27|| Just hug~

1.1K 55 5
                                        

Pukul 11:30 siang...

1 jam yang lalu, setelah arsen berhasil menenangkan afshienna dari kesedihan nya. Arsen pun kini telah berada di kantor nya, meski arsen tidak tega meninggalkan Afshienna yang tengah tertidur sendirian. Namun, mau bagaimana lagi. Mau tidak mau arsen harus segera pergi ke kantor. Karena jika harus diingatkan lagi, siang ini reisa akan datang untuk mengunjungi dan mengantarkan makan siang untuk arsen.

beberapa menit yang lalu, reisa pun telah tiba di gedung hendalsman corp's. Dan kini, arsen dan reisa pun tengah menyantap makan siang nya bersama-sama di ruang kerja pribadi arsen.

"Makanan nya enak kan,mas ??.."tanya reisa sembari menatap senang ke arah arsen yang tengah memakan makan siang yang reisa bawakan dengan lahap.

"Huumm, ini sangat enak. Thank you sweatheart."jawab arsen seraya mengecup singkat kening reisa yang tengah duduk di samping nya. Ya jelas enak lahh, yang memasak makanan nya kan bi asih (art di rumah arsen) bukan reisa.

"Iya mas, tidak apa-apa."ujar reisa dengan senyuman yang selalu tercetak di bibir nya.
Reisa senang melihat sang suami yang memakan makan siang yang ia bawakan dengan lahap, meski bukan diri nya yang memasak.

Dan beberapa waktu yang lalu, arsen dan reisa pun akhirnya nya selesai makan siang bersama. Dan kini, mereka pun tengah sedikit berbincang hangat dengan arsen yang telah memulai pekerjaan nya kembali.

"Mas ??..."panggil reisa seraya merangkul bahu arsen.

"Huumm.."deham arsen seraya menyentuh punggung tangan reisa yang tengah mengusap-usap bahu nya.

"Aku merindukan mu,mas. Sangat!!.."ucap reisa sembari mendudukkan diri nya di pangkuan arsen.

"Jangan coba-coba untuk menggoda mas sekarang,rei."ujar arsen sembari merangkul pinggang ramping reisa dan menempelkan nya pada tubuh nya.

"Jika aku ingin sekarang bagaimana ,mas ??.."goda reisa seraya mengecup singkat bibir arsen.

"Oke, hari ini akan ku buat istri cantik ku ini tidak bisa jalan kaki."ucap arsen dengan seringaian nya sembari memangku dan mendudukkan tubuh reisa di atas meja kerja nya.

"Aku ha––..."belum sempat reisa menyelesaikan perkataan nya, namun bibir nya telah lebih dulu di bungkam oleh bibir arsen. Arsen melumat dan menyapu bersih bibir reisa dengan bibir nya. Tangan arsen pun ia gunakan untuk menahan tengkuk reisa guna memperdalam ciuman nya.

"Hummpp... Huhh..huhh.."reisa melepaskan pagutan arsen karena pasokan udara nya yang kian menipis ia rasakan. Nafas reisa memburu seraya menghirup udara dengan terengah-engah karena ciuman panas yang arsen lakukan pada nya. Begitupula dengan arsen yang tengah mengatur nafas nya dengan tangan yang masih berada di tengkuk reisa.

"Lagi ??.."tanya arsen dengan suara berat nya yang terdengar begitu sexy di telinga reisa.

"Tentu..."jawab reisa dengan suara menggodanya seraya langsung menyambar bibir arsen. Reisa menggantungkan ke dua lengan nya di leher arsen seraya melumat bibir arsen dengan ganas. Dan kini, reisa lah yang memegang kendali atas bibir arsen.

Dalam beberapa waktu, arsen dan reisa pun hanya melakukan kesenangan mereka. Tanpa memikirkan beban pikiran masing-masing. Hingga akhirnya, arsen dan reisa pun mengakhiri aktivitas mereka, karena arsen harus melanjutkan pekerjaan nya yang kian menumpuk.

AFSHIENNA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang