona. Aku mencintaimu." Bisik Haechan tepat ditelinga Yeri yang kini tengah tersenyum. Tangannya terulur memegang tangan Haechan.

"Aku juga mencintaimu Lee Donghyuck"

. . . . . . . . . .

Aku selalu nyari book yang ngeship Yeri sama Haechan tapi gak pernah nemu huhuhu:(

Kebanyakan Haechan tuh jadi adeknya si teteh ataupun jadi temen pacarnya teteh.

Daripada nunggu lagi ya udah aku buat sendiri hehehe:)

ONLYERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang