17 | Balapan

28 8 0
                                    

Kondisi jalanan berubah menjadi sangat ramai oleh sorak sorai yang memenuhi jalanan mendukung jagoannya masing-masing. Bagaimana tidak, Bintang yang telah lama vakum dari dunia balapan, malam ini kembali ikut serta didalamnya. Bintang sedang di kerubuni oleh teman-temannya. Di tambah lagi ini pertama kalinya lagi Bintang akan bertanding melawan Yudha--salah satu rival Bintang sejak dulu. 

"Lo yakin mau lanjutin ini? Kalau bonyok lo sampe tau, yang ada mati lo" Rendi selaku teman dekatnya Bintang, mencoba membujuknya untuk menghentikan pertandingan ini. 

"Tenang aja, mereka gak akan tau selama lo pada tutup mulut" Bintang membalas dengan cuek sambil menggunakan sarung tangan milik Rendi-- berhubung ia membawa mobil, jadi balapan ini di sponsori oleh barang-barang milik Rendi.

"Bukan itu aja. Tapi lo gak takut apa kejadian waktu itu keulang lagi?"

"Kagak. Satu-satunya alasan gue gak pernah balapan lagi, karena nyokap gue. Bukan karena trauma. Dan lagi, gue gak suka dia ngerendahin gue. Harga diri gue lebih tinggi dari apapun" 

"Keras kepala banget sih lo" Rendi menyerah membujuk Bintang, ia membiarkan saja apa maunya Bintang. 

Bintang dan Yudha sudah duduk di atas motornya masing-masing. Suara sorak sorai penonton memenuhi indra pendengaran Bintang. Bintang membuang nafasnya, ia merasa gugup setelah sekian lama tidak merasakan balapan. 

Rupanya gerak gerik Bintang tak luput dari pandangan Yudha. "Lo kalau gak berani mending batalin aja" ejeknya sambil terkekeh. 

Bintang langsung memberikan tatapan tajamnya "Kayaknya seru ya, kalau lo kalah lagi dari gue setelah sekian lama" pancing Bintang.

Yudha terpancing dengan ucapan Bintang. "Let's see" Yudha langsung menggunakan helm nya. Bintang tertawa mengejek melihat itu, Bintang pun melakakukan hal yang sama. Lalu keduanya memainkan gas nya masing-masing. 

Ditengah keduanya muncul seorang perempuan yang menggunakan baju yang membentuk tubuhnya sambil membawa selembar kain merah. 

Perempuan itu mengibarkan kainnya-- sebagai aba-aba. Bintang dan Yudha saling menatap tajam satu sama lain sambil memainkan gas nya. Membuat sorakan semakin terdengar. 

Satu..

Dua..

Tiga..

Perempuan itu melemparkan selembar kainnya, membuat Bintang dan Yudha langsung menancapkan gas nya masing-masing. 

Keduanya melaju dengan sangat cepat. Bintang sempat tertinggal di belakang Yudha. Membuat Yudha tersenyum tipis di balik helm nya. 

Tak terima dirinya berada di belakang, Bintang menginjak lebih dalam gas nya. Membuat suasana yang sepi kian berisik dengan suara yang berasal dari motor keduanya. Bintang berhasil melewati Yudha ketika berada di tikungan. Bintang tak akan membiarkan harga dirinya diinjak-injak oleh Yudha. Kemudian Bintang tersenyum puas ketika ia berhasil berada di depan Yudha. 

Jarak antara keduanya tidak begitu jauh, namun masih di pimpin oleh Bintang. Tinggal satu tikungan lagi, dan semuanya akan berakhir.

Akhirnya balapan ini di menangi oleh Bintang. Ia tersenyum puas ketika teman-temannya menyoraki dan menggerubuninya. Begitu sampai, Yudha langsung membuka helm nya dengan kasar. Lagi-lagi ia kalah oleh Bintang. "Ternyata lo masih sama pengecutnya ya. Selalu di bawah gue" ejek Bintang begitu melihat Yudha. 

Yudha tak membalas ucapan Bintang, ia hanya menatap Bintang tajam lalu turun begitu saja dari atas motornya. Membuat Bintang tersenyum puas melihatnya.

***  

From : Sesil

Bulaannn, gue udah di depan rumah lo nih.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang