9.00 Am
Arsen mendudukkan wanita itu di atas tempat tidur milik nya , lalu ia pergi mengunci pintu balkon dengan rapat , agar wanita itu tak bisa pergi ke sana lagi .
Arsen berjalan menghampiri wanita itu lalu ia duduk di samping nya seraya memberikan segelas air putih yang sudah tersedia di atas nakas pada perempuan itu ." Minum lah dulu ??.." ucap arsen memberikan segelas air putih pada wanita itu .
Wanita itu hanya menganggukan kepala , wajah nya pucat sekali membuat setiap orang yang melihat nya pasti akan merasa kasihan ." Terimakasih .." lirih nya pelan seraya mengambil alih segelas air putih dari tangan arsen dan meneguk nya hingga air di dalam gelas tersebut habis tak menyisakan setetes pun , lalu ia kembali mengembalikan gelas nya Yang sudah kosong pada arsen .
Arsen menyimpan gelas ke atas nakas lalu ia kembali duduk di samping wanita itu . Arsen melemparkan senyum nya pada wanita itu yang hanya di balas tatapan yang sulit di artikan oleh wanita itu ." 'siapa nama mu??'..." tanya arsen baik - baik pada wanita itu .
Wanita itu menunduk , ia hanya diam tak menjawab pertanyaan arsen .
Arsen mengernyitkan dahi nya heran , tangan nya pun mulai terangkat untuk memegang bahu wanita di hadapan nya itu ." Hey kenapa ??.. ada apa ??.. " tanya arsen lebih lembut .
Wanita itu mendongak ia menatap wajah arsen dengan tatapan yang masih sulit di artikan bagi arsen seraya menggelengkan kepala nya .
Arsen melemparkan senyuman nya pada wanita aneh di hadapan nya itu , dengan sabar ia menghadapi nya ." Yasudah , tak apa jika kau tak mau memberitahukan nama mu pada ku . Aku tak akan memaksa mu .." ucap arsen dengan lembut .
Wanita itu kembali menundukkan wajah nya ." Maaf .." lirih nya pada arsen .
Arsen menganggukkan kepala nya ." Tak apa , yasudah tunggu di sini sebentar ya. " ucap arsen seraya beranjak pergi namun terhenti karena wanita itu menggenggam tangan arsen dan menahan nya dengan kuat seakan ia tak mau di tinggalkan oleh arsen .
Arsen kembali duduk lalu menatap wanita itu ." Ada apa ??.." tanya arsen dengan lembut .
Wanita itu hanya menggelengkan kepala nya , mengisyaratkan bahwa ia tak ingin di tinggal oleh arsen sendirian .
Seakan mulai mengerti body language yang di berikan oleh wanita itu , arsen pun tersenyum lembut dan memberikan penjelasan pada nya ." Tenang lah , aku tak akan pergi jauh . Aku hanya ingin menelpon seseorang di luar , jika sudah aku pasti akan segera kembali ." Jelas arsen meyakinkan wanita itu .
Wanita itu hanya diam , tangan nya masih setia menggenggam tangan arsen . wanita itu benar - benar ketakutan .
Arsen kembali tersenyum pada wanita itu ." Percayalah , hanya sebentar tak akan lama . Jika sudah selesai aku akan segera kembali ." Jelas arsen kembali meyakin kan wanita itu .
Wanita itu pun mulai melepaskan genggamannya di tangan arsen seraya menganggukan kepala nya , pertanda bahwa ia mengizinkan arsen .
Arsen melemparkan senyuman nya pada wanita itu ." Aku pamit , tunggu lah . Aku hanya sebentar ." Pamit arsen yang hanya di balas anggukan oleh wanita itu .
Arsen pun pergi meninggalkan kamar dimana tempat wanita yang baru bagi nya itu berada . Ia pergi ke ruang tamu untuk menelpon salah seorang suruhan nya .
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSHIENNA [On Going]
Fiksi Penggemar" aku pikir setelah ayah ku , tak akan ada lagi pria tega seperti nya sen . "ucap afshienna pilu dengan raut wajah kecewa nya pada arsen. Arsen memijat pelipis nya dengan frustasi ." na dengar , aku minta maaf ?? Ku mohon !! Aku tid--.."perkataan ar...