Setiba nya di rumah sakit, arsen pun langsung menuju ke salah satu ruangan di mana Afshienna berada, beberapa menit setelah Ansel memberitahu kan lokasi nya pada arsen.
Arsen melangkahkan kaki nya dengan lebar memasuki kawasan rumah sakit agar ia bisa lebih cepat menemui Afshienna. Ia takut terjadi sesuatu pada Afshienna. Meski tadi Ansel memberitahu nya bahwa Afshienna pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibu mertua nya, bukan karena terjadi sesuatu pada Afshienna.
Arsen pun menghentikan langkah kaki nya ketika penglihatan nya menangkap sang istri yang tengah berjabat tangan dengan seorang dokter yang diyakini adalah seorang pria. Hati nya memanas dan sedikit kecewa karena ia mendapati Afshienna tidak sedang menjenguk ibu nya. Melainkan tengah asik berbincang dengan pria lain.
Arsen menggelengkan kepala nya guna menghilangkan prasangka buruk nya pada Afshienna. Ia tak boleh berpikir macam-macam hanya dengan melihat Afshienna berbincang dengan seorang dokter hingga bersalaman. Ia harus berpikir positif, mungkin, istri nya itu tengah menanyakan keadaan mama mertua nya.
Arsen menghela nafas nya."AFSHIENNA !!!..."teriak arsen sembari menghampiri afshienna yang langsung membuat Afshienna menghempaskan lengan pria itu.
Afshienna dengan cepat menghempaskan lengan pria itu." Mas !..."seru Afshienna sedikit terkejut.
Grep!!
Arsen memeluk Afshienna tanpa menghiraukan ansel dan seorang dokter yang langsung terdiam tanpa kata di tempat nya.
"I miss you so much...."ucap arsen sesekali mengecup pucuk kepala Afshienna.
Afshienna membalas pelukan arsen dengan ragu, ia sedikit risih dan malu karena arsen memeluk nya di tempat umum." Me too..."ujar Afshienna.
Sementara di sisi lain, dokter itu tampak mematung di tempat nya. Ia terkejut dan tak menyangka akan apa yang terjadi di hadapan nya saat ini. Rasanya, Ia tampak mengenal pria itu !!.. Tapi, siapa dan di mana ia mengenal nya ??.. Lalu, ada hubungan apa Afshienna dengan pria itu??. Mengapa mereka tampak seperti sepasang suami dan istri ??.. Dokter itu memejamkan mata nya, ia tengah berusaha mengingat siapa pria yang sangat dekat dengan Afshienna itu. Namun, nihil, dokter itu tak berhasil mengingat siapa pria itu. Mungkin, ia akan mengingatnya kembali setelah pikiran nya jernih tak termakan api cemburu.
Arsen mengeratkan pelukan nya pada tubuh Afshienna." mas sangat merindukan mu,na. Apa kamu baik-baik saja ?.."
"A-aku baik-baik saja,mas."jawab Afshienna sedikit tak enak hati karena orang-orang yang berlalu lalang memperhatikan nya dengan arsen." Lepaskan,mas. Kita sedang berada di tempat umum, aku merasa tidak enak."pinta Afshienna baik-baik seraya perlahan melepaskan pelukan arsen dari tubuh nya.
Arsen terdiam pasrah membiarkan Afshienna melepaskan pelukan nya, hati nya serasa memanas ketika Afshienna meminta ia untuk melepaskan pelukan nya. Arsen menghela nafas nya sembari menatap manik mata Afshienna dengan penuh tanya. Ada apa dengan Afshienna ??.. Apa ia marah pada nya ??..
Melihat raut wajah sang suami yang terlihat bertanya-tanya akan sesuatu. Afshienna pun akhirnya buka suara." maaf,mas. Aku hanya tidak enak ketika orang-orang memperhatikan kita."jelas Afshienna.
Arsen mengangkat alis nya." ohh.."ujar arsen seraya menarik lengan Afshienna." ayo pulang !.."ajak arsen yang langsung di angguki oleh Afshienna.
"Saya permisi pak dokter.."pamit Afshienna yang hanya di balas anggukkan kepala oleh dokter itu.
Afshienna pun akhirnya pergi bersama arsen di ikuti oleh Ansel dari belakang nya. Sedangkan, dokter itu kembali masuk ke dalam ruangan nya sembari berpikir keras untuk mengingat siapa pria yang memeluk Afshienna tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSHIENNA [On Going]
Fanfiction" aku pikir setelah ayah ku , tak akan ada lagi pria tega seperti nya sen . "ucap afshienna pilu dengan raut wajah kecewa nya pada arsen. Arsen memijat pelipis nya dengan frustasi ." na dengar , aku minta maaf ?? Ku mohon !! Aku tid--.."perkataan ar...