Afshienna dengan cepat menghentikan aktivitas memasak nya ketika pendengaran nya menangkap suara bising keributan dari arah ruang tamu. Ia pun beranjak pergi meninggalkan area dapur untuk memeriksa apa yang tengah terjadi di sana.
Afshienna menutup mulut nya sembari membulatkan kedua bola mata nya kaget. Ketika ia mendapati ruang tamu nya telah hancur berantakan dengan pecahan-pecahan vas bunga yang berserakan di lantai. Namun, betapa terkejutnya ia ketika melihat sesosok pria yang tengah memukuli ansel tanpa henti hingga membuat bodyguard nya itu tergeletak di lantai tanpa sadarkan diri.
"HEY !! STO——"Afshienna menghentikan perkataan nya ketika pria yang telah membuat ansel tak sadarkan diri itu bangkit menghadap nya.
"ALSONS !!..."seru Afshienna tak percaya. Ternyata seorang alsons lah yang melakukan keributan di ruang tamu nya sepagi ini. Afshienna benar-benar takut sekarang. Apa yang membawa pria brengsek itu datang kemari?.. Dari mana dia tahu alamat rumah nya ?..
"Morning.. Maaf telah membuat keributan di rumah mu sepagi ini,Shien."ucap alsons sembari mengatur nafas nya yang masih terengah akibat berkelahi dengan Ansel. Ia juga terlihat merapikan rambut dan pakaian nya yang acak-acakkan.
Afshienna menggelengkan kepala nya tak perduli. Ia lebih memilih untuk menghampiri ansel yang tergeletak tanpa daya di lantai." Sel ?.. Ansel !!.. Bangun Ansel .. Ansel !!.."Afshienna menepuk pelan pipi Ansel agar pria itu tersadar. Meski nihil karena ansel tak memberi respon sama sekali. Pria itu terlihat terluka parah dengan darah yang mengalir dari pelipis nya. Sungguh afshienna benar-benar takut sekarang. Ia takut terjadi apa-apa pada bodyguard nya. Selain itu, Afshienna juga sangat membutuhkan Ansel untuk saat ini. Ia butuh orang untuk melindungi nya dari alsons. Afshienna takut jika alsons akan melakukan hal yang macam-macam pada nya. Apalagi, kakek nya sedang tidak ada di rumah saat ini.
"Apa yang kamu lakukan pada Ansel, huh ?!.."Afshienna bangkit menghadap alsons dengan tatapan tajam nya.
"Tenang,Shien. Dia akan baik-baik saja. Aku hanya membuatnya diam sebentar agar tak mengganggu waktu ku dengan,mu."jawab alsons dengan santai nya seraya mendekati Afshienna.
PLAK !!
Afshienna melayangkan satu tamparan nya di pipi alsons. Ia benar-benar marah pada pria ini.
"Brengsek !!.. Mengapa kamu menyakiti dia, alsons ?!.."Afshienna mengepalkan tangan nya guna menahan amarah nya yang kian memuncak. Ingin sekali ia melayangkan tamparan nya di pipi alsons kembali.
"Karena aku ingin bertemu dengan mu,Shien. Dan, aku tak akan pernah menyakiti pria itu jika dia tidak bersikeras melarang ku untuk bertemu dengan mu."Ansel memegangi pipi nya yang sedikit berdenyut setelah Afshienna melayangkan tamparan pada nya. Tenaga wanita mungil itu ternyata kuat juga.
PLAK !
Afshienna kembali melayangkan tamparan di pipi alsons." Gila kamu, alsons !!.."seru Afshienna kesal.
Alsons tersenyum miring pada Afshienna." Ya aku gila,Shien. Aku memang gila.. Dan aku gila karena mu !!.."alsons mencekal lengan Afshienna dengan kuat.
Afshienna menggelengkan kepala nya." lepaskan tangan ku !!.. Lepaskan aku alsons !!.." Afshienna meronta sekuat tenaga agar pria itu melepaskan lengan nya. Meski nihil karena tenaga alsons lebih kuat dari nya.
"Akan ku lepaskan jika kamu bersedia untuk berbicara denganku,Shien."ujar alsons tanpa menggubris Afshienna yang tengah berusaha untuk melepaskan cekalan tangan nya.
"Tidak ada yang perlu di bica——"
"Banyak,Shien !!.. Betapa banyak hal yang harus kita berdua bicarakan. Termasuk mengenai hubungan kita."potong alsons dengan tegas. Ia sangat berharap bahwa Afshienna akan bersedia untuk berbicara dengan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSHIENNA [On Going]
Fanfiction" aku pikir setelah ayah ku , tak akan ada lagi pria tega seperti nya sen . "ucap afshienna pilu dengan raut wajah kecewa nya pada arsen. Arsen memijat pelipis nya dengan frustasi ." na dengar , aku minta maaf ?? Ku mohon !! Aku tid--.."perkataan ar...