Oke setelah percakapan yang cukup panjang di kafe tadi, hitomi buru2 pulang ke rumah, ada sesuatu yang harus dia lakuin.
"Mah, hitomi pul- MAMAH."
Hitomi kaget, karena pas liat mamahnya yang udah tergelatak berlumuran darah di lantai.
"Mah, mamah bangun mah." Hitomi mengguncangkan tubuh ibunya sambil menangis.
"Maaaahhh, jangan tinggalin hitomi mah." Hitomi terus menangis sambil memeluk ibunya.
"Per- ASTAGA."
"J-jun tol-longin mamah gue." Hitomi pada hyeongjun, iya yang dateng tadi hyeongjun.
Dengan cepat hyeongjun segera membawa ibu hitomi ke rumah sakit.
.......
Dirumah sakit satu persatu teman hitomi datang karena hyeongjun yang nelpon mereka, haruto dan jaemin juga ikit datang.
Hitomi terus nangis didekapan Yuri.
"Tenang mi, jangan nangis, lebih baik kita berdoa buat ibu lo." Yuri.
"Mamah..." Hitomi.
"Sebenernya apa yang terjadi jun." Hangyul.
"Gue gk tau, pas gue nyampe, keadaannya udah kaya gitu." Jawab hyeongjun.
Pintu terbuka, seorang dokter keluar dari sana.
Hitomi yang ada dipelukan yuri, langsung menghampiri dokter tersebut.
"Dok, gimana mamah saya dok." Hitomi.
"Keadaan pasien cukup parah, karena tusukan diperut dan beberapa sayatan ditangan nya harus mendapat beberapa jaitan, tapi untungnya masih bisa diselamatkan dan sekarang keadaan pasien sudah lebih membaik." Dokter itu tersenyum.
Semuanya bernafas lega apalagi hitomi, yang udah pengen nangis lagi aja.
"Tapi sebaiknya jika ingin melihat, tunggu sampai besok, karena keadaannya belum stabil." Dokter.
"Baik dok, terimakasih." Eunbi mewakilkan.
Setelah kepergian dokter tadi, semuanya masih menemani hitomi disana, "Mending kalian pulang aja, ini udah malem." Hitomi.
"Gk bisa, gue mau temenin lo disini, lagian besok juga libur." Nako.
"Gaus-
"Gk ada penolakan." Hyeongjun.
"Tapi rame2 gini gk enak, apalagi ini rumah sakit." Hitomi.
"Bener juga, mendingan kita bagi tugas aja,
Biar gue, jaemin sama yang cewe siapa yang mau." Hyeongjun.
"Biar gue aja, ortu gue lagi keluar kota jadi gue dirumah sendiri." Minju.
"Ya udah, biar gue jaemin sama minju, yang lain pulang aja." Hyeongjun.
Semuanya mengangguk, "Oke kalo gitu kita duluan, mi kita duluan, jangan nangis terus." Yena.
Hitomi ngangguk, "Pasti, makasih udah nemenin gue."
"Santai, itu gunanya sahabat." Chaewon.
"Yaudah kita pulang, bay." Hyewon.
"Hm, hati-hati." Minju.
........
Sampe dirumah eunbi dan yujin langsung masuk kamar masing-masing, papah mamah nya tumben udah pada tidur.
"Hauh, pegel badan gue." Eunbi.
"Hmm, apa sebenernya hal besar itu dan kenapa mamah nya hitomi bisa kaya gitu." Monolog eunbi.
"Kak, yujin tidur sini ya." Yujin diambang pintu.
"Biasanya juga gitu." Eunbi,
Yujin masuk sambil nutup pintunya,
"Mmm kak." Yujin duduk ditepi kasur.
"Iya." Eunbi yang ganti bajunya.
"Y-yujin m-mau ngomong sama kakak." Yujin.
"Ngomong aja jin, kaya sama siapa aja." Eunbi.
"J-jadi kak, seb-sebenarnya akhir2 ini yujin suka m-mimpi yang aneh2 kak." Yujin.
Eunbi yang selesai ganti baju langsung ikut duduk disebelah yujin.
"Mimpi? Mimpi apa, buruk?" Eunbi.
"Yujin gk tau, tapi dimimpi yujin selalu muncul ular yang jagain sebuah pintu gitu." Jelas yujin.
"Ular?
Mungkin cuma mimpi buruk,
Udah mendingan kamu tidur, besok pagi kita jenguk mamahnya hitomi." Eunbi...
Yujin ngangguk dan merebahkan dirinya diranjang eunbi.
Eunbi menatap adiknya dengan perasaan khawatir, "Mungkin sebelum terlambat."
Tbc.
Maap kalo gk nyambung tapi otak author mengharuskan author buat ngetik kaya gitu.
Voment juseyo🤗😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Siluman Ular 2 - [XZONE] - END
FanfictionIni story ke dua dari siluman Ular ya guys, udah bisa dibaca kok. Is the same things😉