NYAI RATU

1.2K 111 14
                                    

"Nyai udah dirumah?" Tanya Pria berbadan tinggi dengan kulit eksotisnya yang kini ada beberapa noda oli.

"Loh kok nanyak sama gue? Gue baru aja kelar praktek" Jawab pria keturunan Kanada yang paling pendek.

"Gue kira Yeri pulang sama lo cas" Kali ini pria alis badai yang menyaut.

"Kok pada ngumpul? Si ikan teri mana?" Datang lagi pria yang mirip cucunya tok dalang.

Mereka berempat saling berpandangan sehingga mereka tersadar sesuatu.

"MAMPUS!" Teriak mereka berbarengan yang menarik perhatian murid lainnya yang berada di koridor sekolah.

"Cepet telfon Yeri!" Perintah Lucas yang langsung saja semuanya mengeluarkan ponselnya mencoba menghubungi Yeri.

Sebelumnya mata mereka melotot sempurna melihat puluhan panggilan tak terjawab dari Yeri.

"Anjrit kok gue gak bisa hubungin Nyai sih?!" Gerutu Lucas yang masih mencoba menghubungi Yeri.

Pluk

Satu pukulan Keras mengenai belakang kepala Lucas. Pelakunya tak lain itu si Hendry. "Goblok! Satu-satu makanya yang telfon Yeri! Ini malah barengan ya mana bisa nyet!"

"Mark lo aja yang telfon dia" Hendry menyuruh Mark yang langsung saja dianggukinya.

"Gak aktif!" Mereka langsung panik. Tidak biasanya Yeri ini sangat sulit dihubungi. Dan ditambah lagi hari ini Yeri tidak pulang dengan salah satu diantara mereka membuat mereka semakin khawatir.

Bagi mereka keselamatan Yeri yang paling utama. Tapi untuk hari ini katakanlah mereka telah lalai. Mereka terlalu sibuk dengan kegiatan mereka sehingga melupakan keberadaan Yeri.

"Jangan panik! Kita coba ke rumah dia dulu." Xiaojun yang sedari hanya diam,sekalinya berbicara langsung memberikan solusi yang diangguki semuanya.

Mereka langsung bergegas menuju parkiran.

"ANJING!" Umpat Hendry yang terkejut melihat Yeri dengan pakaian khas anak jurusan otomotif sudah berdiri diantara motor mereka berempat dengan tatapan yang menusuk.

"Nyaii? Gue kira lo udah pulang! Gue khawatir tau" Lucas ingin memeluk Yeri tapi langsung ditolak Yeri dengan meletakan tangannya didepan dada.

"Jangan ngedeketin gue!" Yeri menatap mereka dengan tatapan menusuk  yang siap kapan saja menguliti keempat sahabatnya itu.

"Yer kita tadi sib—

"Iya gue tau Mark! Kalian sibuk sama kegiatan kalian masing-masing gue tau" potong Yeri membuat keempat lelaki itu menunduk.

"Tapi kan kalian bisa ngasi tau gue kalau gak bisa anter gue pulang!"

"Kalian tau gak gue nunggu udah berapa lama?!" Tanya Yeri ke mereka.

"Pasti baru 5 menit ya" Jawab Hendry dengan senyum jahil sambil menaik turunkan alisnya.

"Diem lo Hendry!"

"Tadi disuruh jawab sekarang disuruh diem" Gumam Hendry yang mendapat cubitan di bokongnya dari Xiaojun.

"Yer kenapa harus nunggu? Kan bisa naik grab ataupun nebeng sama yang lainnya." Dengan tenang Xiaojun bertanya ke Yeri.

"Lo pada lupa?! Gue tuh gak bisa pulang naik ojek online!!"

"Dan soal nebeng. GUE HARUS NEBENG SAMA SIAPA? DISINI TUH MURIDNYA COWOK SEMUA! SEDANGKAN KALIAN NGELARANG GUE PULANG SAMA COWOK LAIN!"

"Salah nanyak ni bocah satu" -Mark,Lucas, Hendry.

Hendry menggaruk kepalanya kasar. "Ya udah deh Yer lo marahnya dirumah aja dah! Sekarang kita pulang. Gue udah laper yuk sama gue" Hendry meraih tangan Yeri tapi seger ditepis Yeri.

ONLYERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang