6.00 AM
Pagi-pagi sekali Afshienna telah terbangun dari tidur nya. Ia berniat membersihkan diri lalu setelah nya memasak untuk menyiapkan sarapan pagi. Namun, niat nya gagal karena sedari tadi arsen terus menahan nya untuk tetap tidur.
Arsen menciumi perut Afshienna berulang kali hingga membuat sang empu kewalahan dan geli akibat ulah nya." mas cukup mas, aku geli !.."pinta Afshienna yang tak di gubris apapun oleh arsen.
Arsen terus saja mengelus dan menciumi perut Afshienna tanpa henti. Hingga membuat istri nya itu tertawa geli." mari buat bunda mu kewalahan, baby."ucap arsen jahil pada calon anak nya yang berada di dalam perut Afshienna.
"Aaaaa !! Hentikan mas, ku mohon !.."pinta Afshienna sembari terus tertawa karena arsen mulai menggelitiki nya. Hingga tiba-tiba...
"Hoeekkk !!.. Hoeekkk !!.."Afshienna dengan cepat menutup mulut nya dengan telapak tangan nya. Ia tiba-tiba merasa mual hingga membuat arsen langsung menghentikan aksinya.
Arsen dengan cepat memeriksa Afshienna." are you okay,sayang ?..." tanya arsen panik.
Afshienna menggelengkan kepala nya masih dengan telapak tangan yang ia gunakan untuk menutup mulutnya." aku mual,mas."ujar Afshienna seraya beranjak menuju Kamar mandi dengan terburu-buru yang disusul oleh arsen dari belakang nya.
"Hooeekkkk!!... Hoeekkk !!..."Afshienna memuntahkan semua sisa-sisa makanan yang berada di dalam perut nya.
Arsen memijat tengkuk Afshienna dengan perlahan guna mempermudah istri nya dalam mengeluarkan muntahan nya. Kekhawatiran sangat tampak di wajah arsen." apa kamu baik-baik saja,sayang ?..."tanya arsen seraya membersihkan sisa-sisa muntahan yang tertempel di bibir Afshienna dengan tisu. Wajah istri nya itu terlihat pucat.
Afshienna mengangguk pelan pada arsen."huumm, aku baik-baik saja,mas."lirih Afshienna .
Arsen menggeleng dengan cepat." kamu sakit,na. Ayo ke dokter."seru arsen berniat untuk menggendong Afshienna.namun, gagal karena Afshienna melarang nya.
Afshienna tersenyum sembari menangkup ke dua pipi arsen." aku tidak sakit,mas. Aku hanya sedang mengalami morning sickness, ini wajar dan memang tidak jarang di alami oleh ibu hamil. Jadi tidak perlu ke dokter, nanti juga akan sembuh dengan sendiri nya."jelas Afshienna.
Arsen mengernyitkan dahi nya bingung, ia belum mengerti mengenai hal apa saja yang akan di alami oleh ibu hamil. Termasuk apa tadi ??.. Morning sickness ?.. Ya itu. Ini adalah kali pertama arsen yang dihadapkan langsung oleh wanita hamil. Sebelum nya, ia memang belum pernah sama sekali. Jadi, ia tidak mengetahui hal apa saja yang harus ia antisipasi jika terjadi. Arsen mungkin harus banyak bertanya pada mama nya mengenai wanita hamil agar ia mengerti dan tak langsung panik jika terjadi sesuatu yang wajar di alami oleh ibu hamil, pada Afshienna nanti nya.
"Apa kamu yakin mual ini adalah hal yang wajar bagi ibu hamil,sayang ??... Bukan masuk angin kah ??.."tanya arsen bingung yang mampu membuat Afshienna terkekeh geli.
Afshienna tersenyum seraya menganggukkan kepala nya."iya,mas. Sudah ya, mas tidak perlu khawatir. Aku baik-baik saja."
"Apa jaminan nya jika kamu akan baik-baik saja,na ??.."tanya arsen kembali. Untuk pertama kali nya kepolosan sangat tampak di wajah arsen.
Afshienna terkekeh geli melihat betapa bingung dan polos nya wajah suami nya saat ini." aku mengalami morning sickness bukan hanya kali ini saja,mas. Dan buktinya, aku masih bisa hidup dan baik-baik saja hingga saat ini."jawab Afshienna.
Arsen mengerutkan dahi nya." memang nya sudah berapa kali kamu mengalami morning sickness,sayang ??.."
"Hampir setiap pagi,mas. "Jawab Afshienna dengan mantap yang membuat arsen ternganga.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSHIENNA [On Going]
Fanfiction" aku pikir setelah ayah ku , tak akan ada lagi pria tega seperti nya sen . "ucap afshienna pilu dengan raut wajah kecewa nya pada arsen. Arsen memijat pelipis nya dengan frustasi ." na dengar , aku minta maaf ?? Ku mohon !! Aku tid--.."perkataan ar...