Eunsang markirin mobilnya dihalaman rumah minju, 2 hari ini minju gk ada kabar, jadu eunsang samperin ke rumahnya.
Ting nong.
Clek,
"Pagi bi, minju nya ada bi?" Tanya eunsang ke si bibi.
"Waduh, neng minju nya pagi-pagi banget tadi udah pergi den, sama temennya." Ucap si bibi.
"Kemana bi, cewe apa cowo temennya?" Tanya eunsang.
"Kalo itu saya gk tau den peegi kemana, tapi tadi temennya cowo den, coba aja ditelpon den." Ucap si bibi.
"O-oh gitu ya bi, yaudah makasih ya bi, saya pergi dulu." Pamit eunsang, si bibi ngangguk.
Dimobil eunsang ngelajuin mobilnya sambil nyari kontak minju buat di telpon.
Tuuuut,,,
Tuuuuuut,,Nom-
"Ck, kamu kemana sih ju, ken- AAAAA
Ckiiit
Brugh
.......
Seseorang berlari dengan tergesa gesa dilorong berwarna putih,
"Hah hah hah, permisi sus, kecelakan tadi pagi di jalan xxx, pasien nya dimana sus?"
"Pasien bernama eunsang ada di ruang mawar mba?" Ucap suster, Orang itu langsung berlari ke ruangan yang udah diberi tau.
"Bi sak, e-eun-eunsang, dimana, dimana dia?"
"Dia didalam ju, sabar ya." Ucap eunbi.
Minju gk tahan buat nampung air matanya lagi yang sekarang udah lolos gitu aja, eunbi langsung meluk minju buat nenangin.
"INI SEMUA ITU GARA-GARA LO." Bentak Bentak junho.
Semuanya kaget tiba-tiba junho ngebentak kaya gitu, biasanya kan kalem.
"Apa maksud kamu jun." Yuri nahan tangan junho.
"Kalo bukan karena minju, eunsang gk bakalan kaya gini, kalo lo jawab telpon eunsang, dia gk bakalan kaya gini, INI SEMUA KARENA LO MINJU." Bentak junho, minju malah makin kejer.
"Jun sabar, ini gk sepenuhnya salah minju, dan inget ini rumah sakit." Tegas seungwoo.
"Belain aja terus." Junho pergi dari situ, yuri ngikutin.
"Hhh~" Hela seungwoo.
"Maaf, maafin gue, ini semua karena gue, kalo gue angkat telponnya, dia gk bakalan kaya gini." Minju masih dipelukan eunbi.
"Ssstt, jangan ngomong kaya gitu nju, ini juga bukan salah lo, mending kita berdo'a buat eunsang yah, kita2 yakin pasti eunsang bakalan selamat." Ucap Sakura.
"Kak, wony duluan yah, papa nyariin, suruh pulang." Pamit wonyeong.
"Iya gpp, hati-hati." Sakura.
"Do anterin sana, nih pake motor kaka." Wooseok lemparin kunci motor nya.
Hap,
"Oke kak, yuk won." Dohyon maen gandeng2 aja.
Gk lama setelah kepergian Dowony, pintu ruangan kebuka.
Semua orang yang disana langsung nyerbu ke arah dokter,
"G-gimana dok, keadaan sodara saya." Seungwoo.
"Pendarahan dikepalanya lumayan serius jadi pasien membutuhkan transfusi darah, dan untungnya stok darah disini masih ada dan cocok." Ucap dokter yang buat semuanya, buang nafas lega, begitupun minju.
"Tapi, keadaan pasien lumayan lemah, dan membutuhkan waktu untuk pulih, jadi akan dirawat disini sementara, bagaimana?" Tanya dokter..
"Gpp dok, yang terpenting sodara saya bisa kembali pulih." Yohan.
"Baik kalau begitu saya permisi, kalian bisa menjenguknya nanti malam, karena belum stabil, dan harap bergantian yah." Dokter.
Mereka mengangguk, gk lupa berterima kasih.
"G-gue ke toilet dulu yah." Ijin minju.
.......
Dikamar mandi minju masih aja nangis, menangisi kebodohan nya sendiri.
"Oke minju, setelah eunsang sadar nanti lo bakalan ceritain semuanya."
Minju keluar dari bilik toilet, dan secara bersamaan seseorang yang minju kenal juga keluar dari bilik sebelah nya.
"Minju."
"Hitomi."
Tbc.
Nah loh hitomi ngapain dirumah sakit juga.
Selamat buat uri izone, menang bonsaaang weeyy, walaupun cuma bonsaaang tetap bangga author 🎉🎉
Voment juseyo🤗😉💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Siluman Ular 2 - [XZONE] - END
FanfictionIni story ke dua dari siluman Ular ya guys, udah bisa dibaca kok. Is the same things😉