Afshienna berjalan seraya terus berkelana dalam pikiran nya memikirkan perkataan seorang dokter yang masih setia melindungi nya dari hujan hingga saat ini.
"Hamil ?" kata itu benar-benar tengah menghantui pikiran Afshienna. Mengapa dokter itu tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya adalah wanita hamil ??.. Apa benar ia hamil ?.. Afshienna tidak hamil kan ?.. Dan lagi, mengapa dokter itu juga bisa tahu bahwa Afshienna sedang tidak sehat ??.. Apa sebenarnya dokter itu adalah peramal ?.. Tapi, ramalan dokter itu rasanya tidak tepat mengenai Afshienna yang tengah hamil. Karena Afshienna memang tidak hamil kan ??..Afshienna menggelengkan kepala nya dengan cepat." fokus pada ibu mu,shien!!.."monolog Afshienna dalam hati nya. Ia tak boleh memikirkan apapun yang menganggu pikiran nya selain memikirkan kesehatan ibu nya. Namun, mengenai kehamilan. Sepertinya, cepat atau lambat jika ada waktu luang Afshienna memang harus mencoba untuk memeriksakan nya.
"Dokter hans !!..."panggil seorang perawat seraya menghampiri Afshienna. Ralat, perawat itu menghampiri dokter yang tengah memayungi nya, bukan Afshienna.
"Ada apa ??.."tanya pria itu seraya menutup payung dengan rapi karena sudah masuk ke dalam rumah sakit.
"Pak hans harus segera ke ruang persalinan, ada seorang wanita yang akan segera melahirkan,pak !!.."
"Baiklah, saya akan segera kesana."ujar pria itu.
"Eohh, jadi dia adalah seorang dokter kandungan."batin Afshienna .
Perawat itu mengangguk."baik pak, saya duluan!!.."pamit nya seraya beranjak pergi yang hanya di angguki oleh pria itu.
"Saya pergi dulu, tolong jaga kesehatan anda dengan baik!."pamit pria itu seraya memberikan payung pada Afshienna."saya titip payung nya.."sambungnya seraya beranjak pergi meninggalkan Afshienna dengan terburu-buru.
"Tidak tunggu !!..."teriak Afshienna yang membuat pria itu menoleh namun tak menghentikan langkah kaki nya.
"Ada apa ??..."seru pria itu dari kejauhan.
"Terimakasih banyak !!.."teriak Afshienna yang hanya di balas anggukan kepala oleh pria itu.
Afshienna menghela nafasnya lelah, ntah mengapa, ia tiba-tiba sangat merasa kelelahan hanya dengan berteriak saja. Afshienna memijat pelipisnya pening, ia menempelkan punggung tangan pada kening nya." demam ternyata.."monolog Afshienna setelah memeriksa suhu tubuh dengan punggung tangan nya yang terasa hangat. Bahkan mungkin, sedikit panas.
Setelah pria itu telah benar-benar lenyap dari penglihatan nya. Afshienna pun mulai kembali melangkahkan kaki nya dengan lebar agar ia bisa segera tiba di ruang rawat ibu nya dengan payung yang ia genggam di tangan nya.
🍉🍉🍉🍉
11.00 Am
"Bagaimana keadaan istri saya ??.. Apa dia baik-baik saja ?.."
"Keadaan nona sedang kurang baik,tuan."jawab bi ani dari sebrang sana.
"Apa yang terjadi dengan nya ??.."tanya arsen dengan raut wajah cemas nya. Dugaan ia ternyata benar bahwa sedang terjadi sesuatu pada Afshienna. Afshienna tidak sedang baik-baik saja!!
"Tadi nona shienna muntah-muntah,tuan. Kondisi tubuh nya begitu lemah dan wajah nya juga terlihat pucat."jawab bi ani apa adanya.
Arsen mengusap wajah nya dengan kasar." apa istri saya sudah di antar ke rumah sakit ,huhh ?!..."tanya arsen khawatir.
"A-ah be-belum tuan, nona tidak mau pergi ke rumah sakit. Katanya, ia hanya masuk angin biasa dan ia akan sembuh hanya dengan beristirahat yang cukup saja. Saya minta maaf,tuan."jawab bi ani yang terdengar ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSHIENNA [On Going]
Fanfiction" aku pikir setelah ayah ku , tak akan ada lagi pria tega seperti nya sen . "ucap afshienna pilu dengan raut wajah kecewa nya pada arsen. Arsen memijat pelipis nya dengan frustasi ." na dengar , aku minta maaf ?? Ku mohon !! Aku tid--.."perkataan ar...