04 | Double damn.

62 14 0
                                    

Bintang berjalan ke UKS dengan susah payah. Bintang sengaja meninggalkan teman-temannya, karena ia merasa kepalanya pusing. Rasanya Bintang ingin tiduran saja di UKS. Bintang masih merasakan nyeri di bagian perutnya. Jika di lihat, warna kulit Bintang saat ini sangat pucat. Dilihatnya UKS tinggal beberapa meter lagi di depannya. Bintang terus meyakinkan dirinya jika ia bisa sampai ke UKS. Namun sayang nya baru berjalan beberapa langkah, Bintang terjatuh pingsan. 

Bintang kemudian membuka matanya. Ia terlihat kebingungan ketika menyadari jika dirinya sudah berada di UKS. Ingatan terakhirnya, ia berada di koridor saat menuju UKS kemudian ia ingat jika dirinya pingsan, tapi sekarang ia berada di brankar. Siapa yang membawa dirinya kesini?

"Sadar juga lo?" 

Bintang mengalihkan tatapannya, lalu melihat sorang perempuan yang sedang memandangnya dengan datar. 

"Karena lo udah sadar, gue pergi ya" ujarnya lalu bangkit dari kursi. Bintang secara refleks memegang lengan perempuan itu. "Makasih ya, Bulan" senyuman menghiasi wajahnya yang pucat. Lalu Bulan melepaskan genggamannya dan menganggukkan kepalanya singkat. Lalu keluar begitu saja dari UKS. 

Bulan meminta izin untuk pergi ke toilet saat sedang pelajaran berlangsung. Begitu selesai dengan urusannya, Bulan hendak kembali ke kelasnya. Namun, ketika ia melewati pertigaan kodidor, ia melihat ada orang yang berjalan dengan tidak seimbang. 

Maka dengan terburu-buru, Bulan menghampiri orang itu. Dan tepat sekali ketika ia sampai, orang itu jatuh pingsan di pelukannya. Bulan tentunya panik, apalagi kondisinya sedang dalam pembelajaran yang artinya jarang sekali orang yang berada di luar kelas. 

Beruntungnya Bulan, ia melihat seorang guru yang sedang piket mengelilingi sekolah. Lalu Bulan memanggil guru tersebut, dan meminta bantuannya. Bulan yang di bantu dengan Guru tersebut kemudian membopong tubuh Bintang ke UKS. 

Setelah menidurkan Bintang di brankar, Bulan secara inisiatif mencari air hangat dan kain untuk mengompres Bintang setelah ia memegang dahinya yang terasa panas. 

"Kamu teman sekelasnya?" 

"Iya pak"

"Kalau begitu, kamu jagain dia sampai bangun ya. Saya akan memanggil guru yang berjaga di UKS hari ini"

"Baik pak" 

Begitulah sampai akhirnya Bintang sadar dari bangunnya, tepat ketika Bulan melihat penjaga UKS datang. 

***

"Dari mana saja kamu?" tanya guru muda yang sedang mengajar di depan kelas, ketika melihat Bulan berdiri di depan pintu kelas.

"Toilet"

"Ngapain aja di toilet selama itu? Kamu bersihin toilet?" sontak terdengar tawa dari teman-teman di kelasnya. 

Bulan menghela napasnya. 'Sial tuh guru, bukannya ijinin gue kalau ada di UKS' rutuk Bulan dalam hati kepada guru yang menyuruhnya menjaga Bintang.

"Tadi saya di UKS, nemenin orang yang pingsan"

"Siapa?"

"Bintang" Mendengar nama Bintang di sebut, seketika semuanya kembali heboh.

"Pangeran gue kok bisa pingsan?"

"Gue harus jenguk Bintang"

"Kok bisa sih?"

"Bintang kenapaa?" itu bukan suara guru nya, tapi suara Cristie si cabe-cabean yang seketika berteriak heboh. Beserta para penggemar Bintang.

Bulan memutar bola matanya malas, ia tidak menangggapi ucapan dan pertanyaan teman-temannya tentang Bintang.

Setelah memberikan alasannya. Baru saja bulan berjalan beberapa langkah, sudah di hentikan oleh suara guru nya.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang