6 | Cafe

47 15 38
                                    

Bulan melihat sebuah cafe yang berada di ujung jalan di dekat perumahannya. Tanpa ragu, ia memasuki cafe itu. Suasana di cafe ini benar-benar menenangkan. Dindingnya berwarna putih gading yang dipadu padakan dengan meja-meja bundar yang berwarna coklat. Dihiasi dengan lampu-lampu kecil yang digantung menjuntai ke bawah. 

Ada beberapa pohon mini yang di  simpan di berbagai sudut ruangan yang membuat suasana menjadi lebih hidup.

Bulan berjalan memasuki cafe itu dan memutuskan untuk duduk di pinggir jendela yang berbentuk lingkaran. Cafe ini tidak begitu ramai namun tidak sepi juga. Cocok digunakan untuk mengerjakan tugas pikirnya. 

Setelah puas mengamati cafenya, Bulan kemudian memesan segelas strawberry milkshake dan sepotong cheese cake. Sambil menunggu pesanannya datang, Bulan mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang tepat berada di sampingnya. Ia melihat beberapa kendaraan yang berlalu lalang di sana. 

Bulan tidak melakukan apapun, sampai suara waitress mengalihkan perhatiannya. 

"Satu strawberry milkshake dan cheese cake?"

"Ohiyaa, makasih ya"

"Baik, selamat menikmati" 

Bulan tersenyum begitu melihat pesanannya datang. Melihat tampilannya, seketika cacing-cacing yang berada di perutnya meminta diisi. Dengan senang hati, Bulan memotong potongan pertamanya dan memakannya. 

"Emmm enak bangettt" ujarnya mengepalkan kedua tangannya di udara sambil menggoyang-goyangkannya. 

"Fix cafe ini bakalan jadi cafe favorit gue. Gue harus coba rasa lainnyaa!" 

Bulan berceloteh sendiri, ia tidak menghiraukan keadaan disekitarnya. Fokusnya saat ini pada cheese cake nya. 

Ia bahkan tidak mendengar suara lonceng berbunyi yang menandakan ada orang yang baru masuk ke cafe tersebut. 

Orang yang baru masuk itu, diam di depan pintu lalu melihat ke arah kursi yang biasa ia tempati. Ia sedikit kecewa ketika melihat kursi nya ditempati orang lain. Namun, seketika senyumnya merekah di wajahnya ketika mengetahui Bulan lah yang menempatinya.

Lalu tanpa ragu, lelaki itu melangkahkan kakinya dan tanpa permisi, langsung menarik kursi yang berada di depan Bulan. 

Bulan yang sedang asik makan pun, seketika menolehkan kepalanya. Dan terkejut ketika melihat di depannya ada seorang lelaki yang sedang tersenyum kepadanya. 

"Ngapain lo duduk disana?" tanyanya jutek, dengan cepat Bulan mengubah ekspresi wajahnya.

"Gue biasa duduk disini"

"Ya terus?"

"Gue mau duduk disini"

"Lo gak liat kalau disini ada orangnya?"

"Liat. Berhubung lo yang duduk, gue rasa itu bukan masalah. Lagian kita juga temen kan"

"Lo bukan temen gue"

"Terus apaan dong? Pacar?"

Bulan tersedak minumannya sendiri ketika mendengar ucapan Bintang.

"Bercanda kali. Serius amat lo. Lemesin dikit lah biar gak tegang" kekeh Bintang.  

"Bercanda lo gak lucu"

"Iya soalnya yang lucu kan lo"

"Cringe banget sih lo" Bulan mengabaikan Bintang yang berada di depannya. Ia lebih memilih kembali memakan cheese cakenya.

Bintang memilih untuk memesan terlebih dahulu minumannya.

"Lo baru pertama kali kesini ya?"

"Heh lo gak budek kan?" Tanya Bintang, ketika orang yang di depannya ini tidak berbicara.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang